Berita Viral
SOSOK Suhartina Bohari Gagal Maju Pilbup Maros, Terindikasi Positif Narkoba, Kini Protes ke KPU
Bakal Calon Bupati Maros, Suhartina Bohari gagal maju setelah dinyatakan positif narkoba.
TRIBUN-MEDAN.com - Bakal Calon Bupati Maros, Suhartina Bohari gagal maju setelah dinyatakan positif narkoba.
Suhartina gagal mendampingi Chaidir Syam untuk kontestasi Pilbup Maros Sulawesi Selatan.
Wanita kelahiran 13 Juli 1981 dinyatakan positif menggunakan metamfetamin seusai menjalani tes urine.
KPU Maros menyatakan Suhartina Bohari tidak lolos tes kesehatan dan meminta pergantian pasangan bakal calon Wakil Bupati Maros yang mendampingi Chaidir Syam.
Diketahui, Pilkada Maros 2024 hanya diikuti satu pasangan calon yakni Chaidir Syam dan Muetazim Mansyur.
Direktur Reserse Narkoba (Ditnarkoba) Polda Sulsel, Kombes Pol Darmawan Affandy, mengatakan kasus ini ditangani sepenuhnya oleh Badan Narkotika Nasional (BNN).
"Tidak ada, BNN yang punya gawe, bisa rehab ataupun penegakan hukum dari BNN," ucapnya, Senin (23/9/2024), dikutip dari TribunTimur.com.
Baca juga: TANGIS Haru Maria Lestari saat Bertemu Suaminya, Pilot Philip Mehrtens, Lampiaskan Kerinduan
Baca juga: Dapat Nomor Urut 4, Ini Maknanya Bagi Pasangan Rimso Sinaga-Barita Sihite
Sementara itu, Ketua Tim Pemeriksa Narkotika Pilkada Sulsel 2024, Sudarianto, menyatakan Suhartina Bohari, belum memasukkan permohonan rehabilitasi.
"Proses rehabilitasi jika menggunakan narkoba, tetapi harus permintaan yg bersangkutan atau keluarga. Sampai saat ini, belum ada permintaan rehabilitasi," tuturnya.
Menurutnya proses hukum dapat menjerat Suhartina Bohari jika ditemukan barang bukti narkoba.
"Saya kira media tidak perlu terlalu dalam sampai menyangkut rahasia, BNN tidak bisa kerja kalau biar rahasia mau diungkap juga. Biarkan BNN bekerja secara profesional ya," tandasnya.
Sudarianto mengatakan pemeriksaan narkotika dilakukan secara profesional dengan menggunakan rapid tes 7 parameter.
"Dari 140 yang kami lakukan tes urin, terindikasi 1 orang positif yaitu calon Wakil Bupati Maros," terangnya.
Ia menambahkan Suhartina membantah mengkonsumsi narkoba jenis metamfetamin.
"Laboratorium BNN dapat mendeteksi dan dapat mengurai hasilnya kalau yang dikonsumsi itu adalah obat batuk, maka akan merujuk pada nama obatnya begitu pun obat tidur. Pada pemeriksaan kali ini langsung menunjuk methamphetamine," ucap Sudarianto.
Baca juga: Hasil Pleno KPU, Bobby Nasution Nomor 1, Edy Rahmayadi Nomor 2
Baca juga: INI Peran 5 Tersangka Pembunuh Bocah 5 Tahun, Dieksekusi Sebelah Kamar, Mayat Dibuang di Jembatan
Sementara itu, Suhartina Bohari, mengaku hanya mengonsumsi obat tidur lantaran rumah tangganya bermasalah.
“Saya harus menjaga Maros tetap kondusif hingga Pilkada nanti, soalnya sekarang ini Maros masuk zona merah. Diharapkan kepada semua orang bekerja sama, jangan selalu memancing keributan terutama di media sosial,” bebernya.
Suhartina mengaku sudah 4 bulan menggunakan obat tidur.
“Saya mengkonsumsi obat tidur dalam 4 bulan terakhir ini, 3 hari sekali saya minum, ketika besoknya ada acara penting, supaya saya kembali segar,” bebernya.
Menurut Suhartina, obat tidur yang dikonsumsi sudah sesuai dengan resep dokter.
“Obat tidur saya dapat dari kepala rumah sakit dr La Palaloi, dokter Sinar, ada juga dari Kepala Dinas Kesehatan, obat Rhinos saya minum sehari sebelum deklarasi,” pungkasnya.
Ungkap Perbedaan Hasil
Sementara itu, Suhartina mengungkapkan ada perbedaan hasil tes narkoba.
Hasil pemeriksaan BNN Sulsel menyatakan dirinya positif narkoba, sedangkan pemeriksaan BNN Pusat menyatakan dirinya negatif narkoba.
"Saya langsung tes narkoba di BNN pusat, setelah saya mendengar kabar habis tes narkoba di BNN Sulsel positif. Kebetulan saat itu, saya sedang berada di Jakarta dan hasil pemeriksaan narkoba dari BNN Pusat negatif," ungkap Suhartina, Jumat (13/9/2024) lalu, dikutip dari Kompas.
"Ini butuh kejelasan, kenapa bisa hasil pemeriksaan BNN Sulsel berbeda dengan BNN Pusat. Saya juga meminta penjelasan dari KPU Maros, tapi tidak memberi ruang. Karena katanya sudah final putusannya tersebut (menggugurkan saya)," ujar dia.
(*/tribun-medan.com)
| INI MOTIF Kompol Yogi Bunuh Brigadir Nurhadi: Cemburu Misri Bareng Korban Padahal Disewa Rp 10 Juta |
|
|---|
| CURHAT Ojol Tiba-Tiba Motor Mogok Setelah Isi BBM Pertalite, Polisi Langsung Cek SPBU |
|
|---|
| NASIB Ilham Berhasil Kabur dari Sindikat TPPO di Kamboja Tapi Masih Belum Bisa Pulang ke Indonesia |
|
|---|
| UPDATE Pengemudi Mobil Brio Merah Kabur Tanpa Bayar Usai Isi BBM, Akhirnya Dipanggil Polisi |
|
|---|
| VIRAL Papan Bunga Wisuda ke Dokter SWN yang Diduga Pelakor, Istri Sah Suci Silaban: Kau Terhina |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.