TERBARU Daftar Pejabat Utama Polda Sumut setelah Masuknya Doni Satria Sembiring

"Tujuannya dalam rangka penegakan hukum kejahatan siber, sehingga Direktorat ini nantinya  khusus menangani tindak pidana siber yang semakin meningkat eskalasinya,"ujar Hadi, Senin (23/9/2024).

Kombes Hadi menambahkan, pembentukan direktorat siber ini juga mengantisipasi penyebaran berita bohong, ujaran kebencian jelang Pilkada serentak November 2024.

"Terlebih di tahun politik saat ini, polisi mengantisipasi tindak pidana penyebaran berita bohong (hoaks),ujaran kebencian, yang meningkat,"pungkasnya.

Untuk Polda Sumut, posisi Direktur Reserse Siber pertama ini dipercayakan oleh mabes polri kepada Doni Satria Sembiring. 

Dengan promosi jabatan ini, maka Doni Satria Sembiring akan naik pangkat dari AKBP menjadi Kombes Pol.

Doni Satria Sembiring sebelumnya menjabat sebagai Kasubbagopsnal Dittipidsiber Bareskrim Polri.

Ia dipercayakan sebagai orang yang pertama menjabat sebagai Direktur Reserse Siber (Dirressiber) Polda Sumut.

Hal itu tertuang dalam surat telegram Nomor: ST/2100/IX/KEP./2024 per tanggal 20 September 2024.

Lantas, bagaimana sosok dan sepak terjang Doni Satria Sembiring?

Doni Satria Sembiring lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 2000.

Doni Satria Sembiring bukanlah orang asing lagi di Provinsi Sumatera Utara khususnya Kota Medan. 

Pada tahun 2016, Doni Satria Sembiring mengawali tugas pertamanya sebagai Pama di Sumut sebagai Kepala Bagian Operasional (,Kabag Ops) Polrestabes Medan.

Kemudian pada tahun 2018, Doni Satria Sembiring dipercayakan menduduki jabatan sebagai Kasubdit Tipidkor Polda Sumut.

Saat itu, Doni berhasil menorehkan prestasi penghargaan peringkat II dari seluruh jajaran Polda oleh Kabareskrim Polri katagori penyelamatan keuangan Negara dalam Perkara Tindak Pidana Korupsi.

Doni Satria kemudian di promosikan sebagai Kasubdit II Ditresnarkoba Polda Sumut.

Saat itu Doni berhasil mengungkap 14 kasus narkoba dari berbagai lokasi di Sumut dengan mengamankan 34 orang tersangka dengan barang bukti 32,5 kilogram narkotika golongan satu jenis sabu-sabu, 200 butir pil ekstasi dan 55 butir pil epilon.