Sumut Memilih

Kampanye di Kampung Halaman, Warga Curhat ke Hasan Sagala soal Konflik Tanah

Dari kota Pinang, Edy dan Hasan melanjutkan kampanyenya di Desa Tanjung Mulia Kecamatan Kampung Rakyat, Labusel.

|
Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ANUGRAH
Calon Wakil Gubernur Sumut, Hasan Basri Sagala saat ditemui oleh puluhan masyarakat. Mereka menceritakan bahwa sejak 27 tahun lalu tanah yang ditinggalkan keluarga turun temurun dikuasai sebuah perusahaan sawit. 

TRIBUN-MEDAN. com, LABUSEL - Edy Rahmayadi dan Hasan Basri Sagala blusukan ke desa desa yang ada di Labuhanbatu Selatan.

Labusel sendiri merupakan tanah kelahiran Hasan Basri Sagala. 

Dari kota Pinang, Edy dan Hasan melanjutkan kampanyenya di Desa Tanjung Mulia Kecamatan Kampung Rakyat, Labusel.

Di sana Hasan ditemui oleh puluhan masyarakat.

Mereka menceritakan bahwa sejak 27 tahun lalu tanah yang ditinggalkan keluarga turun temurun dikuasai sebuah perusahaan sawit. 

"Tanah kami diambil oleh PT Nubika Jaya di Areal Perkebunan di Desa Tanjung Mulia, Kecamatan Kampung Rakyat. Sudah 27 tahun tanah kami diambil secara sepihak, kami diusir paksa," kata Efendy Harahap salah satu warga, Senin (30/9/2024). 

Sambil menitihkan air mata, Efendy menceritakan sejak 1992 lahan seluas 500 hektare yang ada di desa nya telah dikelola oleh warga di sana. 

Namun empat tahun kemudian, PT Nubika mulai melakukan penguasaan lahan di wilayah yang diduduki oleh warga. 

Kata Efendy lahan yang dikuasai PT Nubika merupakan milik 300 kepala keluarga di desa Tanjung Mulia. 

Efendy menceritakan bagaimana saat kecil ia melihat PT Nubika menguasai lahan lahan warga tanpa adanya kompensasi. 

"Kami memiliki Surat Keterangan Tanah karena tanah itu sudah kami kelola secara turun temurun. Tapi mereka datang, menggunakan aparat menggunakan senjata mengusir kami," kata Efendy. 

Hariyadi warga lain mengatakan pihak telah sejak lama melakukan perlawanan agar tanah keluarganya dapat kembali mereka kelola.

Namun sampai saat ini, tidak ada titik terang dari persoalan yang ada. 

"Kami sudah dimediasi, kemudian ada kesempatan bahwa akan ada pengembalian lahan kami yang dikuasai sebagian. Namun sampai saat ini belum menemukan kejelasan," kata dia. 

Hariyadi dan puluhan warga lainnya pun berharap agar calon Gubernur Sumut Edy dan Hasan nantinya dapat membantu menyelesaikan persoalan mereka. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved