Berita Viral
Sebelum Tewas, Resti Widia Minta Pindah ke Rumah Tantenya, Merasa Terancam Dihabisi Sekelompok Orang
Tak disangka, firasat korban itu pun menjadi kenyataan yakni Resti diduga dibunuh secara sadis dan jasadnya diletakkan di dalam lemari.
TRIBUN-MEDAN.com - Sebelum tewas, Resti Widia minta pindah ke rumah ke tantenya.
Ia merasa terancam dihabisi sekelompok orang.
Teka-teki penemuan mayat wanita dalam lemari di Jambi dengan identitas korban bernama Resti Widia (30) kian terang benderang.
Baca juga: Prof Ridha Melawan setelah KPU tak Cantumkan Gelar Profesor di Kertas Suara
Belakangan diketahui, korban sempat mengurai curhatan kepada sang ibu angkat satu minggu sebelum meregang nyawa.
Dalam curhatan tersebut, Resti bak memberikan petunjuk soal sosok pelaku pembunuhan sadis yang merenggut nyawanya.
Usut punya usut, Resti Widia rupanya sudah punya firasat tak enak sebelum ditemukan tak bernyawa dengan jasad disimpan di dalam lemari

Diwartakan sebelumnya, jasad Resti ditemukan dalam kondisi pilu yakni terlipat di dalam lemari di dalam kamar kosnya di kawasan Pakuan Baru, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi pada Rabu (25/9/2024) malam.
Terkait penemuan jasad tersebut, ibu angkat korban, Levi Aprolida mengurai curhatan Resti sebelum jasadnya ditemukan mengenaskan di dalam lemari.
Rupanya mendiang Resti sempat mengurai kegelisahannya kepada sang ibu angkat satu minggu yang lalu.
Dikutip Tribun-medan.com dari TribunNewsBogor.com, Kala itu Resti mengaku ada gerombolan orang yang hendak menghabisi nyawanya.
"(Katanya Resti) 'tante, kayaknya ada sekelompok orang mau membunuh Resti. Itu satu minggu yang lalu. Ku bilang 'Siapa emangnya? kalau Resti udah enggak nyaman lagi di kosan itu pindah aja. Atau ke rumah tante aja'," ungkap Levi dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Kompas TV, Minggu (29/9/2024).
Baca juga: Manchester United Kalah Memalukan di Old Trafford, Erik ten Hag Sudah Layak Dipecat MU
Sempat disuruh pindah kosan atau tinggal di rumah ibu angkat, korban pun menolaknya.
Resti saat itu meyakini dirinya tidak takut apapun karena merasa tidak punya salah.
"(Kata Resti) 'enggak lah te, Resti enggak merasa bersalah jadi Resti enggak takut'. Jadi saya berkomunikasi dengan korban jam 10 malam sebelum kejadian," imbuh Levi.
Kendati demikian, Levi mengaku bahwa Resti sendiri yang menyebut punya firasat tak enak sejak satu minggu lalu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.