Makam Siswa SMP Tewas Dibongkar
Orangtua Siswa yang Meninggal Diduga karena Squat Jump Sempat Ragu Melapor, Begini Kata Polisi
Kapolresta Deliserdang Kombes Raphael Sandhy mengatakan, pihaknya membuat laporan polisi model A terkait tewasnya siswa SMP Negeri I.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - Kapolresta Deliserdang Kombes Raphael Sandhy mengatakan, pihaknya membuat laporan polisi model A terkait tewasnya siswa SMP Negeri I STM Hilir, Kabupaten Deliserdang bernama Rindu Syahputra Sinaga.
Ia mengatakan orangtua korban maupun keluarganya sempat ragu ketika mau membuat laporan Polisi terkait kematian anaknya.
Keraguan yang mereka rasakan ialah terkait autopsi jenazah yang akan dilakukan Polisi jika memang jadi buat laporan.
Mereka diduga tak bisa menerima apabila jenazah anaknya dibedah guna proses penyidikan.
"Dari laporan pihak keluarga karena anaknya sakit melapor ke polisi, ragu untuk dilakukan otopsi.
Tetapi, untuk mengetahui penyebab dan juga karena apa kematiannya kita lakukan autopsi,"kata Kombes Raphael, Selasa (1/10/2024).
Lanjut Raphael, karena sudah mendapat kabar adanya seorang siswa SMP tewas diduga akibat sempat dihukum, lantas pihaknya mengambil langkah untuk menerbitkan laporan model A.
Ini dilakukan untuk mengetahui apakah kematian korban akibat dihukum atau tidak.
Sebab, ada enam siswa SMP yang menerima hukuman serupa termasuk korban. Tapi yang sakit hingga berujung kematian cuma Rindu.
"Betul. Kita melakukan laporan Polisi model A dan ini untuk menjawab apakah Kejadian ini diakibatkan dari tindakan yang dilakukan karena teman-temannya yang sama dilakukan kegiatan tersebut sudah kami ambil keterangan."
Diketahui, RS Bhayangkara TK II Medan,Polda Sumut dan Polresta Deliserdang melakukan ekshumasi atau bongkar kuburan Rindu Syahputra Sinaga, siswa SMP Negeri I STM Hilir, Kabupaten Deliserdang yang diduga tewas usai dihukum squat jump oleh gurunya sebanyak 100 kali.
Ekshumasi sekaligus autopsi dilakukan mulai pukul 10:00 WIB hingga pukul 12:49 WIB.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban.
Sebelumnya,Rindu Syahputra Sinaga, 14 tahun, warga Dusun I, Desa Negara Beringin, Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deliserdang tewas tujuh hari setelah dihukum squat jump oleh guru mata pelajaran agama Kristen bernama Seli Winda Hutapea.
Yuliana Padang, ibu korban mengungkap, hukuman itu diterima anaknya pada 19 September lalu lantaran tidak bisa menghafal apa yang disuruh gurunya.
Dokter Forensik Bawa Sejumlah Jaringan dari Jasad Siswa SMP Diduga Tewas Akibat Squat Jump 100 Kali |
![]() |
---|
Jasad Siswa SMP Tewas Diduga Usai Dipaksa Squat Jump Diautopsi, Keluarga Berharap Kepastian Hukum |
![]() |
---|
Nasib Guru Deliserdang yang Hukum Siswanya Squat Jump 100 Kali, Begini Kata Polisi |
![]() |
---|
Inilah Pengakuan Guru SWH Soal Kematian Muridnya Rindu, Syok hingga Diteror |
![]() |
---|
Pengakuan SWH Soal Siswanya yang Tewas Usai Dihukum Squat Jump 100 Kali, Syok hingga Diteror |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.