Iran vs Israel

USAI Tembakkan Ratusan Rudal, Luncurkan Hipersonik Fattah 2, Iran Malah Sebut Perang Sudah Berakhir

Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) mengatakan serangan misilnya ditujukan ke tiga pangkalan militer di wilayah Tel Aviv, Israel.

Editor: AbdiTumanggor
X
Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) mengatakan serangan misilnya ditujukan ke tiga pangkalan militer di wilayah Tel Aviv, Israel. Serangan ratusan rudal itu disertai dengan serangan siber berskala besar, juga peluncuran rudal balistik hipersonik Fatah II yang baru milik Iran untuk pertama kalinya. (X) 

“Sebanyak dua orang terluka akibat pecahan peluru yang jatuh di wilayah Tel Aviv, menurut layanan darurat Israel. Ada beberapa luka ringan lainnya di tempat lain,” tambah Hagari.

Beberapa lokasi benturan akibat serpihan peluru atau roket di Tel Aviv, dekat Laut Mati, di selatan, dan di wilayah Sharon. 

Namun, tidak ada korban tewas yang dilaporkan meskipun semua warga Israel telah diperintahkan untuk berlindung.

"Kami tidak memiliki laporan tentang korban tewas," kata dia kepada Channel 12.

Iran Jadikan Israel sebagai Uji Coba Rudal Balistik Hipersonik Fatah II

Serangan ratusan rudal ini diduga sebagai uji coba hipersonik Fatah II yang dimiliki Iran untuk melihat keakuratannya dalam menjangkau wilayah Israel yang jaraknya sekitar 2.100 kilometer.

Setelah peluncuran 180 rudal dan hipersonik Fatah II tersebut, Iran mengatakan pada Rabu (2/10/2024) pagi bahwa serangan rudalnya terhadap Israel telah selesai kecuali ada provokasi lebih lanjut. Hal ini diucapkan menyusul tekad Israel untuk merespons balik serangan tersebut.

Dalam sebuah unggahan di X yang dikutip Reuters, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi mengatakan bahwa negaranya telah selesai dengan serangan ke Israel.

Namun ia mengatakan bahwa pihaknya sangat siap jika Israel benar-benar mengambil langkah untuk menyerbu balik Negeri Persia. "Tindakan kami selesai kecuali rezim Israel memutuskan untuk melakukan pembalasan lebih lanjut. Dalam skenario itu, respons kami akan lebih kuat dan lebih dahsyat," katanya.

Sebelumnya, Iran menembakkan lebih dari 180 rudal balistik ke wilayah Israel pada Selasa malam dan Rabu dini hari.

Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa rudal tersebut ditujukan ke tiga "target militer dan keamanan vital" di Israel.

"Serangan itu, yang disertai dengan serangan siber skala besar, juga menggunakan rudal balistik hipersonik Fatah baru milik Iran untuk pertama kalinya," menurut media pemerintah Iran.

IRGC mengatakan serangan hari Selasa itu merupakan respons atas pembunuhan Hassan Nasrallah, kepala kelompok Hizbullah Lebanon, dan komandan Garda Revolusi Abbas Nilforoushan minggu lalu di Beirut. Ini juga merupakan balasan atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada bulan Juli.

Presiden Iran Masoud Pezeshkian juga ikut mengatakan dalam sebuah posting di X bahwa serangan itu merupakan respons tegas terhadap 'agresi' Israel, yang diketahui telah menyasar wilayah Palestina dan Lebanon.

"Beri tahu Netanyahu bahwa Iran tidak mencari perang, tetapi berdiri teguh melawan ancaman apapun," tulisnya. "Jangan terlibat konflik dengan Iran."

Mohammad Javad Zarif, penasihat strategis Pezeshkian, mengatakan "Iran memiliki hak yang melekat untuk membela diri terhadap serangan bersenjata Israel yang berulang-ulang terhadap wilayah Iran dan warganya."

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved