Kesehatan

Apa Itu Mikroplastik dan Bagaimana Dampaknya Bagi Kesehatan Manusia

Mikroplastik adalah partikel atau serpihan dan bintik plastik atau fiber yang berukuran kurang dari 5 milimeter (mm). Ini bisa bercampur ke makanan

Editor: Array A Argus
primaplastindo
Ilustrasi mikroplastik 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Pernahkah Anda mendengar tentang mikroplastik.

Secara umum, mikroplastik merupakan partikel atau serpihan dan bintik plastik atau fiber yang berukuran kurang dari 5 milimeter.

Selama ini, mikroplastik sering kali tanpa kita sadari bercampur dengan makanan, ataupun minuman yang kita konsumsi.

Jika kita mengonsumsi mikroplastik ini dalam jangka waktu yang lama, tentu akan membawa dampak kesehatan bagi diri kita.

Baca juga: Kenali Apa Itu Gondongan, Penyakit Menular yang Sering Menjangkiti Anak Usia 2 hingga 12 Tahun

Sebab, ada beberapa penyakit yang bisa ditimbulkan akibat mengonsumsi mikroplastik ini.

Untuk membahas lebih lanjut soal mikroplastik ini, ada baiknya kita mengetahui dari mana mikroplastik ini berasal. 

Mikrolastik berasal dari dua sumber yaitu:

Sumber Mikroplastik

Mikroplastik primer

Mikroplastik primer diproduksi secara sengaja untuk digunakan dalam produk tertentu, seperti kosmetik, sabun, deterjen dan pakaian. 

Contohnya Polyethylene microbeads yang terdapat dalam produk kecantikan.

Baca juga: Apa Itu Eksaminasi, Syarat dan Ketentuannya dalam Hukum Negara di Indonesia

Mikroplastik sekunder 

Mikroplastik sekunder ini berasal dari penguraian plastik yang lebih besar, misalnya botol air yang terurai akibat faktor lingkungan seperti paparan angin atau matahari.

Agar kita terhindar dari paparan mikroplastik, ada baiknya kita juga mesti mengetahui apa saja barang-barang rumah tangga yang bisa berbahaya bagi kesehatan.

Berikut ini adalah 7 barang dapur yang ternyata mengandung mikroplastik.

Baca juga: Apa Itu Game Roblox? Orang Tua Wajib Waspada, Hindenburg Research Ungkap Fakta Mengerikan

1. Talenan plastik

Dilansir dari laman euro news, sebuah studi American Chemical Society (ACS) menyebutkan bahwa talenan plastik dapat membuat manusia terpapar hingga 79,4 juta mikroplastik polipropilena, sejenis polimer plastik, setiap tahunnya.

Artinya, penggunaan talenan plastik berpotensi meningkatkan perpindahan mikroplastik ke makanan.

Talenan kaca tempered merupakan alternatif yang terjangkau, mudah dibersihkan, dan biasanya bebas dari mikroplastik.

Baca juga: Apa Itu Disleksia yang Diperingati Tiap Tanggal 8 Oktober

2. Wadah makanan yang dipanaskan dalam microwave

Produk plastik yang diberi label aman untuk microwave dapat melepaskan sejumlah besar mikroplastik ke dalam makanan saat dipanaskan.

Sebuah studi pada 2023 yang dilakukan oleh University of Nebraska-Lincoln menemukan hingga 4 juta mikroplastik per sentimeter persegi dalam makanan bayi tertentu yang dikemas dalam plastik yang aman untuk microwave.

Di bawah mikroskop, partikel ini diketahui membunuh hingga 75 persen sel ginjal yang dikultur, sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang dampak potensial terhadap kesehatan manusia.

Solusi terbaiknya adalah menghindari produk yang dikemas dengan ftalat, stirena, dan bisfenol, yang merupakan jenis bahan kimi berkaitan dengan plastik.

Baca juga: Apa Itu MetaHuman yang Mampu Memunculkan Nike Ardilla Synchronize Fest 2024, Simak Penjelasannya

3. Cetakan plastik untuk es batu

Sama seperti mikroplastik yang ditemukan dalam air minum kemasan, cetakan es batu juga dapat menyebabkan kontaminasi.

Meskipun penelitian tentangnya masih sedikit, pembekuan plastik dapat menyebabkan mikroplastik larut ke dalam air, mirip dengan proses yang terjadi pada plastik yang dipanaskan.

Cetakan es batu plastik silikon dipromosikan sebagai alternatif berkelanjutan yang banyak dianggap lebih sehat dan lebih mudah untuk membuat es.

4. Gelas kertas

Meskipun gelas kertas dianggap lebih ramah lingkungan, namun gelas ini justru berkontribusi terhadap polusi plastik.

Gelas ini memerlukan lapisan sealant, yang biasanya terdiri dari hingga 10 persen high-density polyethylene (HDPE), untuk mencegah kebocoran cairan.

Mendaur ulang gelas kertas bermasalah karena harus memisahkan lapisan HDPE dari kertas, yang mempersulit prosesnya.

Memilih botol stainless steel yang dapat digunakan kembali tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga mengurangi paparan terhadap mikroplastik.

5. Kantong teh

Banyak kantong teh terbuat dari plastik polipropilena yang tidak berkelanjutan, dan bahkan kantong teh kertas dapat mengandung jejak plastik pada lapisan penyegelnya.

Hal ini sering kali berarti bahan-bahan tersebut tidak dapat terurai secara hayati dan mengakibatkan terjadinya kontaminasi mikroplastik.

6. Kantong plastik

Kantong plastik yang digunakan untuk menyimpan makanan bisa terurai menjadi mikroplastik seiring waktu, terutama jika terkena cahaya matahari dan panas.

Sebagai gantinya, pertimbangkan untuk menggunakan bungkus plastik yang dapat digunakan kembali yang terbuat dari kain katun.

7. Peralatan masak plastik

Mangkuk, blender, ketel, dan wajan anti lengket plastik juga melepaskan mikroplastik ke dalam makanan.

Pertimbangkan untuk beralih ke alternatif logam, kaca, atau kayu bila memungkinkan.

Nah, itulah beberapa barang dapur yang mengandung mikroplastik yang berbahaya. 

Bahaya Mikroplastik

Bahaya mikroplastik yang masuk ke dalam tubuh melalui kulit, udara, ataupun makanan dan minuman tidak boleh disepelekan.

Berikut ini beberapa bahaya mikroplastik bagi kesehatan:

1. Iritasi kulit

Paparan mikroplastik pada kulit akibat penggunaan deterjen, sabun, kosmetik, maupun pakaian yang mengandung mikroplastik bisa menyebabkan iritasi kulit, terutama pada orang yang memiliki alergi.

Ini karena partikel mikroplastik bisa mengandung bahan kimia dan menyebabkan reaksi peradangan pada kulit.

2. Gangguan pernapasan

Polusi udara dapat mengandung mikroplastik.

Karena ukurannya yang sangat kecil, mikroplastik sangat mudah untuk terhirup dan masuk ke dalam saluran pernapasan.

Bila hal ini terjadi, saluran pernapasan akan mengalami iritasi, yang lama-kelamaan bisa menyebabkan jaringan paru-paru menjadi rusak. 

Akibatnya, risiko untuk terkena penyakit asma, penyakit paruh obstruksif kronik  (PPOK), dan kanker paru pun meningkat.

3. Gangguan pencernaan

Mikroplastik dapat masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan minuman yang tercemar bahan ini.

Saat masuk ke dalam saluran pencernaan, mikroplastik dapat merusak dinding usus dan menyebabkan terjadinya peradangan, sehingga fungsi pencernaan pun terganggu

Bahkan, ada kekhawatiran bahwa endapan mikroplastik di saluran pencernaan mungkin dapat mengurangi jumlah bakteri baik di usus.

Padahal, fungsi bakteri baik di usus begitu penting, yaitu untuk menyerap nutrisi sekaligus meningkatkan imunitas tubuh.

4. Gangguan imunitas tubuh

Selain menyebabkan gangguan pencernaan, paparan mikroplastik di dalam tubuh juga mungkin menyebabkan imunitas tubuh terganggu atau menurun.

Pasalnya, 70–80 persen sel imun terdapat di dalam usus. 

Apabila Anda mengalami gangguan pencernaan, imunitas tubuh akan menurun atau terganggu.

Penelitian pun menunjukkan bahwa paparan mikroplastik juga mungkin menyebabkan penyakit autoimun.

Namun, penelitian lebih lanjut terkait hal ini masih perlu dilakukan.

5. Gangguan metabolisme

Paparan mikroplastik dalam tubuh bisa menyebabkan gangguan metabolisme tubuh.

Ini dapat terjadi karena plastik mengandung bahan tertentu, seperti  bisophenol A (BPA) dan phthalates, yang dapat menyebabkan fungsi endokrin terganggu.

Endokrin merupakan kelenjar yang mengatur berbagai fungsi tubuh, salah satunya adalah metabolisme tubuh.

6. Penyakit jantung dan stroke

Bahaya mikroplastik selanjutnya adalah meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa partikel plastik berukuran kecil ini dapat membentuk plak di pembuluh darah, sehingga meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke.

Para peneliti pun menemukan fakta bahwa orang yang memiliki plak mikroplastik di pembuluh darahnya 4,5 kali lebih rentan mengalami penyakit jantung dan stroke.

7. Penyakit kanker

Saat masuk ke dalam tubuh, mikroplastik bisa menyebabkan kerusakan DNA dan mutasi genetik. Ketika kondisi ini terjadi, risiko untuk terkena penyakit kanker pun meningkat.

Di balik bahaya mikroplastik tersebut, tidak bisa dipungkiri bahwa paparan mikroplastik sulit untuk dihindari sepenuhnya.

Namun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meminimalkan paparan mikroplastik, salah satunya dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

Hal tersebut bisa dimulai dengan membiasakan diri membawa botol minum pribadi ketika bepergian.

Selain mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, Anda juga dianjurkan untuk menggunakan kendaraan umum ketika bepergian.

Penggunaan kendaraan pribadi bisa meningkatkan peluang udara tercemar oleh mikroplastik. (tribun-medan.com)

Ditulis oleh mahasiswi magang Komunikasi Penyiaran Islam IAIN Lhokseumawe Khayranil Ula

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved