Berita Viral
PENGAKUAN Naomi saat Tersesat di Gunung Slamet, Ingat Anak Didik hingga Jumpa Sosok Penolong
Beginilah pengakuan Naomi Daviola Setyani (17), siswi kelas XII SMK 3 Semarang yang tersesat di Gunung Slamet selama 3 hari.
Diketahui, Naomi sangat aktif di kegiatan pramuka. Ia juga sudah mendaki Gunung Ungaran dan Gunung Andong.
Pengakuan Kakek Naomi
Sementara itu, Kakek Naomi mengaku tidak tahu cucunya itu pergi mendukung Gunung Slamet. Begitu juga kedua orang tua Naomi yang sama tidak mengetahui gunung mana didaki
"Yang pertama mendaki sama sekolah kalau yang kedua ini sama rombongan Tiktok," imbuhnya.
Sutarno mengaku bingung saat cucunya hilang. Sebab teman-temannya yang mendaki bersama cucunya telah pulang ke rumah.
"Teman-temannya hari Minggu sudah pulang ini hari Senin tidak ada kabar. Ponselnya juga tidak bisa dihubungi sejak hari Sabtu" jelasnya.
Sementara itu Nenek Naomi, Sri Martini menambahkan orang tua Naomi telah mencari keberadaanya di sekolah.
"Teman-temannya menjenguk ke rumah," ujarnya.
Menurutnya, ibunya juga menanyakan dan meminta pertanggungjawaban koordinator pendaki gunung itu.
Pihaknya penyelenggara pun mencari keberadaan Naomi.
"Katanya Naomi sudah turun ke bawah," kata dia.
Naomi mendaki bersama 40 rombongan lainnya mengikuti kegiatan pendakian open trip.
Pendakian ini tergolong cukup ekstrem, karena dilakukan dengan tek-tok yang dimulai, Sabtu (5/10/2024) malam pukul 23.00 WIB.
Sehingga perbekalan yang dibawa tidak banyak. Termasuk tenda yang biasanya digunakan bermalam saat pendakian juga tidak membawa.
Selama tersesat dan hilang, pada malam harinya Naomi selalu menghadapi hujan.
Saat itu, Naomi hanya bisa berteduh di rimbunnya pepohonan mengenakan jas hujan dalam kondisi gelap gulita.
"Diantara dua malam itu selalu kehujanan. Dia istirahatnya di bawah pohon, terus dia pakai jas hujan jadi bisa berlindung sama sekali tanpa adanya headlamp, bahkan hpnya lowbat," katanya.
Sumarudin terkejut dengan jalur yang dilalui oleh Naomi karena melenceng sangat jauh dari jalur yang digunakan saat mendaki via Bambangan.
"Saya juga agak bingung kenapa dia sampai disitu. Luar biasa jauhnya kalau dari pos 7 via Bambangan sekitar 3 kilometer sampai ke TKP. Kalau dia jalan lurus tembusnya di Baturraden," katanya.
Sementara itu, Naomi mengaku tidak memberi tahu orang tuanya bahwa ia akan mendaki Gunung Slamet, dan sekarang menyesal atas tindakannya.
"Saya masih ingin mendaki gunung, tetapi mungkin tidak akan diizinkan orang tua lagi," katanya.
Ibu Naomi, Dwi Ningsih, mengaku sempat merasa firasat buruk pada Minggu malam (6/10/2024) saat Naomi belum juga pulang.
"Saya mencoba mencari informasi dari teman-temannya, tetapi tidak ada yang tahu. Ponselnya juga tidak bisa dihubungi," ungkapnya.
Dwi menyatakan bahwa Naomi izin untuk kegiatan Pramuka, namun ternyata Pramuka tidak memiliki acara pada waktu itu.
Setelah kejadian ini, Dwi mengaku masih trauma dan tidak akan mengizinkan anaknya mendaki gunung lagi.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com
Murid SD di Pangandaran Ogah Sekolah 2 Pekan Gegara Kecanduan HP Berakhir Terpaksa Dibujuk Polisi |
![]() |
---|
VIRAL Pak Polisi Pecahkan Kaca Truk, Curiga Angkut BBM Ilegal Ternyata Bawa Semangka |
![]() |
---|
Sosok dan Harta Kekayaan Fantastis Djamari Chaniago Menko Polkam Pengganti Budi Gunawan |
![]() |
---|
TERUNGKAP Isi Handphone Kerangka Manusia dalam Batang Pohon Aren, Sang Kakak Cek SIM Card |
![]() |
---|
NASIB Siswa SMA Aniaya Wakil Kepsek Sampai Babak Belur, Ayahnya yang Polisi Cuma Diam Nonton |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.