Berita Viral

Di Tengah Kekhawatiran Global, Rusia Siap Ledakkan Antartika, Inginkan Apa yang Ada di Bawah Es

Rusia mengungkapkan temuan cadangan minyak besar-besaran di Wilayah Antartika Inggris, sebuah wilayah yang juga diklaim oleh Argentina dan Chili.

Editor: AbdiTumanggor
int
Kapal MV Akademik Shokalskiy di perairan beku di Antartika. 

TRIBUN-MEDAN.COM - Di tengah kekhawatiran global yang saat ini melanda sejumlah konflik regional, Rusia malah siap ledakkan Antartika, mereka menginginkan apa yang ada di bawah es.

Dalam perkembangan terbaru yang telah menarik perhatian global, seperti dilansir dari Ecoticias, Rusia mengungkapkan temuan cadangan minyak besar-besaran di Wilayah Antartika Inggris, sebuah wilayah yang juga diklaim oleh Argentina dan Chili.

Temuan tersebut, yang diperkirakan mencapai jutaan miliar drum minyak, mungkin memiliki dampak geopolitik, konservasi, serta finansial yang luas.

Meskipun Perjanjian Antartika saat ini melarang pengeboran minyak, penemuan ini mempertanyakan masa depan wilayah tersebut beserta kemungkinan meningkatnya keresahan global.

Harta Karun Antartika yang Tersembunyi

Penemuan minyak di Antartika oleh Rusia diumumkan baru-baru ini, menyusul survei yang dilakukan oleh kapal penelitian, Alexander Karpinsky, yang dimiliki oleh perusahaan eksplorasi geografis terbesar di Rusia, Rosgeo.

Diperkirakan 10 kali lebih besar dari produksi Laut Utara dalam 50 tahun terakhir, cadangan minyak ini ditemukan di Wilayah Antartika Inggris , sebuah wilayah yang hampir seluruhnya tertutup es.

Meskipun Perjanjian Antartika 1959 secara tegas melarang semua pengambilan sumber daya di area tersebut, temuan-temuan tersebut sudah menimbulkan kekhawatiran.

Penemuan substansial ini telah meningkatkan diskusi seputar kemungkinan modifikasi perjanjian tersebut, yang menimbulkan kekhawatiran di kalangan konservasionis, ahli strategi geopolitik, serta masyarakat global.

Mengingat besarnya cadangan tersebut, jelaslah mengapa negara-negara mungkin terdorong untuk mendorong pemanfaatan sumber daya, terlepas dari dampak konservasinya .

Antartika pada Juli 2017.
Antartika pada Juli 2017. (REPRO/ISTIMEWA)

Kekhawatiran regional

Rusia telah menegaskan bahwa tindakan mereka di area tersebut sepenuhnya ilmiah, yang menegaskan dedikasi mereka terhadap Perjanjian Antartika melalui pembicaraan di Pertemuan Konsultatif Perjanjian Antartika.

Namun, beberapa pakar membantah bahwa survei seismik Rusia beserta penelitian geologi lainnya merupakan pengantar penarikan hidrokarbon .

Profesor geopolitik di Universitas Royal Holloway, Klaus Dodds, menyatakan bahwa aktivitas Rusia harus dilihat sebagai dasar untuk peningkatan sumber daya di masa mendatang, bukan sekadar penyelidikan.

"Ini harus dipahami bersama, jangan berpatokan pada klaim semata (penelitian),"tegasnya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved