Berita Viral

Sherly Tjoanda Ditinggalkan Harta Rp 700 M hingga 214 tanah, Ini Sumber Kekayaan Mendiang Benny Laos

Benny Laos juga memiliki 5 alat transportasi berupa 4 mobil mewas dan satu motor gede senilai Rp 7.063.315.200.

tribun medan
Jenazah Benny Laos (52) rencananya akan dimakamkan pada Selasa (15/10/2024) besok di San Diego Hills Memorial Park, Karawang, Jawa Barat. Begini kondisi terkini sang istri, Sherly Tjoanda (Tribun Medan) 

Dia kemudian menerima pemberian kalung emas sang mama dan menggadaikan kalung itu sebagai modal.

Berbekal uang Rp2.500.000 dari kalung itu, dia kemudian menjalankan proyek pertama.

Dari keuntungan itu, Benny mendapatkan modal untuk mengerjakan proyek lain. Sejak itu, dia mulai menekuni profesi sebagai kontraktor.

Selama empat tahun, usaha Benny sebagai kontraktor berjalan mulus. Perjalanan itu pun berhasil membuat kalung emas milik mamanya berhasil ia kembalikan.

4. Trading Bahan Bangunan

Pada tahun 2001, Benny keluar dari Ambon dan kembali ke Ternate.

Keputusan itu diambil karena berawal dari ajakan Bupati Maluku Utara kala itu yang ingin Benny memberikan sumbangsih membangun Ternate.

Di sana, dia tetap meneruskan bisnis sebagai kontraktor. Seiring dengan itu, dia pun mulai merambah bidang lain, yaitu trading bahan bangunan.

Sedikit demi sedikit, bisnis Benny mulai mendapatkan kepercayaan dari para konsumennya.

Namun, Ternate mengalami kerusuhan. Itu membuatnya hijrah ke Manado. Di saat yang bersamaan, dia juga bermukim di Makassar, Sulawesi Selatan.

Meski demikian, bisnis dan pekerjaannya tetap di antara Ambon dan Ternate yang dikendalikan dari jauh.

5. Bidang Pelayaran

Benny kemudian menjalankan bisnis ke bidang pelayaran. Pilihan itu muncul dari pemikirannya setelah merenungi lingkungan sekitarnya.

Benny sendiri lahir dan besar di Ternate, pulau kecil yang dikelilingi laut.

Pilihannya untuk merambah ke bidang pelayaran dikhususkan pada sektor pelayaran jasa pengiriman barang-barang muatan.

Untuk menjalankan usaha, dia pun membeli kapal cargo.Semua jenis usahanya berjalan dengan baik.

Semuanya berkibar dengan nama perusahaan Bela.

Uniknya, nama 'Bela' sendiri merupakan singkatan dari nama lengkap Benny Laos.

6. Bidang Perikanan

Tak sampai di situ, Benny juga mulai melirik bidang lain. Dia lalu mencoba menjalankan kembali usaha di bidang perkayuan.

Dengan pengalamannya, usaha pengolahan kayu dari HPH yang menjual log atau kayu gelondongan ke pabrik kayu lapis itu berjalan baik.

Selain di bidang perkayuan, Benny juga masuk ke bisnis properti dengan menjadi developer atau pengembang perumahan.

Bisnis Bela Group pun bergulir. Benny kemudian mengelola bisnis di bidang perikanan. Bisnis itu ia khususkan untuk pengelolaan tuna dalam cold storage. Tuna itu kemudian diekspor ke Amerika Serikat.

Benny Laos tak ditangani dengan baik

Meski hartanya mencapai Rp 700 miliar, Benny Laos bahkan tidak mendapat penanganan medis dengan baik di RSUD Bobong.

"Saya di sini sakit terbakar semua obat habis. Bapak pertolongan pertama nggak punya alat yang memadai, pompa napas dan jantung," kata Sherly Tjoanda.

Menurutnya RSUD Bobong tak memiliki alat cek detak jantung dan obat.

"Mana ada alat untuk cek detak jantungnya bagaimana, semua obat habis saya kesakitan selama 24 jam," kata Sherly Tjoanda.

Sherly Tjoanda menekankan bahwa RSUD Bobong tidak layak.

Belum lagi fasilitas di airport yang tidak memadai."Manusiakanlah manusia, ini rumah sakitnya gak layak, airport tidak ada, semuanya tidak ada," katanya.

Atas keadaan ini, Sherly Tjoanda berpesan pada calon Gubernur Maluku Utara yang terpilih nanti untuk memperhatikan kondisi di Bobong.

"Jangan lupa seandainya kamu terpilih, lanjutkan perjuangan pak Benny Laos jangan biarkan perjuangannya sia-sia," kata Sherly Tjoanda.

Sebelumnya, Direktur RSUD Bobong, drg Cecilia Octabia Mbotengu mengatakan bahwa dokter sudah berusaha semaksimal mungkin menyelamatkan Benny Laos.

"Dokter yang menangani sudah melakukan sebaik mungkin untuk menyelamatkan bapak. Dokter sudah menyatakan Bapak Benny Laos meninggal," jelasnya.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Maluku Utara, Kombes Pol Asri Effendy menerangkan kini tengah mendalami keterangan sejumlah saksi.

"Kami sudah melakukan pemeriksaan 9 saksi," katanya.

Ia mengatakan polisi akan dengan cepat melakukan penyelidikan terhadap insiden speedboat terbakar di Maluku Utara.

"Kami dari Polda Maluku Utara berusaha menangani perkara ini dengan cepat, profesional dan semaksimal mungkin," katanya.

(*/ Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram Twitter dan WA Channel

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved