Berita Medan

Jalan KH Zainul Arifin Medan Macet Total, Galian Drainase Dinas SDABMBK Jadi Penyebab

Kemacetan ini, tidak hanya terjadi di sore hari saja, tetapi di pagi dan siang hari juga, jalan ini menjadi macet.

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ANISA
Jalan KH Zainul Arifin, Kecamatan Medan Petisah macet, Kamis (24/10/2024). Jalan tersebut macet karena ada galian drainase yang sedang dikerjakan Dinas SDABMBK Kota Medan. 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Bina Konstruksi (SDABMBK) Kota Medan kembali melakukan galian untuk pemasangan drainase di Jalan KH Zainul Arifin Kecamatan Medan Petisah.

Pantauan Tribun Medan, Kamis (24/10/2024),  adanya galian drainase itu membuat  jalan yang dikenal dengan kampung madras (little India) ini macet total.

Kemacetan ini, tidak hanya terjadi di sore hari saja, tetapi di pagi dan siang hari juga, jalan ini menjadi macet.

Akibatnya banyak pengendara yang mengeluh.

Misalnya seorang pengendara Hendra Gunawan.

Jalan KH Zainul Arifin, Kecamatan Medan Petisah macet, Kamis (24/10/2024). Jalan
Jalan KH Zainul Arifin, Kecamatan Medan Petisah macet, Kamis (24/10/2024). Jalan tersebut macet karena ada galian drainase yang sedang dikerjakan Dinas SDABMBK Kota Medan.

Menurutnya,  Jalan KH Zainul Arifin ini satu diantara tempat yang sering dikunjungi masyarakat di luar Kota Medan, seharusnya jalan ini bisa lebih tertata rapi.

"Ini sudah ada galian di depan, di trotoarnya juga ada pedagang kaki lima, kabel semerawut, jalan macet parah, buat kita malu. Karena lokasi ini salah satu lokasi wisatawan juga," jelasnya.

Seharusnya,  kata Hendra Pemko Medan lebih menata ulang kawasan jalan KH Zainul Arifin.

"Biasanya gak pernah macet. Ini macetnya parah. Ada 40 menit terjebak di sini. Rupanya karena galian drainase itu," ucapnya.

Bukan hanya pengendara, melainkan para pemilik toko di KH Zainul Arifin juga mengeluhkan adanya proyek galian drainase tersebut.

"Kagetlah ini, tiba-tiba ada galian drainase. Terpaksa kami tutup sementara ini. Karena,  enggak bisa juga pembeli ke toko kami," ucap seorang pedagang kain di KH Zainul Arifin, Santi.

Santi mengatakan, drainase ini akan selesai akhir tahun nanti. Difungsikan untuk mengatasi permasalahan banjir.

"Memang di sini sering banjir. Kata pekerja proyek mau pasang drainase biar jalan ini gak banjir. Paling lama selesai akhir tahun. Ada senangnya lokasi jadi enggak banjir. Cuman maunya, cepat selesai proyeknya. Jangan sampai akhir tahun. Karena lama jualan kami tutup,"ucapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Drainase Sumber Daya Air Bina Marga Bina Konstruksi Gibson Panjaitan mengatakan, Proyek drainase di Jalan KH Zainul Arifin ini merupakan tambahan proyek pada saat penetapan Perubahan-Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (P-APBD) 2024 dengan DPRD Medan.

Dikatakan Gibson, penambahan proyek drainase ini terjadi di sejumlah titik Kota Medan seperti Jalan Taruma, Sutomo dan KH Zainul Arifin.

"Penambahan itu, karena daerah tersebut merupakan area langganan banjir. Namun, meski ada penambahan proyek drainase, tidak ada penambahan  anggaran untuk Dinas SDABMBK pada P-APBD," jelasnya.

Gibson menjelaskan, proyek ini akan selesai pada  Desember 2024 mendatang. Saat ini progresnya sudah masuk dalam tahap pemasangan U-Ditch.

Gibson meminta, agar masyarakat  sekitar untuk bersabar, sebab proyek ini diperuntukkan untuk mengatasi permasalahan banjir di daerah sekitar.

"Kita imbau agar pengendara yang melintas juga hati-hati. Karena, meski jalan sudah di buka satu arah, masih ada pengerjaan dan alat-alat berat masih berada di area tersebut.

Untuk diketahui, berdasarkan data dari Dinas SDABMBK, , ada pengurangan  anggaran dalam  pembahasan Perubahan-Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (P-APBD) tahun 2024 beberapa waktu lalu. 

Dinas SDABMBK anggaran tersebut berkurang sebesar Rp 500 miliar dari APBD yang ditetapkan sebelumya sebesar Rp 1,2 Triliun.

Meski ada pengurangan anggaran, untuk  anggaran pengerjaan drainase tidak berkurang. 
Selain itu seluruh proyek tetap berjalan, meski adanya pengurangan anggaran.

Berkurangnya anggaran pada P-APBD dikarenakan masih banyaknya proyek yang bersifat multiyears. 

Untuk anggaran proyek drainase sendiri, itu menghabiskan  anggaran sebesar Rp 200 miliar. 
Pembangunan drainase  ini terbagi dalam dua bagian. Bagian pertama pembangunan drainase di Sunggal, Teladan, Parit Emas dan Selayang.

Sementara, untuk penambahan pembangunan drainase itu hanya ada dua bangunan yakni Sutomo dan Taruma.

(Cr5/tribun-medan.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved