Berita Deli Serdang Terkini
Tolak Pengungsi Rohingya, Emak-emak di Pantai Labu Deli Serdang Protes Beramai-ramai
Sekretaris Camat Pantai Labu, M Azizur Rahman mengakui kalau banyak warga yang protes dengan keberadaan pengungsi Rohingya.
Penulis: Indra Gunawan | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, LUBUKPAKAM- Emak-emak di kawasan Pantai Labu berbondong-bondong datang ke kantor camat, Kamis (24/10/2024).
Tidak mau kampungnya berada pengungsi Rohingya mereka pun melakukan aksi protes dengan spontan sambil membawa kertas HVS yang bertuliskan kalimat "Tolak Pengungsi Rohingya di Kampung".
Beragam ucapan mereka sampaikan saat aksi di halaman samping kantor Camat.
Mereka berkata-kata sampai menjerit-jerit protes keras.
"Usir saja mereka dari sini. Takut kami kenapa-kenapa. Kami nggak mau ada orang asing di kampung kami ini," kata Siti Aisah salah satu emak-emak.
Emak-emak yang melakukan aksi spontanitas ini berasal dari beberapa desa.
Selain Desa Bagan Serdang, Klambir, Paluh Sibaji dan Rantau Panjang juga ada dari Desa Regemuk.
Semuanya sepakat agar pengungsi Rohingya ini bisa cepat-cepat meninggalkan kawasan pantai Labu.
Meski sempat ada petugas yang menasehati mereka agar tetap tenang karena masih dilakukan pendataan namun tetap saja ada balasan mereka.
Mereka mengoceh terus menerus menyampaikan protes.
"Apa pula didata-data masak lama kali datanya. Cepat mereka pergi dari sini. Kami nggak percaya sama orang orang asing ini," teriak warga.
Disampaikan warga kalau saat ini mereka sudah susah ekonominya. Jangan sampai keberadaan mereka malah membuat kedepan membuat mereka juga akan susah.
"Kita kasian memang pak. Cuma gini ajalah pak mending cepat-cepat saja pergi dari sini. Ini bisa semakin ramai nanti ya datang. Kalau nggak pergi kami ramaikan lagi ini, " kata para emak-emak.

Pihak kepolisian tampak kerepotan menghadapi aksi protes puluhan emak-emak yang memprotes keberadaan ratusan pengungsi Rohingya di Kantor Camat Pantai Labu, Kamis (24/10/2024).
Pengungsi Rohingya itu sebelumnya diamankan setelah mendarat di perairan Pantai Labu Deli Serdang.
Karena semakin dekat dengan aula kantor Camat tempat dimana ratusan pengungsi Rohingya dikumpulkan polisi pun memberikan batas dengan tali. Tujuannya agar warga bisa menjaga jarak dan tidak terlalu dekat dengan pengungsi Rohingya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Woi cepat didata, cepat kalian bawa pergi orang itu dari sini," teriak emak-emak.
Dalam hitungan menit tidak hanya emak-emak yang berdatangan ke kantor Camat.
Para pria pun ikut berdatangan dan menyatakan sikap protes yang sama.
Mereka tidak mau kalau nantinya pengungsi Rohingya berserakan di wilayah Pantai Labu.
"Udah panggil saja warga perumahan (khusus nelayan di Desa Rugemuk). Kalau nggak mau mereka ke sini (untuk meramaikan lagi) mending orang itu yang pergi. Biar kita rame-ramekan di sini (protes sama-sama)," ucap Siti Aisyah salah satu emak-emak.
Polisi menjaga aksi protes emak-emak yang protes dengan keberadaan pengungsi Rohingya dan memberikan batas tali untuk tidak mendekat dengan aula tempat dimana 146 pengungsi Rohingya ditempatkan, Kamis (24/10/2024).

Sekretaris Camat Pantai Labu, M Azizur Rahman mengakui kalau banyak warga yang protes dengan keberadaan pengungsi Rohingya.
Ia berharap agar masyarakat tidak terlalu cepat menyimpulkan kondisi karena belum ada keputusan dimana selanjutnya ratusan pengunsi Rohingya akan ditempatkan.
"Kita kordinasikan dululah ini. Memang ada yang protes tapi ini belum tau kita keputusannya seperti apa," kata Azizur.

Sebanyak 146 orang imigran gelap asal Rohingya terdampar di wilayah Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Kamis (24/10/2024).
Camat Pantai Labu, Muhammad Faisal Nasution merinci, dari 146 itu, sebanyak 64 laki-laki dewasa, 62 orang perempuan dewasa dan 20 anak-anak.
Faisal menyebut, ditemukannya etnis Rohingya bermula adanya masyarakat yang melihat sebuah perahu bersandar di muara pantai, tepatnya di Pantai Dewi, Desa Pantai Labu Pekan, Kecamatan Pantai Labu sekira pukul 03:40 tadi.
Kemudian, masyarakat melapor ke Polsek setempat dan pemerintah daerah.
Sekira pukul, 04.00.WIB pihak polisi langsung ke lokasi dan langsung mengintrogasi pengungsi tersebut.
Karena tak ada yang bisa berbahasa Indonesia maupun Melayu, sekira pukul 05:00 WIB, mereka dibawa ke Kantor Camat Pantai Labu.
"Usai ditemukan, pengungsi dibawa pihak Polsek ke kantor Camat untuk diamankan sementara,"kata Camat Pantai Labu, Muhammad Faisal Nasution, Kamis (24/10/2024).
Faisal menyebut, saat ini para pengungsi gelap itu berada di aula kantor Kecamatan untuk sementara.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan Kesbangpol dan pihak terkait untuk tindak lanjut.
Untuk logistik dan pakaian, pihak Kecamatan juga sudah membantu karena sebagian dari anak-anak ditemukan tanpa pakaian.
"Makanan sudah kami sediakan, termasuk pakaian. Kami sudah berkordinasi dengan pemerintah Kabupaten Deliserdang dan pihak terkait."
(dra/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Detik-Detik Jasad Andra Sanjaya Anak SD yang Tenggelam di Sungai Blumai Tanjung Morawa Ditemukan |
![]() |
---|
Buat Layangan di Sungai Blumai, 2 Warga Tanjung Morawa Hanyut dan Ditemukan Tewas 3 Hari Kemudian |
![]() |
---|
Jasad Siswa SD yang Hilang 3 Hari di Sungai Blumai Tanjung Morawa Akhirnya Ditemukan Pas Adzan Zuhur |
![]() |
---|
3 Hari Anaknya Hilang di Sungai Blumai Tanjung Morawa, Wanti Terus Panggil Anaknya dan Ajak Pulang |
![]() |
---|
Kejari Deli Serdang Pastikan Temuan Pansus PAD DPRD Tetap Ditindaklanjuti Meski Kajari Berganti |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.