Pelaku Bentrokan di Selambo Deli Serdang
Aktor Intelektual Penyerangan di Selambo yang Tewaskan 2 Warga Lahan Garapan Belum Terungkap
Menurut Kapolrestabes Medan, Kombes pol Gidion Arief Setyawan, saat ini pihaknya masih mendalami siapa dalang dibalik kasus tersebut.
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Meski telah menangkap 11 orang pelaku penyerangan warga lahan garapan di Jalan Selambo, Desa Amplas, Kecamatan Percut Seituan, namun dalang di balik kasus tersebut belum terungkap.
Polisi menetapkan 11 orang sebagai tersangka dalam tragedi berdarah di Jalan Selambo, Desa Amplas, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang.
Para pelaku yakni FS (23), MWS (20), RMS (15), MTA (21), MF (21), AP (18), AFP (18), DA (21), JD (17), DAW (17) dan AS (17). Mereka merupakan warga Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang.
Menurut Kapolrestabes Medan, Kombes pol Gidion Arief Setyawan, saat ini pihaknya masih mendalami siapa dalang di balik kasus tersebut.
Sebab, ke 11 orang yang diamankan ini dijanjikan akan mendapatkan bayaran sebanyak Rp 3 juta setelah melakukan penyerangan yang mengakibatkan dua orang warga tewas.

"Ya itu nanti masih proses penyelidikan sampai aktor intelektual, perintah pak Kapolda tegas, usut tuntas sampai aktor intelektual," kata Gidion kepada Tribun-medan, Jumat (25/10/2024).
Lalu, saat disinggung apakah ada keterlibatan pihak pengembang dalam kasus tersebut. Gidion mengaku, pihaknya belum melakukan penyelidikan ke arah sana.
"Belum, kita masih melakukan identifikasi. Layer 1 dan 2 yang belum (diselidiki), ini layer 3 (yang sudah tertangkap) sampai pelaksanaan (penyerangan)," sebutnya.
Gidion menyampaikan, petugas juga masih mendalami siapa yang membayar para pelaku ini untuk melakukan penyerangan yang mengakibatkan dua orang warga tanah garapan tersebut tewas.
"Itu masih dalam pemeriksaan lebih lanjut. Tapi identifikasi masih konsisten dari keterangan kemarin sampai sekarang," ucapnya.
"Jadi ada sejumlah uang yang dijanjikan kepada para pelaku. Termasuk yang sudah dikuasai oleh salah satu pelaku, sejumlah Rp 2 juta yang kemudian dibagi Rp 15 ribu pada orang yang sudah melakukan," sambungnya.

Ia menegaskan bahwa, pihaknya akan menindak tegas para pelaku yang melakukan aksi penyerangan tersebut dan memastikan yang terlibat akan menjalani proses hukum.
"Pertanggungjawaban hukum adalah pertanggungjawaban perorangan. Kita mengidentifikasi itu lebih dahulu," kata Gidion.
Selain itu, katanya petugas juga masih melakukan penyelidikan terkait status tanah yang bersengketa di wilayah tersebut.
"Saya belum masuk ke situ. status lahan secara formil bagaimana itu masih dalam pemeriksaan lebih lanjut, yang jelas tindak pidana yang muncul di situ adalah menghilangkan nyawa orang," pungkasnya.
Sebelumnya Kapolda Sumut Irjen Whisnu mengakui ada tiga orang pelaku lagi yang masih diburu oleh petugas.
Ketiganya ini diduga kuat yang memberi perintah kepada para pelaku untuk melakukan penyerangan.
Ketiga pelaku yang masih diburu tersebut yakni berinisial BG, MRF, dan JB.
"Masih ada tiga orang yang DPO," kata Whisnu kepada Tribun-medan, Jumat (25/10/2024).
Informasi yang diperoleh oleh Tribun-Medan, ketiganya ini merupakan ketua Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) di wilayah Kecamatan Percut Seituan, dan satunya lagi merupakan ketua geng motor neleng.
Selain mengamankan para pelaku, polisi juga menyita sejumlah barang bukti dan beberapa pucuk senjata senapan angin serta airsoftgun.
Pelaku Penyerangan Amggota Geng Motor
Menurut Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, para pelaku yang diamankan ini merupakan anggota geng motor Neleng.
"Saya jelaskan, perkara ini terkait dengan tindak pidana secara bersama-sama melakukan kekerasan terhadap orang sehingga menyebabkan mati," kata Wisnus kepada Tribun-medan, Jumat (25/10/2024).
Katanya, para pelaku ini melakukan penyerangan terhadap warga yang tinggal di tanah garapan Jalan Selambo, Desa Amplas, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang.
Akibat dari penyerangan tersebut, dua orang warga bernama Bungaran Samosir (52) dan Adam Djhorgi (17) tewas mengenaskan.
"Hasil autopsi, Bungaran Samosir mengalami luka bacok hasil dan meninggal dunia, lalu Adam Djhorgi meninggal akibat luka tembakan pada bagian dada, menembus jantung yang menyebabkan pembuluh darahnya pecah," sebutnya.
Katanya, dari ke-11 pelaku satu orang berinisial MTA dihadiahi timah panas oleh petugas lantaran melakukan perlawanan saat akan ditangkap dan mencoba melarikan diri.
(Cr11/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Pelaku Pembunuhan 2 Warga di Selambo Deli Serdang Dapat Bayaran, Baru Terima Rp 15 Ribu |
![]() |
---|
Pelaku Pembunuh 2 Warga Lahan Garapan di Selambo Deli Serdang Dapat Bayaran, Baru Terima Rp 15 Ribu |
![]() |
---|
Para Pelaku Penyerangan di Selambo Deli Serdang Ternyata di Bawah Pengaruh Narkoba |
![]() |
---|
Tragedi Berdarah di Selambo Deli Serdang, Ternyata Dipicu Persoalan Konflik Lahan |
![]() |
---|
Narapidana Jadi Otak Pelaku Penyerangan di Selambo Deli Serdang yang Tewaskan 2 Warga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.