Berita Viral

VIRAL Gadis 22 Tahun Masukkan Bayinya yang Baru Lahir ke Kotak Sereal, Ngaku Ada Suara yang Suruh

Viral di media sosial gadis berusia 22 tahun memasukkan bayinya yang baru lahir ke kotak sereal. Ia pun mengaku ada suara-suara yang menyuruhnya untu

Editor: Liska Rahayu
World of Buzz
VIRAL Gadis 22 Tahun Masukkan Bayinya yang Baru Lahir ke Kotak Sereal, Ngaku Ada Suara yang Suruh 

Sang nenek yang dirawat oleh TKI yang berada di samping ranjang bahkan tak tahu, ia memunggungi kasur hingga akhirnya kaget ketika mendengarkan tangisan bayi di sampingnya.

Sang nenek tampaknya tidak mengetahui kehamilan tersebut hingga akhirnya mendengar tangisan bayi dan menoleh terkejut.

Dalam laporannya, sang pemberi kerja mengakut tak mengetahui tentang kehamilan PRT yang mereka sewa.

Bahkan di Taiwan disebut bahwa undang-undang tidak mengatur dan tak mewajibkan PRT yang disewa untuk tes kehamilan.

Keluarga penyewa PRT tak mencurigai gerak-gerik si TKI, mereka mengaku hanya sering melihat si wanita asal Indonesia itu sering memakai baju longgar.

TKI yang tidak disebutkan namanya ini awalnya memang sudah menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum datang ke Taiwan.

Lalu terkuak bahwa si TKI meminjam dokumen medis temannya untuk lolos pemeriksaan migrasi tenaga kerja.

Menurut peraturan setempat, pengusaha yang memecat pekerja hamil atau pekerja yang baru melahirkan dapat menghadapi denda hingga NT$1,5 juta (US$47.000).

Hal ini tentu membuat pusing si pemberi kerja, bahkan bisa saja jika pemberi kerja didiskualifikasi untuk menerima pekerja baru selama dua tahun ke depan.

Asosiasi Keluarga dan Pengusaha Internasional Taiwan mengonfirmasi bahwa ayah dari bayi tersebut masih berada di Indonesia.

Mereka berjanji untuk memulangkan bayi tersebut kepada ayahnya.

Beruntung, Asosiasi yang membantu TKI ini berencana agar si wanita tersebut terus bekerja untuk keluarga dan merawat sang nenek.

Tak sedikit warganet yang memberikan komentarnya:

“Saya mengerti mengapa para pengusaha tidak dapat memecat pekerja hamil atau ibu baru, tetapi dalam kasus ini, hal itu tidak adil,” kata seorang warganet.

“Taiwan perlu memperbarui kebijakannya. Beberapa pekerja migran memanfaatkan manfaat sosial,” kata pengamat lain.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved