Medan Terkini

Duduk Perkara Konflik Lahan di Salembo Amplas Libatkan Geng Motor, Penjelasan Kapolrestabes

 Kasus penyerangan warga lahan garapan di Jalan Selambo, Desa Amplas, Kecamatan Percut Seituan, telah diungkap oleh polisi.

Editor: Salomo Tarigan
DOK TRIBUN MEDAN/ALFIANSYAH
Konflik lahan di Jalan Selambo, Desa Amplas, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang 

"Hasil autopsi, Bungaran Samosir mengalami luka bacok hasil dan meninggal dunia, lalu Adam Djhorgi meninggal akibat luka tembakan pada bagian dada, menembus jantung yang menyebabkan pembuluh darahnya pecah," sebutnya.

Katanya, dari ke-11 pelaku satu orang berinisial MTA dihadiahi timah panas oleh petugas lantaran melakukan perlawanan saat akan ditangkap dan mencoba melarikan diri.

Selain mengamankan para pelaku, polisi juga menyita sejumlah barang bukti dan beberapa pucuk senjata senapan angin serta airsoftgun.

Barang bukti ini semua, dipakai oleh para pelaku untuk melakukan penyerangan di Jalan Selambo, Desa Amplas, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang, pada Selasa (22/10/2024) dinihari.

suasana di Jalan Selambo, Desa Amplas, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang, usai terjadi bentrokan dinihari tadi, Selasa (22/10/2024). TRIBUN-MEDAN/ALFIANSYAH
suasana di Jalan Selambo, Desa Amplas, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang, usai terjadi bentrokan dinihari tadi, Selasa (22/10/2024). TRIBUN-MEDAN/ALFIANSYAH (TRIBUN MEDAN/ALFIANSYAH)

Sebelumnya, bentrokan terjadi di Jalan Selambo, Desa Amplas, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang.

Dalam bentrokan tersebut, dua orang warga dikabarkan tewas akibat diserang oleh ratusan orang yang datang.

Menurut salah seorang warga, Rohana br Pasaribu, bentrokan tersebut terjadi, pada Selasa (22/10/2024) sekira pukul 02.30 WIB.

Katanya, saat itu ada ratusan orang yang datang tiba-tiba ke kampung mereka dan langsung melakukan penyerangan.

"Ada hampir seribu orang tadi malam datang langsung menyerang warga di sini," kata Rohana kepada Tribun-medan, Selasa (22/10/2024).

Ia menjelaskan, ratusan orang yang menyerang ini datang dengan membawa senjata tajam dan juga senjata api.

"Warga ada yang melihat, ada yang membawa senjata api tadi malam," sebutnya.

Rohana dan warga lainnya mengaku kecewa dengan pihak kepolisian, karena datang terlambat ke lokasi untuk melakukan pengamanan.

"Kami kecewa, baru sekarang datang polisi. Tadi malam dua jam di sini perang, nggak ada polisi yang datang satupun," ujarnya.

Ia menyampaikan, dalam bentrokan tersebut ada warga yang terluka dan juga tewas akibat diserang oleh ratusan orang.

"Ada yang terluka dibacok, ada yang meninggal juga, korban warga sini," ucapnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved