Pilkada Jateng 2024

SOSOK Jokowi Masih Berpengaruh Dalam Menentukan Pilihan Warga pada Pilkada Jateng 2024, Ini Buktinya

Hal itu berdasarkan Survei Litbang Kompas untuk Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Jawa Tengah 2024.

Editor: AbdiTumanggor
Istimewa
Presiden ke-7 RI Jokowi dan istri, Iriana terlihat santai makan di warung sate di Jalan Slamet Riyadi, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (22/10/2024). 

TRIBUN-MEDAN.COM - Sosok Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) masih berpengaruh dalam menentukan pilihan warga pada Pilkada Jawa Tengah.

Hal itu berdasarkan Survei Litbang Kompas untuk Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Jawa Tengah 2024.

Berdasarkan survei yang dilakukan pada tanggal 15 Oktober-20 Oktober 2024 itu, ada 43,9 persen responden yang mempertimbangkan memilih calon kepala daerah (gubernur) Jawa Tengah yang didukung Jokowi.

Di sisi lain, 42,4 persen responden menyatakan tidak mempertimbangkan faktor ini, sementara 13,7 persen lainnya tidak tahu atau tidak menjawab.

Selain itu, survei ini juga mengungkap bahwa mayoritas publik Jawa Tengah puas terhadap kinerja Jokowi selama dua periode masa jabatannya. 

Sebanyak 79,1 persen responden menyatakan puas terhadap kinerja Jokowi, sementara 17,9 persen mengaku tidak puas, dan 3,0 persen sisanya tidak tahu atau tidak menjawab. 

Tidak hanya Jokowi, sosok presiden terpilih Prabowo Subianto juga memiliki pengaruh di Pilkada Jawa Tengah.

Sebanyak 41,2 persen responden menyatakan akan mempertimbangkan memilih calon yang didukung Prabowo, sementara 44,7 persen lainnya tidak menjadikannya sebagai pertimbangan, dan 14,1 persen tidak tahu atau tidak menjawab.

Peneliti Litbang Kompas M Toto Suryaningtyas mengatakan, ada beberapa faktor yang membuat dukungan dari tokoh-tokoh nasional seperti Jokowi dan Prabowo tetap dipertimbangkan oleh pemilih. 

Misalnya, kata Toto, peristiwa-peristiwa menjelang Pemilihan Presiden 2024, termasuk terjadinya keretakan hubungan antara PDI-P dan Jokowi

"Faktor resistensi ke PDI-P dan Mega lebih besar daripada Jokowi-Prabowo. Itu dampak peristiwa pra Pemilu 2024 yang lalu. Intinya beberapa peristiwa jelang Pilpres saat pecah kongsi PDI-P-Jokowi, (yang) masih berdampak hingga kini," kata Toto, pada Minggu (3/11/2024).

Selain Jokowi dan Prabowo, tokoh lain yang memengaruhi pilihan pemilih adalah Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka dan mantan gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Survei ini mencatat bahwa 35,2 persen responden mempertimbangkan calon yang didukung oleh Gibran, sementara 47,7 persen tidak mempertimbangkannya, dan 17,1 persen tidak tahu atau tidak menjawab.

Di sisi lain, dukungan Ganjar Pranowo dipertimbangkan oleh 34,7 persen responden, dengan 50,0 persen responden tidak mempertimbangkan faktor tersebut, dan 15,3 persen tidak tahu atau tidak menjawab.

Sementara itu, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri memiliki tingkat dukungan yang lebih rendah dalam memengaruhi pilihan pemilih.

Hanya 26,5 persen responden yang menyatakan akan mempertimbangkan calon yang didukung Megawati, sedangkan 57,1 persen tidak mempertimbangkannya, dan 16,4 persen tidak tahu atau tidak menjawab.

Survei ini melibatkan 1.000 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Jawa Tengah.

Survei tersebut memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error lebih kurang 3,1 persen. Survei dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas.

Ridwan Kamil temui Jokowi di kediamannya di Sumber, Banjarsari, Solo, Jumat (1/11/2024). (HO)
Ridwan Kamil temui Jokowi di kediamannya di Sumber, Banjarsari, Solo, Jumat (1/11/2024). (HO) 

Elektabilitasnya Dikejar Pasangan Calon Pramono Anung-Rano Karno, Ridwan Kamil Minta Tolong Presiden Prabowo Subianto dan Joko Widodo.

Di sisi lain, Ridwan Kamil (RK) menjadi sorotan setelah mengunggah foto makan malam bersama dengan Presiden Prabowo Subianto di sebuah restoran yang ada di Jalan Sabang, Jakarta Pusat, di akun Instagramnya, Kamis (31/10/2024) kemarin. 

Dalam unggahan tersebut, RK menuliskan pertemuannya dengan Prabowo sekitar satu jam.

"Alhamdulillah, satu jam bersenda gurau dan berdiskusi banyak hal, termasuk IKN sebagai kurator," tulis RK di akun Instagramnya @ridwankamil.

RK juga menuliskan, bahwa Prabowo memberikan semangat kepadanya. "Tetap semangat dalam tugas apa pun. Nasehat terbaik malam ini dari beliau,"jelas RK.

 Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil saat makan malam bersama dengan Presiden Prabowo Subianto di Jalan Sabang, Jakarta Pusat pada Kamis (31/10/2024) . (Shela Octavia)
Bagaimana Tanggapan Pramono Anung?

Terpisah, calon gubernur (cagub) Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung ikut berkomentar tentang pertemuan cagub nomor urut 1 Ridwan Kamil (RK) dengan Presiden Prabowo Subianto.

Pramono mengeklaim dirinya sudah lebih sering bertemu dengan Prabowo dibandingkan RK.

"Saya sudah lebih sering ketemu," kata Pramono saat diwawancara awak media di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (1/11/2024).

Saat ditanya lebih lanjut terkait pertemuan tersebut sebagai bentuk dukungan Prabowo kepada RK, Pramono Anung hanya tertawa.

Ia justru enggan berkomentar banyak dan lebih menyampaikan rasa syukurnya karena Prabowo dan RK terlihat sehat. "Alhamdulillah Presiden sehat, Pak RK sehat,"ujar Pramono.

Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil saat makan malam bersama dengan Presiden Prabowo Subianto di Jalan Sabang, Jakarta Pusat pada Kamis (31/10/2024) . (Shela Octavia)
Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil saat makan malam bersama dengan Presiden Prabowo Subianto di Jalan Sabang, Jakarta Pusat pada Kamis (31/10/2024) . (Shela Octavia) (Kompas.com)

Ridwan Kamil Minta Tolong Jokowi

Setelah melakukan pertemuan dengan Presiden Prabowo selama satu jam, calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil menjumpai Jokowi.

Ridwan Kamil berharap Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) bisa menjadi juru kampanye di Pilkada DKI Jakarta 2024.

Hal tersebut disampaikan Ridwan Kamil seusai melakukan pertemuan dengan Jokowi di kediaman Sumber, Solo, Jawa Tengah, Jumat (1/11/2024).

"Belum sampai ke sana. Ya, harapan tentu ada ya (juru kampanye)," kata Ridwan Kamil, Jumat.

Meski demikian, Ridwan Kamil mengembalikan semua keputusan itu kepada Jokowi. "Saya mengikuti aja bagaimana baiknya beliau," katanya lagi.

Mengenai dukungan relawan Projo terhadapnya, kata Ridwan Kamil tidak lepas dari restu dan arahan dari Jokowi.

"Alhamdulillah, kemarin Projo mendeklarasikan dukungan. Ya, tentunya sudah mendapatkan arahan sebelumnya dari Pak Jokowi ya. Projo ini kan organisasi yang logonya aja kan wajahnya beliau, tentu ada berkenan dari beliau," ungkap dia.

Sementara itu, Jokowi mengatakan, pertemuannya dengan Ridwan Kamil untuk berdiskusi mengenai perencanaan dan gagasan-gagasan besar untuk Jakarta.

Disinggung terkait beberapa calon kepala daerah yang memintanya untuk menjadi juru kampanye, termasuk Ridwan Kamil, kata Jokowi, masih proses untuk diputuskan. "Iya, nanti dalam proses untuk diputuskan. Iya bisa saja," kata Jokowi.

LSI Denny JA: Elektabilitas RK-Suswono Bersaing Ketat dengan Pramono-Rano

Diketahui, hasil survei yang dirilis Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan, tingkat elektabilitas Ridwan Kamil (RK)-Suswono bersaing ketat dengan Pramono Anung-Rano Karno.

Survei tersebut dilakukan pada periode 16 hingga 22 Oktober dan dirilis Rabu (30/10/2024).

"Saat ini, elektabilitas pasangan RK-Suswono bersaing ketat dengan pasangan Pramono-Rano," kata Direktur LSKP-LSI Denny JA, Sunarto Ciptoharjono, Rabu. 

Angka elektabilitas RK-Suswono sekitar 37,4 persen, sedangkan Pramono-Rano sekitar 37,1 persen. Sementara itu, Dharma Pongrekun-Kun Wardana 4,0 persen.

Sunarto mengatakan, ada beberapa faktor yang membuat tingkat elektabilitas RK-Suswono masih bersaing ketat dengan Pramono-Rano saat ini.

Faktor pertama yakni mesin partai KIM plus yang tidak berjalan optimal di Jakarta. "Mesin politik KIM Plus kurang efektif di Jakarta,"jelas Sunarto. 

Akar rumput sejumlah partai politik KIM Plus yang semestinya mendukung RK-Suswono didapati justru mendukung Pramono-Rano.

Pemilih pasangan RK-Suswono didominasi oleh masyarakat yang memilih partai Gerindra, PAN, PSI, Perindo, Gelora, dan Garuda.

Sedangkan pasangan Pramono-Rano selain mendapatkan dukungan dari pemilih PDI-P juga mendapatkan limpahan dari pemilih PKS, Golkar, PKB, NasDem, Demokrat, dan PPP.  

Faktor kedua adalah karena pasangan RK-Suswono dinilai kurang diterima oleh masyarakat Betawi di Jakarta. "Dukungan dari suku Betawi untuk RK-Suswono yaitu 34 persen, lebih rendah dibandingkan Pramono-Rano, yaitu 41,8 persen," terang Sunarto.

Faktor lain yang membuat elektabilitas kedua paslon bersaing ketat karena tingkat popularitas RK dan Rano sebanding. Ada sekitar 97,8 persen masyarakat yang kenal dengan Rano, sedangkan RK 97,5 persen.

Untuk diketahui, survei ini melibatkan 800 responden yang merupakan seluruh warga negara Indonesia di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, yang telah berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.

Penarikan datanya sendiri menggunakan cara multistage random sampling.

Dari 800 responden, margin of error-nya adalah 3,5 persen di mana setiap individu dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih.

Pengambilan datanya dilakukan secara tatap muka dengan responden, menggunakan instrumen kuesioner.

(*/Tribun-medan.com)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved