Berita Viral

Tragis, Gadis Difabel Ini Meninggal dalam Kondisi Mengenaskan, Sang Ibu Tega Menelantarkannya

Viral kasus penelantaran anak yang membuat heboh masyarakat. Seorang gadis difabel meninggal dengan kondisi yang sangat mengenaskan.

Penulis: Randy | Editor: Randy P.F Hutagaol
Mirror.co.uk
Potret Heather Baynard, gadis difabel yang ditelantarkan keluarganya hingga tewas 

TRIBUN-MEDAN.com - Viral kasus penelantaran anak yang membuat heboh masyarakat.

Seorang gadis difabel meninggal dengan kondisi yang sangat mengenaskan.

Dilansir dari Mirror.co.uk, Senin (4/11/2024) orang tua gadis itu dan saudara laki-lakinya yang berusia 21 tahun divonis bersalah.

Anak perempuan difabel tersebut meninggal dengan kondisi dilumuri kotorannya sendiri.

David, Bobbie Jo Barnard, dan putra mereka, Edward Vincent, dinyatakan bersalah atas kematian Heather Baynard yang berusia 15 tahun.

Anak perempuan itu sejak dulu menderita penyakit lumpuh otak.

Heather dikenal sebagai gadis yang menyentuh semua orang yang bertemu dengannya.

Dia menyukai musik, terutama Mikey Mason dan Disney Jr.

Dilaporkan gadis tersebut juga mengatakan bahwa dia mengagumi Ayah dan saudara laki-lakinya.

Heather meninggal secara tragis di Spartanburg Medical Center di South Carolina pada 11 April 2022.

Dia sempat dibawa ke rumah sakit dalam keadaan tidak responsif.

Pengacara Barry J. Barnette mengatakan bahwa pada saat ditemukan, kulit remaja itu sudah dingin dan berwarna abu-abu.

Rincian pelecehan mengerikan yang diderita Heather terungkap di pengadilan.

Kondisi yang rumah yang tidak layak untuk ditinggali juga dibahas selama persidangan empat hari.

Barnette mengatakan bahwa saudara laki-laki gadis itu, Edward, dipekerjakan oleh Axcess Home Core sebagai asisten perawatan pribadinya.

Edward sudah melakukan hal tersebut selama 18 bulan terakhir.

Petugas Cherokee County, Dennis Fowler, mengatakan bahwa kondisi kesehatan remaja tersebut membutuhkan perawatan medis setiap hari.

Namun, diduga kemungkinan besar Heather telah diabaikan selama lebih dari satu tahun.

Barnette mengatakan bahwa air seni dan kotoran Heather bertebaran di rumah tersebut.

Akibatnya, kotoran tersebut telah merusak kulit dan jaringan tubuhnya.

Seorang saksi di rumah sakit mengatakan bahwa luka di kaki gadis itu tampak seperti daging mentah.

Polisi awalnya menggeledah rumah tersebut pada 12 April 2022.

Selama penggeledahan kedua, mereka menemukan lebih dari 40 hewan yang tinggal di rumah tersebut.

Salah satu dari hewan tersebut telah mati.

Ditemukan juga dua anak anjing yang harus disuntik mati karena kondisinya.

Hakim Steve Mueller mengatakan suatu hal.

"Di dalam rumah, anjing-anjing itu dalam kondisi yang menyedihkan," ungkapnya.

"Banyak kotoran di dalam rumah, baik dari kucing maupun anjing."

"Air seni tersebut menimbulkan bau amonia yang sangat menyengat," tambahnya.

Hakim mengatakan bahwa kasus ini merupakan salah satu insiden penelantaran anak terburuk yang pernah terjadi di wilayah tersebut.

Di pengadilan, kedua orang tua Heather dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atas tuduhan pembunuhan.

Selain itu, mereka juga dijatuhi hukuman 20 tahun untuk kasus penganiayaan berat terhadap anak.

Hukuman mereka juga ditambah 10 tahun untuk kasus penelantaran anak yang melanggar hukum.

Putra mereka, Edward, dijatuhi hukuman 30 tahun penjara atas tuduhan pembunuhan.

Dia juga didakwa 20 tahun penjara atas penganiayaan berat terhadap seorang anak dan 10 tahun atas penelantaran.

Hakim mengatakan bahwa semua hukuman mereka akan dijalani secara berurutan.

(mag/vania elisha/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan  

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved