Breaking News

TRIBUN WIKI

Apakah Latiao Halal? Tiga Hal Ini Harus Diperhatikan

Pertanyaan apakah latiao halal dapat dilihat dari bahan-bahan dalam proses pembuatannya. Sejauh bahannya tidak mengandung bahan dilarang maka halal.

Editor: Array A Argus
yumsbox
Pekerja saat membuat latiao di pabrik 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Pertanyaan mengenai apakah latiao halal muncul seiring ramainya pembahasan soal makanan asal China ini yang ditarik oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Sebab, di beberapa daerah, konsumsi latiao memicu keracunan akibat adanya paparan bakteri Bacillus cereus.

Pada ulasan sebelumnya, Tribun-medan.com sudah memaparkan lebih lanjut, apa itu latiao hingga soal Bacillus cereus.

Namun, soal pemaparan tentang apakah latiao halal atau tidak, perlu dipaparkan ulang, agar masyarakat memahami seperti apa produk yang boleh dimakan, dan yang tidak.

Baca juga: Apa Itu Latiao, Camilan Asal China yang Kini Memicu Keracunan Massal di Indonesia

Dilansir dari laman halalmui.org, latiao umumnya tidak mengandung bahan-bahan haram, seperti daging babi.

Ada juga varian latiao yang terbuat dari bahan-bahan 100 persen vegan, seperti biji kedelai, tepung, dan kulit tahu, serta minyak nabati seperti wijen dan chili oil. 

Latiao sendiri berbahan dasar tepung gandum, kinako (tepung kacang kedelai panggang),dan minyak cabai.

Ketiga bahan akan dicampurkan dengan air, garam, gula, penyedap rasa, minyak nabati, dan beberapa bahan lain, lalu dipanaskan dengan suhu tinggi.

Walaupun berbahan baku nabati, namun ternyata ada beberapa bahan baku latiao viral yang perlu kita cermati.

Secara umum, jika bahan bakunya bebas dari hal-hal dilarang, seperti babi dan lainnya, maka makanan ini halal dikonsumsi.

Hanya saja, jika ada kandungan yang dilarang dan berbahaya, tentu dapat menjadi haram karena satu dan lain hal.

Baca juga: Apa Itu La Nina yang Bakal Melanda Indonesia Hingga Maret 2025, Simak Penjelasannya

Lantas, apa saja yang menjadi titik kritis di balik kelezatan si pedas latiao?

Pertama, gula sebagai penambah rasa. Titik kritisnya terletak pada proses pemutihan yang kerap menggunakan karbon aktif.

Dari aspek bahan, karbon aktif bisa berasal dari tempurung kelapa, serbuk gergaji, batu bara, atau tulang hewan.

Jika menggunakan bahan-bahan nabati, maka tak perlu diragukan kehalalannya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved