Debat Kedua Calon Gubernur Sumut

Bolak-balik Diungkit di Debat Pilgub Sumut, Bobby Nasution Tantang Edy Rahmayadi Laporkan Blok Medan

Bobby Nasution memberi tantangan kepada Edy untuk melaporkan isu Blok Medan ke penegak hukum.

Editor: Juang Naibaho
Tribun Medan/Danil Siregar
Edy Rahmayadi memperlihatkan angka yang diambil dari fish ball saat debat kedua Pilgub Sumut 2024 di Hotel Santika Dyandra, Kota Medan, Rabu (6/11/2024) malam. Pada debat ini, Bobby Nasution tantang edy Rahmayadi melaporkan isu Blok Medan ke lembaga penegak hukum. 

"Baik Pak Edy, kalau boleh mengutip debat pertama, kalau merasa ada yang melanggar ya laporkan. Kami tunggu, silakan laporkan. Ada penegak hukum, jelas. Jangan baca di media bapak bawa ke ranah debat," kata Bobby. 

Bobby mengatakan akan siap menjawab isu blok Medan bila Edy mau melaporkan hal tersebut. "Laporkan pak. Ini yang bisa kami sampaikan kalau memang ini yang perlu dilakukan," imbuhnya.

Selain itu, saling sindir juga terlihat pada sejumlah segmen lainnya. Misalnya saja, pada sesi awal moderator memberikan kesempatan bagi calon untuk memaparkan visi misi soal tema debat “Daya Saing Daerah dan Pembangunan Berkelanjutan”. 

Dalam kesempatan tersebut, Bobby menyatakan bahwa tahun 2024 merupakan tahun yang krusial sebagai tonggak awal untuk mencapai Indonesia Emas pada tahun 2045. 

Bobby bilang, jika terpilih menjadi gubernur, ia akan memastikan pembangunan di Sumut merata, berbeda dengan lima tahun terakhir.

Diketahui, lima tahun terakhir Sumut dipimpin oleh Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah.

"Kami pastikan tidak akan seperti lima tahun lalu. Kami ingin memastikan pembangunan infrastruktur di Sumut akan sampai ke daerah terpencil yang ada di Sumut," ujarnya. 

Saling sindir terus berlanjut ketika Bobby mengkritik tentang infrastruktur jalan yang banyak rusak di Sumut. Ia pun menyindir Edy kala menjabat Gubernur Sumut, di mana malah memperbaiki jalan di rumah dinas gubernur sebesar Rp 2 milliar.

"Mohon izin Pak Edy saya baca di media, bapak hanya untuk benerin halaman rumah dinas 2 miliar. Untuk jalan yang lain tak ada, kepala desa, bupati, wali kota," kata Bobby. 

Bus Listrik
Terkait peningkatan moda transportasi publik di daerah, Edy kembali menyentil Bobby terkait pengadaan bus listrik di Kota Medan. Menurut Edy, pengadaan bus listrik tersebut masih menyisakan masalah karena tidak melalui kajian.

Edy mengaku heran karena penyerahan bus listrik itu tak melibatkan dirinya saat menjadi Gubernur Sumut periode 2018-2023. "Harusnya penyerahannya dari Jakarta itu gubernur yang diajak di situ," ujar Edy.

"Dari gubernur diserahkan ke wali kota. Dan pada akhirnya menjadi suatu keributan dan kendaraan itu sampai sekarang belum terselesaikan. Masih ribut," imbuhnya.

Edy menambahkan, bus listrik yang saat ini beroperasional di Kota Medan tidak efektif, hanya 20 persen yang menggunakannya. Menurut dia, pengadaan bus listrik harus melalui kajian lebih lanjut, bukan cuma pengadaan. Edy juga menyebut infrastruktur jalan di Kota Medan masih banyak yang rusak sehingga tidak mendukung operasional bus listrik.

Terkait hal ini, Bobby mengatakan bakal menambah jumlah bus listrik ke depan. Ia bahkan berniat mengganti seluruh bus yang ada di Kota Medan, menjadi bus listrik.

"Seluruh bus yang ada di Kota Medan nanti setelah tanggal 24 kita ganti bus listrik semuanya. Jadi tidak perlu lima tahun, Pak, ini akan kita lakukan," tegas Bobby.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved