Begal di Medan

Tewas, Begal Sadis Medan Arpariando Koto Ditembak Polisi, 3 Pelaku Lainnya Diburu

Arpariando Koto merupakan salah satu pelaku begal sadis di Jalan Abdul Haris Nasution, pada 26 Oktober lalu yang

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
Tersangka begal dan pembunuh Adi Prayetno, warga Tanjung Morawa yang tewas di Jalan AH Nasution Medan, 26 Oktober lalu, saat dipaparkan, Rabu (13/11/2024). Polisi menyebut, pelaku berjumlah 6 orang, tapi baru 2 yang ditangkap. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN-Unit reserse kriminal (Reskrim) Polsek Delitua dan Sat Reskrim Polrestabes Medan menangkap Muhammad Arpariando Koto (23) warga Kecamatan Medan Belawan, penjahat jalanan yang kerap merampok sepeda motor warga.

Arpariando Koto merupakan salah satu pelaku begal sadis di Jalan Abdul Haris Nasution, pada 26 Oktober lalu yang membuat korbannya bernama Adi Prayetno, 49 tahun, meninggal dunia akibat dibacok.

Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan, Arpariando ditangkap Kamis 14 November tadi sekira pukul 05:45 WIB, di Jalan Kapten Sumarsono Medan saat mau membegal warga bersama seorang temannya yang belum diketahui identitasnya.

Begitu diadang, ia melawan petugas menggunakan celurit yang dibawanya.

Kemudian, personel langsung menembak nya tepat di dada hingga tewas.

"Kemudian dilakukan proses penangkapan dan yang bersangkutan melakukan perlawanan, maka petugas melakukan tindakan yang mengakibatkan yang bersangkutan meninggal dunia,"kata Kombes Gidion Arif Setyawan, di kamar jenazah RS Bhayangkara TK II Medan, Kamis (14/11/2024).

Gidion menyebut, Adi Prayetno, 49 tahun, merupakan seorang kepala keluarga yang saat itu, Sabtu 26 Oktober sekira pukul 05:00 WIB sedang mencari nafkah untuk keluarganya.

Saat melintas di Jalan Abdul Haris Nasution, tepatnya di seberang Mie Gacoan, ia dibegal oleh enam pelaku diantaranya Arpariando (23), Zahnali Kaylata (19) dan Vikcer Tambunan (16) dan tiga pelaku lainnya yang masih diburu.

Awalnya korban dicegat, lalu dibacok pada bagian dada sebelah kanannya hingga terjatuh. 

Meski sudah kena bacok, korban berusaha mati-matian melawan, mempertahankan sepeda motornya dengan cara memeluk erat besi belakang Yamaha N-Max nya.

Pelaku Arpariando paling tidak berbelas kasih, karena meski korban sudah terjatuh, ia terus membacok korban.

Alhasil, para pelaku gagal membawa kabur sepeda motor korban yang dipertahankan mati-matian.

Mantan Kapolres Jakarta Utara ini mengatakan, perampokan sepeda motor yang dilakukan Arpariando bukan hanya bermotif ekonomi, melainkan kejahatan kemanusiaan.

Ia dan kelompoknya tak segan-segan mencari korban keliling Kota Medan, lalu membacoknya untuk merampas harta bendanya.

"Ini motifnya bukan masalah ekonomi, tapi kejahatan kemanusiaan. Bukan hanya merampas harta orang tapi juga melumpuhkan orang,"sebutnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved