TRIBUN WIKI
Sejarah Lahirnya Muhammadiyah, yang Berulang Tahun 18 November
Sejarah berdirinya Muhammadiyah tak lepas dari peran KH Ahmad Dahlan atau Muhammad Darwis. Muhammadiyah lahir 18 November 1912
TRIBUN-MEDAN.COM,- Muhammadiyah merupakan organisasi Islam yang cukup diperhitungkan di Indonesia.
Keberadaannya sudah melampaui 10 dekade, atau tepatnya lebih dari satu abad.
Peran Muhammadiyah dalam perjuangan dan mencerdaskan kehidupan bangsa tidak bisa diremehkan.
Hampir di seluruh penjuru Indonesia, ada institusi pendidikan Muhammadiyah.
Tidak hanya itu, Muhammadiyah juga memiliki beragam amal usaha lainnya.
Baca juga: Awal Mula Sejarah Aceh dan Padang Panjang Jadi Kota Serambi Mekkah
Organisasi yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan atau Muhammad Darwis ini juga konsern dalam dunia kesehatan.
Muhammadiyah tercatat memiliki sejumlah rumah sakit, yang turut melayani masyarakat yang membutuhkan fasilitas kesehatan.
Tahun 2024 ini, usia Muhammadiyah sudah mencapai 112 tahun.
Keberadaannya turut mewarnai perjalanan Indonesia, dari masa penjajahan, hingga di era digitalisasi seperti sekarang ini.
Lantas, seperti apa perjalanan Muhammadiyah di bangsa ini? Mari simak ulasannya seperti dikutip dari Tribun Jogja.
Baca juga: Sejarah Hari Toleransi Internasional yang Diperingati Tiap 16 November
Latar belakang berdirinya Muhammadiyah
Pada tahun 1903, KH Ahmad Dahlan atau Muhammad Darwis melaksanakan ibadah haji ke Tanah Suci dan sempat bermukim di sana.
Kemudian, KH Ahmad Dahlan berguru kepada ulama-ulama Indonesia yang bermukim di Mekkah seperti Syekh Ahmad Khatib, Kyani Nawawi, dan Kyai Fakih.
Beliau juga membaca pemikiran-pemikiran Islam seperti Ibnu Taimiyah, Muhammad bin Abdul Wahab, Jamaluddin Al-Afghani, Muhammad Abduh, dan Rasyid Ridha.
Baca juga: Sejarah Singkat Lahirnya Korps Marinir Indonesia, yang Ulang Tahun Tanggal 15 November
Kemudian KH Ahmad Dahlan berinteraksi dengan anggota Boedi Oetomo yaitu R. Budihardjo dan R. Sosrosugondo sebagai awal mula lahirnya organisasi Muhammadiyah.
Asal nama "Muhammadiyah" pada awalnya diusulkan oleh kerabat sekaligus sahabat KH Ahmad Dahlan yang bernama Muhammad Sangidu, ia merupakan seorang Ketib Anom Kraton Yogyakarta dan tokoh pembaruan yang juga menjadi penghulu Kraton Yogyakarta.
Kemudian nama tersebut diputuskan setelah KH Ahmad Dahlan melakukan shalat istikharah.
Pada tahun 1911, berdirilah Sekolah Muhammadiyah di Yogyakarta yakni sebuah sekolah yang dilakukan tidak di surau seperti pada umumnya, melainkan di sebuah gedung milik ayah KH Ahmad Dahlan dengan menggunakan papan tulis dan meja untuk mengajarkan agama dan ilmu umum dengan cara baru.
Baca juga: Sejarah Lahirnya Korps Brimob yang Bermula dari Pembentukan Tokubetsu Kaisatsu Tai
Sekolah tersebut menjadi rintisan lanjutan dari kegiatan KH Ahmad Dahlan dalam memberikan pelajaran yang mengandung ilmu agama Islam dan pengetahuan umum di halaman rumahnya.
Resminya berdiri organisasi Muhammadiyah
Pada tanggal 18 November 1912 merupakan menjadi momentum lahirnya Muhammadiyah sebagai organisasi.
Pada tanggal 20 Desember 1912, Muhammadiyah mengajukan pengesahan dengan mengirim "Statuten Muhammadiyah" dan kemudian disahkan pada tanggal 22 Agustus 1914 oleh Gubernur Jenderal Belanda.
Asal usul nama Muhammadiyah menurut H. Djarnawi Hadikusuma yaitu memiliki arti untuk menjelaskan bahwa pendukung organisasi tersebut ialah umat Muhammad, dan asasnya ialah Islam yang merupakan ajaran dari Nabi Muhammad SAW.
Baca juga: Sejarah Hari Guru Nasional dan Makanya
Maka dengan nama Muhammadiyah, berdirinya organisasi tersebut bertujuan untuk memahami dan melaksanakan agama Islam sesuai dengan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam menjalani kehidupan.
Muhammadiyah juga membentuk organisasi perempuan yaitu 'Aisyiah yang didirikan pada tahun 1917 oleh Nyai Ahmad Dahlan.
'Aisyiah merupakan organisai perempuan Muhammadiyah yang bergerak dalam ranah sosial, pendidikan, kesehatan, dan keagamaan.
Muhammadiyah telah memiliki banyak peran sejak zaman sebelum kemerdekaan Indonesia.
Meskipun bukan organisasi partai politik, namun anggota Muhammadiyah tidak sedikit yang masuk menjadi anggota politik hingga saat ini. (tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.