Longsor di Karo

Dampak Cuaca Ekstrem, Jalur Menuju Objek Wisata Air Panas Sidebuk-Debuk Terputus

Adapun wilayah terparah yang mengalami longsor, berada di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Berastagi

Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Ayu Prasandi
HO
Tim gabungan melakukan upaya evakuasi korban yang terdampak bencana tanah longsor di Desa Semangat Gunung, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo, Minggu (24/11/2024). 

TRIBUN-MEDAN.com, KARO- Akibat hujan deras yang mengguyur sebagian besar wilayah Kabupaten Karo, membuat terjadinya bencana tanah longsor di beberapa titik.

Adapun wilayah terparah yang mengalami longsor, berada di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Berastagi dan di jalan menuju objek wisata air panas Sidebuk-Debuk, di Kecamatan Merdeka.

Informasi yang didapat, bencana tanah longsor yang melanda Desa Semangat Gunung tersebut terjadi pada Sabtu (23/11/2024) kemarin sekira pukul 18.30 WIB.

Sebelum terjadinya tanah longsor yang menutupi jalan utama antar desa tersebut, di kawasan tersebut diguyur hujan dengan intensitas deras sejak siang hingga hari.

Tim gabungan melakukan upaya evakuasi
Tim gabungan melakukan upaya evakuasi korban yang terdampak bencana tanah longsor di Desa Semangat Gunung, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo, Minggu (24/11/2024).

Akibat besarnya wilayah yang mengalami longsor, membuat material longsor menimbun jalan utama dan menutup akses dari Desa Doulu menuju ke Desa Semangat Gunung.

Bahkan, besarnya hempasan material longsor membuat satu unit bangunan masjid yang berada di seberang jalan ikut terdampak.

Berdasarkan keterangan Kapolres Tanah Karo AKBP Eko Yulianto, setelah mendapatkan informasi peristiwa tersebut selanjutnya pihaknya berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan upaya evakuasi.

"Benar kemarin terjadi bencana tanah longsor di Desa Semangat Gunung yang membuat akses desa tertutup. Kemudian kita dari Polres Tanah Karo mengambil langkah cepat bersama unsur Forkopimcam Merdeka, perangkat desa, dan personel lainnya langsung menuju lokasi untuk memberikan imbauan kepada warga agar tidak mendekati area longsor guna mengantisipasi longsor susulan," ujar Eko, Minggu (24/11/2024).

Atas kejadian tersebut, berdasarkan catatan yang didapat terhitung sebanyak 21 orang terdampak bencana akibat cuaca ekstrem ini. Dimana, dari total warga yang terdampak 11 di antaranya telah ditemukan dan 10 lainnya masih dalam pencarian.

"Proses evakuasi korban masih berlangsung sejak tadi malam. Dan hingga pagi ini evakuasi kembali dilakukan dengan harapan kesemua korban dapat ditemukan," ucapnya.

Lebih lanjut, Eko menambahkan pihaknya juga mengimbau warga di sekitar lereng perbukitan untuk sementara waktu mengungsi demi keselamatan, mengingat curah hujan yang tinggi beberapa hari terakhir.

(mns/tribun-medan.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved