Longsor di Karo
BRI Berduka, 2 Pegawainya Jadi Korban Longsor di Karo
Bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Semangat Gunung, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo, menyisakan luka mendalam.
TRIBUN-MEDAN.com, DELI SERDANG- BRI berduka cita atas meninggalnya dua pegawainya yaitu Muhammad Subhan Anas (Kepala Unit) dan Farhan Putra (Mantri/Pemasar mikro).
Keduanya menjadi korban bencana tanah longsor Desa Semangat Gunung, Kabupaten Karo pada 23 November 2024 lalu.
"Keselamatan dan kesejahteraan seluruh pekerja BRI adalah prioritas utama, dan kami telah mengambil langkah-langkah untuk menangani situasi ini," ujar Pemimpin BRI Kantor Cabang Tanjung Balai, Heldin Suranta Tarigan.
Ia mengatakan, saat ini pihaknya fokus memberikan dukungan penuh kepada keluarga korban, termasuk bantuan emosional dan finansial.
Bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Semangat Gunung, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo, menyisakan luka mendalam.
Berdasarkan informasi yang didapat, akibat bencana yang terjadi pada Sabtu (23/11/2024) kemarin sebanyak 21 orang menjadi korban.
Dari seluruh korban yang terdampak longsor, diketahui tiga di antaranya diketahui merupakan warga Kabupaten Tanjung Balai. Ketiganya, diketahui datang ke desa tersebut dalam rangka menjalankan tugasnya dimana ketiganya bekerja di Bank BRI Tanjung Balai.
Hal ini dibenarkan oleh Huskim yang merupakan salah satu rekan kerja ketiga korban dari kantor unit veteran Tanjung Balai yang datang ke lokasi kejadian.
Dirinya menjelaskan, ketiga rekannya itu datang ke Kabupaten Karo kemarin dalam rangka melakukan survei ke salah satu nasabah.
"Jadi mereka ini memang dalam rangka kerja ke sini. Jadi nasabah kita, punya aset di sini yang harus disurvei makanya mereka langsung ke sini. Si nasabah itu orang asli Tanjung Balai dan sudah sering melakukan pinjaman, karena ini dia mau memperpanjang jadi kita survei langsung ke asetnya," ujar Huskim, Minggu (24/11/2024).
Dikatakan Huskim, berdasarkan informasi yang ia dapat dari salah satu rekannya yang selamat awalnya mereka hendak langsung pulang setelah menyelesaikan pekerjaannya.
Namun, dikarenakan cuaca yang tidak memungkinkan karena diketahui sejak siang hingga sebelum kejadian wilayah tersebut terus diguyur hujan, sehingga mereka mengurungkan niatnya untuk pulang.
"Sebenarnya kemarin sore itu sudah mau pulang langsung ke Tanjung Balai, tapi karena hujan ditunda dulu," katanya.
Diketahui, dari kejadian ini dari tiga pegawai tersebut satu di antaranya sudah berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat. Namun, nasib nahas dialami dua pegawai lainnya yang ikut tertimbun material longsor.
Dirinya menceritakan, satu orang rekannya yang selamat tersebut bisa berhasil lolos dari maut karena saat adanya tanda-tanda akan longsor ia langsung melompat dari lantai dua. Saat ini, pegawai bernama Irpan Fransiskus Tambunan itu telah dirawat di salah satu rumah sakit di Berastagi.
"Sudah dirawat di rumah sakit, kondisinya patah tulang di beberapa badannya seperti di rusuk dan di kali," ucapnya.
Lebih lanjut, dirinya mengaku timnya dari Tanjung Balai masih terus menunggu dua rekannya yang lain yang masih belum diketemukan.
Diketahui, kedua korban lainnya yang berasal dari daerah yang sama ialah Farhan Putra Nugraha dan Muhammad Subhan Anas.
(*/tribun-medan.com)
LONGSOR PARAH Dekat PDAM Tirtanadi Tutup Akses Medan-Berastagi Diprediksi 2 Hari, 3 Korban Meninggal |
![]() |
---|
Dampak Cuaca Ekstrem, Jalur Menuju Objek Wisata Air Panas Sidebuk-Debuk Terputus |
![]() |
---|
Ratusan Warga Juhar Dievakuasi Akibat Longsor dan Banjir, Personel TNI Polri Bantu Gotong Warga |
![]() |
---|
DAMPAK Tingginya Curah Hujan, Longsor Terjadi di 3 Lokasi, Dinas PUPR Karo Lakukan Hal Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.