Kabar Duka Cita

Profil Gitadi Tegas Supramudyo, Dosen FISIP Unair Dikabarkan Meninggal Dunia

Gitadi Tegas Supramudyo dikenal sebagai Dosen FISIP Unair (Universitas Ailangga). Gitardi meninggal dunia pada Minggu, 24 November 2024.

Editor: Array A Argus
UNAIR
Gitadi Tegas Supramudyo 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Gitadi Tegas Supramudyo, Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Ailangga (Unair) Surabaya dikabarkan meninggal dunia.

Gitadi Tegas Supramudyo meninggal dunia pada usia 65 tahun.

Dari informasi yang beredar di media sosial menyebutkan, bahwa Gitadi Tegas Suramudyo tutup usia saat menjalani perawatan di RS Royal Surabaya, Minggu (24/11/2024).

Baca juga: Profil Rohidin Mersyah, Gubernur Bengkulu Cagub Petahana Terjaring OTT KPK, Kini Jadi Tersangka

Ia mengembuskan napas terakhir setelah berjuang melawan penyakitnya.

Rencananya, hari ini, Senin (25/11/2024), jenazah Gitadi Tegas Supramudyo akan dimakamkan di TPU Keputih, Surabaya, setelah disemayamkan di FISIP Unair sebagai penghormatan terakhir dari civitas akademika.

Profil Gitadi Tegas Supramudyo

Drs Gitadi Tegas Supramudyo, MS.i lahir di Bandung, Maret 1959.

Ia merupakan dosen di prodi Administrasi Publik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (FISIP Unair) Surabaya.

Baca juga: Profil Athina Papadimitriou, Keponakan Sandiaga Uno yang Bakal Dinikahi Rio Haryanto

Semasa hidupnya, Gitadi dikenal sebagai Pakar Kebijakan Publik.

Dari informasi yang ada, Gitadi menamatkan pendidikan S1 di Universitas Gadjah Mada, dan melanjutkan jenjang pasca sarjana di kampus yang sama pula.

Sedangkan pendidikan S3-nya ia selesaikan di Universitas Brawijaya, Malang.

Karena dikenal sebagai Pakar Kebijakan Publik, Gutardi pun sering dimintai pandangannya tentang beragam hal, termasuk soal kesenjangan kebijakan upah terhadap dosen.

Baca juga: Profil Rio Haryanto yang Sebentar Lagi Menikahi Athina Papadimitriou, Keponakan Sandiaga Uno

Kompas.com pernah memuat komentar Gitadi soal masalah kebijakan upah tersebut.

Menurutnya, pemerintah perlu menetapkan standar kebijakan upah dosen yang lebih optimal.

"Saya rasa perlu ada standar kebijakan. Kita perlu kembali ke grand design pendidikan Indonesia yang belakangan ini terus berubah," terang Gitadi seperti dikutip dari laman Unair, Selasa (5/3/2024).

Gitadi mengungkapkan, terdapat kesenjangan signifikan pada kebijakan upah dosen di Indonesia.

Baca juga: Profil Nouman Ali Khan, Tokoh Muslim Global dari Amerika Pendiri Institut Bayyinah

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved