TRIBUN WIKI
Profil Sabam Sirait, Pendiri PDI Perjuangan Ayah Maruarar Sirait
Sabam Sirait merupakan pendiri PDI Perjuangan. Ayah dari Maruarar Sirait ini meninggal dunia pada Rabu, 29 September 2021 di RS Siloam Karawaci
TRIBUN-MEDAN.COM,- Para politisi senior di Indonesia, tentunya sangat mengenal siapa itu Sabam Sirait.
Sabam Sirait adalah politisi kawakan, pendiri PDI Perjuangan.
Sabam Sirait juga merupakan ayah dari politisi Maruarar Sirait.
Namun, Sabam Sirait sudah lama berpulang ke pangkuan ilahi.
Ia meninggalkan seorang istri dan empat orang anak.
Baca juga: Profil Gitadi Tegas Supramudyo, Dosen FISIP Unair Dikabarkan Meninggal Dunia
Kini, nama Sabam Sirait kembali mengemuka.
Hal itu setelah Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengaku ingin menghadiahkan buku berjudul 'Politik Itu Suci' karya Sabam Sirait, kepada Maruarar Sirait.
Pasalnya, Maruarar Sirait sempat mengatakan, bahwa pasangan Pramono Anung-Rano Karno bakal ditinggalkan pendukung nonmuslim karena didukung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Baca juga: Profil Rohidin Mersyah, Gubernur Bengkulu Cagub Petahana Terjaring OTT KPK, Kini Jadi Tersangka
Karena statemen itu pula, Hasto pun menyebut bahwa Maruarar Sirait telah menyinggung SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan).
Sehingga, Hasto pun ingin segera memberikan buku karya Sabam Sirait, agar dibaca oleh Maruarar Sirait.
Meski begitu, tak sedikit anak muda sekarang ini belum begitu mengenal profil Sabam Sirait.
Berikut ini ulasan singkatnya.
Profil Sabam Sirait
Sabam Sirait lahir di Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara pada 13 Oktober 1936.
Setelah menyelesaikan sekolah di SMA Nasrani Medan tahun 1955, Sabam melanjutkan kuliah tingkat Doktoral II (D-2)- Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Ia lulus tahun 1958.
Baca juga: Profil Athina Papadimitriou, Keponakan Sandiaga Uno yang Bakal Dinikahi Rio Haryanto
Dikutip dari Tribunnews.com, sejak mahasiswa, Sabam Sirait sudah aktif berorganisasi.
Tercatat, ia pernah menjabat sebagai Ketua Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) cabang Jakarta (1958-1960).
Keaktifannya berorganisasi terus berlanjut ke dunia politik dengan menduduki sejumlah posisi strategis di partai politik.
Di antaranya, ia pernah menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kristen Indonesia (Parkindo) pada 1961-1967, Sekjen Parkindo (1967-1973), Sekjen Koordinator DPP PDI (1973-1976), Sekjen DPP PDI (1976-1986), dan Anggota Dewan Pertimbangan Pusat PDI Perjuangan (2005-2009).
Baca juga: Profil Rio Haryanto yang Sebentar Lagi Menikahi Athina Papadimitriou, Keponakan Sandiaga Uno
Selain itu, Sabam juga turut terlibat dalam penandangatangan Deklarasi Pembentukan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) pada 10 Januari 1973.
Ia juga terlibat mendirikan PDI Perjuangan pada September 1998.
Sabam mencalonkan diri sebagai anggota DPD dari Dapil DKI Jakarta pada 2013.
Namun, saat itu, ia gagal menjadi anggota DPD.
Baca juga: Profil Nouman Ali Khan, Tokoh Muslim Global dari Amerika Pendiri Institut Bayyinah
Pada 2018, Sabam akhirnya menjadi anggota DPD melalui proses pergantian antar waktu (PAW) menggantikan AM Fatwa yang meninggal dunia.
Pada Pemilu 2019, Sabam kembali mencalonkan sebagai anggota DPD dari dapil yang sama dan lolos ke Senayan dengan perolehan suara terbanyak kedua 626.618 suara. (tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.