Berita Viral

Tembak Mati Keluarga Tetangga akibat Tak Lunasi Utang, Pria Ini Kemudian Akhiri Hidupnya Sendiri

Viral seorang pria menembak seluruh keluarga dari tetangganya. Setelah itu, pria tersebut akhirnya menembak dirinya sendiri hingga tewas.

|
Penulis: Randy | Editor: Randy P.F Hutagaol
Sanook.com
Tangkapan kamera pengawas lingkungan yang merekam kejadian brutal tersebut. 

TRIBUN-MEDAN.com - Viral seorang pria menembak seluruh keluarga dari tetangganya.

Setelah itu, pria tersebut akhirnya menembak dirinya sendiri hingga tewas.

Dilansir dari sanook.com, Selasa (26/11/2024) insiden tragis tersebut terjadi pada 25 November 2024 pada pukul 9 malam.

Kepolisian Samut Prakan menerima laporan bahwa telah terjadi insiden penembakan.

 Hal itu mengakibatkan beberapa orang meninggal dunia dan terluka.

 Insiden tersebut terjadi di sebuah rumah.

 Polisi menerima laporan terkait insiden tersebut.

Mereka berkoordinasi dengan polisi investigasi, patroli, forensik, dan dokter.

Mereka melakukan perjalanan untuk memeriksa tempat kejadian perkara.

Di tempat kejadian, di depan sebuah rumah, seorang anak perempuan bernama A berusia 8 tahun ditemukan tergeletak di jalan.

Gadis tersebut berada dalam kondisi kesakitan dan menangis.

Dia telah ditembak di kedua lengannya, dua kali di dada, dan satu kali di punggung.

Tim medis memberikan pertolongan pertama sebelum melarikannya ke rumah sakit.

Di dekatnya, tubuh Thong Sri (69) ditemukan tergeletak tak bergerak di tanah.

Dia mengalami luka tembak di punggung kanan, pinggang kanan, bahu kiri, dan dada kiri.

Petugas memberikan RJP untuk waktu yang lama, tetapi nyawanya tidak berhasil diselamatkan.

Di belakang rumah, Phisit Nui (63), pelaku penembakan, ditemukan tergeletak di tanah.

Dia mengalami luka tembak di pelipis.

Tim medis memberikan RJP selama beberapa saat sebelum memindahkannya ke rumah sakit.

Namun, sesampainya di rumah sakit dia pun meninggal.

Di rumah itu, di atas meja, tubuh Wasana (45) ditemukan tergeletak telungkup.

Dia mengalami luka tembak di bagian dada, tulang belikat, punggung, lengan atas, selangkangan, dan paha kiri.

Di bawah jemuran, mayat Rattaphak (43) ditemukan dalam posisi tergeletak di lantai.

Dia mengalami luka tembak di ketiak kiri dan perut bagian kiri atas.

Di lokasi kejadian, polisi juga menemukan pistol dan dua buah magasin.

Polisi menemukan 18 selongsong peluru ukuran 9mm yang berserakan di lantai.

Kepolisian pun menutup area itu untuk memungkinkan petugas forensik mengumpulkan barang bukti.

Sudut pertama dari rekaman kamera pengawas penduduk desa menangkap beberapa bukti.

Nui, sang pelaku, terlihat mengendarai sepeda motornya.

Dia berbelok ke kanan menuju sebuah gang yang tidak jauh dari sana.

Tidak lama kemudian, beberapa kali suara tembakan terdengar.

Kemudian, terdengar teriakan seseorang yang meminta bantuan dari kejadian tersebut.

Namun, beberapa detik kemudian, terdengar beberapa kali suara tembakan lagi.

Anak perempuan dan anak laki-laki pelaku berlari untuk menghentikan pelaku, tetapi tidak berhasil.

Sudut lain dari kamera pengawas menangkap kejadian tersebut setelah tembakan berhenti.

Terlihat bahwa di pintu masuk gang, penduduk desa datang untuk menghentikan putri pelaku agar tidak mendekat saat itu.

Setelah itu, kamera dari sudut yang sama menunjukkan pelaku keluar untuk menembak dirinya sendiri.

Gadis A mengatakan bahwa Nui bertengkar dengan ibunya.

Kemudian, ibunya masuk ke dalam rumah dan keluar lagi.

"Saya masuk ke dalam rumah untuk bermain ponsel," ungkap gadis A.

"Lalu saya mendengar suara tembakan."

"Saya dan nenek saya keluar untuk melihat."

"Nenek dan saya ditembak oleh kakek Nui."

"Dia menembak ayah dan ibu saya terlebih dahulu."

"Dia kemudian datang untuk menembak saya dan nenek saya."

"Pada akhirnya, kakek Nui menembak dirinya sendiri."

"Pada saat itulah, anak laki-laki dan perempuan kakek itu hadir," tambahnya.

Thaninwat (43), anak dari Nui,  menyatakan bahwa dia tidak tahu apa motif sebenarnya.

Ayahnya dan keluarga yang ditembak adalah tetangga dekat.

Mereka sering datang untuk minum-minum bersama.

Dalam 4 hari terakhir, dia mengetahui bahwa ayahnya berselisih dan bertengkar dengan Rattaphak.

Namun, dia tidak tahu apa penyebabnya hingga ayahnya melakukan tindak pidana tersebut.

Sementara Anutat (42), salah satu tetangga yang melihat kejadian tersebut,  berusaha menolong.

Dia mengatakan bahwa dia melihat pelaku berjalan dengan membawa pistol.

Pelaku menembak pria yang duduk di meja depan rumah.

 Pelaku kemudian berbalik menembaki nenek dan anak kecil yang duduk di depan rumah.

Dia juga membuka pintu dan menembak orang-orang di dalam rumah beberapa kali lagi.

Setelah itu, dia keluar dan menembak dirinya sendiri di depan rumah hingga tewas.

Anak perempuan berusia 8 tahun yang tertembak itu berusaha melarikan diri dan meminta pertolongan.

Paiboon Pinthiang (59), kepala desa Tambon Taiban, mengungkapkan bahwa pelaku adalah penyewa rumah dan rentenir.

Sebelum melakukan kejahatan tersebut, pelaku telah minum alkohol di rumahnya sendiri.

Kolonel Chutrakul Yotmadee keluar untuk memberikan wawancara kepada wartawan setelah penyelidikan.

Dia menyatakan bahwa motif dari kejadian tersebut adalah masalah pinjaman.

 Sebelumnya, Rattanaphak telah meminjam uang dari Nui.

 Pelaku meminjamkan uang sekitar 36 juta rupiah.

 Kemudian, mereka bertengkar tentang uang pinjaman yang telah dipinjamkan 2 hari yang lalu.

 Hal itu yang membuat Nui memutuskan untuk melakukan kejahatan tersebut.

 Saat ini, penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan.

 

(mag/vania elisha/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved