Berita Viral

RESMI, PDIP Pecat Effendi Simbolon Gegara Manuver Dukungan ke Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta

Manuver politikus Effendi Simbolon mendukung pasangan Ridwan Kamil-Suswono di Pilgub Jakarta, berbuntut panjang.

|
Editor: Juang Naibaho
Kompas.com
PDIP pecat Effendi Simbolon karena membelot dengan memberikan dukungan ke Ridwan Kamil-Suswono di Pilgub Jakarta. Padahal PDIP mengusung 

TRIBUN-MEDAN.com - Manuver politikus Effendi Simbolon mendukung pasangan Ridwan Kamil-Suswono di Pilgub Jakarta, berbuntut panjang.

Padahal, PDIP mengusung Pramono Anung-Rano Karno sebagai lawan tanding bagi pasangan Ridwan Kamil-Suswono yang disokong belasan partai politik (parpol) di Pilgub Jakarta.

Alih-alih tegak lurus dengan keputusan partai, Effendi Simbolon justru membelot dengan memberikan dukungan secara terang-terangan ke Ridwan Kamil-Suswono.

Buntut manuver Effendi Simbolon itu, DPP PDIP mengambil keputusan keras memecatnya sebagai kader partai berlambang banteng moncong putih.

Pemecatan itu dikonfirmasi oleh Ketua DPP PDIP bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat.

"Benar, yang bersangkutan sudah dipecat dari partai," kata Djarot, saat dikonfirmasi, Sabtu (30/11/2024).

Djarot menjelaskan, Effendi Simbolon terbukti melanggar etik karena mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono.

Padahal, kata dia, PDIP mendukung pasangan Pramono Anung-Rano Karno alias Si Doel di Pilkada Jakarta.

"Yang bersangkutan melanggar kode etik, disiplin dan AD/ART partai," ucap mantan anggota DPR RI ini.

Surat pemecatan terhadap Effendi Simbolon ditetapkan PDIP pada Kamis, 28 November 2024 lalu.

Surat itu diteken Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Hasto Kristiyanto.

Baca juga: SEBARAN Suara Pilgub Sumut, Bobby-Surya Sapu Bersih 30 Kab/Kota, Edy-Hasan Cuma Unggul 3 Daerah

Diberitakan sebelumnya, Effendi Simbolon turut menghadiri pertemuan Presiden ke-7 RI Joko Widodo dan Ridwan Kamil pada Senin (18/11/2024) malam di kawasan Cempaka Putih, Jakarta.

Dia sempat berjabat tangan dengan Ridwan Kamil saat namanya disebut sebagai kader PDIP yang mendukung calon gubernur tersebut.

Bukan kali itu saja Effendi Simbolon melakukan manuver politik. 

Pada Pilpres 2024 lalu, Effendi mengundang Prabowo Subianto dalam Rapat Kerja Nasional Punguan Simbolon dohot Boruna Indonesia (PSBI). Adapun Effendi merupakan ketua umum organisasi paguyuban etnis Batak marga Simbolon se-Indonesia.

Di sisi lain, PDIP telah mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.

Pada acara itu, Effendi Simbolon mengundang secara khusus Prabowo Subianto untuk membuka Rakernas PSBI di Hotel Arya Duta, Jakarta. 

Berbagai sinyal dukungan terhadap Prabowo sebagai bakal calon presiden di Pilpres 2024 pun muncul dalam acara tersebut.

Di sela-sela pidato Prabowo, misalnya, sejumlah anggota PSBI langsung berteriak meminta Prabowo untuk maju kembali di Pilpres 2024.

Tak hanya itu, saat menyampaikan sambutan, Effendi juga menitipkan salam kepada Presiden Jokowi melalui Prabowo Subianto. ”Demikian Pak Menhan yang kami hormati, salam hormat untuk Bapak Presiden. Mudah-mudahan, Insya Allah, Tuhan berkenan kepada Bapak,” tuturnya disambut riuh anggota PSBI yang hadir.

KALA Maruarar Sirait Ingin Lihat Lebih Kuat PDIP-Anies atau Jokowi-Prabowo di Jakarta, Kini Terjawab

Sosok Effendi

Effendi lahir pada 1 Desember 1964 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, sebagai anak bungsu dari pasangan St. MM Simbolon dan Martha br. Tobing.

Masa kecilnya dihabiskan di Kalimantan hingga menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri Cendrawasih Banjarbaru pada 1975.

Setelah itu, keluarganya pindah ke Jakarta, di mana Effendi melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 41 Jakarta dan SMA Negeri 3 Jakarta.

Ia meraih gelar S1 di bidang Manajemen Perusahaan dari Universitas Jayabaya pada 1988.

Setelah itu, Effendi melanjutkan pendidikan S2 di bidang Ilmu Politik di Universitas Padjadjaran dan lulus pada 2013.

Bahkan, ia meraih gelar doktor di bidang Hubungan Internasional dari universitas yang sama pada 2015.

Effendi mengawali karier politiknya dengan bergabung dalam PDIP.

Ia pertama kali menjabat sebagai anggota DPR RI pada 2004 dan berhasil mempertahankan kursinya selama empat periode berturut-turut.

Dalam kurun waktu itu, Effendi pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi VII yang menangani isu-isu energi, sumber daya mineral, riset, teknologi, dan lingkungan hidup sampai 2013.

Sejak 2019, ia aktif sebagai anggota Komisi I yang berfokus pada pertahanan, luar negeri, komunikasi, dan informasi.

Di internal PDIP, Effendi pernah menjabat sebagai Ketua DPP Bidang Sumber Daya dan Dana, serta menjadi salah satu bakal calon Sekretaris Jenderal PDIP untuk periode 2010–2015.

Selain berkarier di politik, Effendi juga aktif dalam berbagai organisasi. 
                
Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Lembaga Karate-Do Indonesia (PB Lemkari) hingga 2012, menggantikan Doddy Susanto.

Effendi juga menjadi salah satu penggagas berdirinya Pusat Punguan Simbolon Dohot Boruna se-Indonesia (PSBI), satu perkumpulan yang bertujuan mempererat hubungan di antara marga Simbolon di seluruh Indonesia.

Pada Pilgub Sumatera Utara 2013, Effendi mencalonkan diri bersama Jumiran Abdi. Pasangan ini memperoleh suara 24,34 persen, kalah dari pasangan Gatot Pujo Nugroho dan Tengku Erry Nuradi yang memperoleh 33,00 persen suara. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved