Berita Viral

CURHAT Remaja 14 Tahun yang Bantai Ayah Ibu dan Neneknya di Jaksel, Ngeluh Dipaksa Belajar Keras

Inilah curhatan remaja 14 tahun berinisial MAS yang bantai ayah, ibu dan neneknya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan yang disinyalir depresi sejak lama

KOLASE/TRIBUN MEDAN
CURHAT Remaja 14 Tahun yang Bunuh Ayah Ibu dan Neneknya di Jaksel, Ngeluh Dipaksa Belajar Keras 

TRIBUN-MEDAN.COM – Inilah curhatan remaja 14 tahun berinisial MAS yang bantai ayah, ibu dan neneknya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Sebelum beraksi membunuh satu keluarganya dengan pisau, MAS ternyata sempat curhat di status WhatsApp.

Curhatan remaja 14 tahun itupun kini disorot.

Seperti diketahui sebelumnya, MAS tega menghabisi nyawa ayah dan neneknya.

Sementara, ibu kandungnya sempat kabur dan menyelamatkan diri setelah mendapat tusukan.

Kini curhatan dan postingan terakhir MAS pun terkuak.

Ternyata sosok pelaku tersebut disinyalir mengalami depresi sejak lama.

Hal itu diungkap kenalannya.

Curhatan pelaku yang mengaku sakit itu belakangan dikaitkan dengan gangguan kejiwaan hingga depresi.

Terlebih di media sosial baru-baru ini beredar cerita netizen yang mengaku anaknya adalah teman pelaku yang mengurai kesaksian mengejutkan.

Akun netizen Aci itu menceritakan soal sosok pelaku yang diketahuinya.

Baca juga: KATA Hotman Paris Soal Pria Disabilitas Ditetapkan Tersangka Rudapaksa Mahasiswi: Gak Masuk Akal

Aci mengaku bahwa pelaku adalah teman anaknya sewaktu sekolah dasar.

Kala itu Aci mengenal betul sosok MAS di sekolah hingga merasa kasihan.

Bukan tanpa alasan, Aci sedih melihat kondisi pelaku yang bak ditekan oleh orang tuanya untuk selalu berprestasi.

"Pelaku adalah teman sewaktu SD dengan anak saya dan saya sangat iba sebenarnya dengan pelaku yang mengalami depresi akibat ambisi orang tuanya semenjak kecil. 

Bayangkan saja saat pelaku masih duduk di bangku SD kelas, dia sering tertidur di kelas, saat ditanya oleh wali kelasnya saat itu pelaku menjawab karena dia baru tidur jam 1 pagi sebab harus belajar dan mengerjakan tugas dari tempat lesnya waktu itu," tulis Aci dalam postingan media sosial Twitter.

Tak cuma itu, Aci juga mengungkap postingan terakhir pelaku sebelum melakukan aksi pembunuhan terhadap keluarganya.

Ternyata beberapa jam sebelum beraksi, MAS sempat mengeluhkan soal dirinya yang dipaksa belajar keras.

"Anak saya kebeneran berteman dan ada kontak WA-nya, kemarin sorenya si pelaku masih mengungah status di WA seperti ini: 'Gue baru sampe rumah, udah disuruh belajar lagi, padahal ujian masih hari selasa'. 

Bisa disimpulkan sedikit dengan menarik track record masalah di waktu SD sama unggahan status WA pelaku kemarin sorenya gimana," pungkas Aci.

Disisi lain sebelumnya terkuak pasca-melakukan aksi keji tersebut, pelaku sempat kabur keluar komplek perumahan hingga ke arah lampu merah.

Pelaku lantas dikejar oleh satpam perumahan dan langsung diamankan.

Berhasil menangkap pelaku yang sempat kabur, satpam komplek bernama Guntur mengurai cerita.

Baca juga: FAKTA-FAKTA Anak Remaja di Lebak Bulus Bunuh Ayah dan Neneknya, Sang Ibu Selamat Tapi Terluka Parah

Dikutip Tribun-medan.com dari TribunnewsBogor.com dari akun Instagram lebakbulus24jam, Guntung mengungkap pengakuan mengejutkan pelaku yakni MAS saat ditangkap.

Awalnya, Guntur mendapat laporan soal kasus penusukan di komplek perumahan yang dijaganya dari rekan.

"Tadi yang selamat itu (luka) di punggung, ibu kandung (pelaku). Korban meninggal (ditemukan) di dalam rumah, di ruang tamu, dua-duanya. Kalau ibunya udah di luar, ditolong warga dulu dibawa ke rumah sakit," ungkap Guntur, dilansir pada Minggu (1/12/2024).

Guntur pun diminta untuk mengejar pelaku yang kabur ke luar perumahan.

Segera mencari pelaku, Guntur berhasil menemukan MAS sedang berlari di kawasan lampu merah Lebak Bulus.

"Pas kita tangkap di depan itu pisaunya udah enggak ada. (Pisau ditemukan) di depan rumah," akui Guntur.

Penasaran dengan motif pelaku, Guntur dan petugas keamanan lainnya pun menginterogasi MAS.

Kepada satpam, pelaku mengurai pengakuan tak terduga bahwa ia sedang sakit.

"(Pelaku) ngakunya (punya) gangguan kayak sakit apa gitu. (Curhat pelaku) 'saya sakit, saya sakit'. Saya bilang 'sakit apa? kamu mabok?'.

(Kata pelaku) 'enggak'. Tahu sakit apa, gangguan jiwa atau apa, karena ditanya juga masih kayak orang linglung," pungkasnya.

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved