Berita Langkat Terkini
Ratusan Baut dan Plat Besi Jembatan Sei Batang Serangan di Langkat Dicuri
Ratusan baut dan plat besi di Jembatan Sei Batang Serangan.A yang berada di Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat
Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, LANGKAT - Ratusan baut dan plat besi di Jembatan Sei Batang Serangan.A yang berada di Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, hilang dicuri.
Hal ini diketahui pasca video yang beredar viral di media sosial (Medsos). Di mana salahseorang warga yang sedang memancing di jembatan sepanjang 133 meter itu terkejut saat melihat baut-baut dan plat besi sudah menghilang atau dicuri oleh orang yang tak bertanggungjawab.
Menanggapi hal tersebut, wartawan Tribun Medan pun menyambangi Jembatan Sei Batang Serangan.A yang dibangun pada tahun 1979.
Apa yang dikatakan oleh warga yang sedang memancing benar adanya. Amatan wartawan, ratusan baut dan plat besi yang terpasang di jembatan tersebut, hilang dicuri.
Bahkan saat wartawan berdiri di atas jembatan, kondisinya sudah terasa goyang saat truk yang bertonase besar melintas.
Sementara itu, salahseorang warga Desa Besilam, Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat, bernama Iwan saat diwawancarai mengatakan, mulanya ia gak mengetahui jika baut-baut dan plat besi di Jembatan Sei Batang Serangan.A hilang dicuri.
"Saya gak tau baut-baut itu menghilang. Dan saya heran juga kenapa kok bisa-bisa dicuri. Kami selaku warga sekitar dan sering melintas di atas jembatan pastinya khawatir takut roboh," ujar Iwan yang sehari-hari menarik Becak Bermotor (Betor), Kamis (5/12/2024).
Lanjut Iwan, pada satu bulan yang lalu, jembatan itu baru diperbaiki.
"Dan sebulan yang lalu baru diperbaiki jembatan ini dibagian bawahnya. Besi-besi di bawah di las," ujar Iwan.
Iwan menambahkan dan meminta kepada pihak kepolisian agar pencurian baut dan plat besi dipantau dan pelaku yang mencuri agar ditindak tegas.
Hal ini dilakukan agar tak ada maling yang nekad lagi untuk mencuri baut dan plat besi di jembatan lainnya.
"Ini jembatan utama yang sering dilalui masyarakat, dan menghubungkan Medan-Aceh. Ada juga jembatan lain cuma agak jauh," ujar Iwan.
"Dan kemarin juga besi-besi di bawah jembatan juga pernah hilang. Kemarin kalau kita naik kendaraan saat melintas terasa goyang. Tapi saat ini sudah tidak begitu terasa goyangnya," sambungnya.
Anggota Komisi D DPRD Langkat, Muhammad Rizki Rifai memberikan komentarnya. Hilangnya baut jembatan yang sempat viral ini sudah menjadi perhatian Komisi D DPRD Langkat.
"Sudah kami bahas. Kami sudah kordinasi dengan kepolisian untuk menindaklanjutinya," kata Rifai.
Sedangkan Kapolres Langkat, AKBP David Triyo Prasojo menegaskan, hal ini sudah menjadi atensi pihaknya.
Namun tak membutuhkan waktu lama, pelaku yang mencuri besi dan baut Jembatan Sei Batang Serangan.A berhasil diringkus Polsek Tanjung Pura.
Adapun identitas pelaku bernama M Syahputra warga Dusun I Melati, Desa Payaprupuk, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat.
Dan diketahui pelaku melakukan pencurian baut dan plat besi pada, Selasa (3/12/2024) sekitar pukul 20.30 WIB
Adapun korbannya Kementrian PUPR-Direktorat Jenderal Bina Marga dengan nomor polisi LP/B/82/XII/2024/SPKT/Polsek Tanjungpura/Polres Langkat/tanggal 4 Desember 2024, kasus tindak pidana pencurian dengan pemberatan.
"Korban Kementerian PUPR-Direktorat Jenderal Bina Marga. Pelapor jolis Nainggolan, yang menyatakan jumlah baut yang hilang 468 dan 78 plat besi," ujar David.
Atas kejadian ini, Kapolres Langkat ini mengatakan, korban mengalami kerugian material Rp 132.730.000.
"Pelaku saat melancarkan aksinya menggunakan sabuk penutup kepala, dan membuka baut plat jembatan menggunakan kunci inggris," ujar David.
Namun saat akan mau ditangkap, pelaku berhasil kabur dengan cara melompat ke dalam aliran Sungai Batang Serangan, dan kunci inggris yang digunakan pelaku untuk membuka baut plat jembatan dibuang dan jatuh ke dalam aliran sungai.
Setelah itu ditemukan di TKP beberapa baut yang sudah terbuka berada di badan besi jembatan.
"Ditemukan juga satu unit sampan terbuat dari kayu yang terikat di besi jembatan. Di mana sampan tersebut juga digunakan oleh pelaku keesokan harinya," ujar David.
"Pelapor mengecek kondisi jembatan tersebut. Dan ternyata 78 buah plat besi dan ratusan baut penyangga samping kiri dan kanan jembatan sudah hilang. Sehingga negara mengalami kerugian material kurang lebih sebesar Rp 132 juta," sambungnya.
Pelaku dipersangkakan Pasal 363 Ayat 1 ke-5 KUHP dengan ancaman hukuman penjara paling lama 7 tahun.
"Pelaku mengaku sudah melakukan pencurian plat besi dan baut penyangga jembatan sebanyak lima kali sejak satu bulan terakhir. Sementara itu uang dari kejahatan yang dilakukan pelaku digunakan untuk ekonomi keluarga," ujar David.
Kemudian, Direktur MATA Pelayanan Publik, Abyadi Siregar juga ikut angkat bicara atas kejadian ratusan baut dan plat besi yang hilang di Jembatan Sei Batang Serangan.A di Kecamatan Tanjung Pura.
Bahkan ia mengaku sudah mengetahui kejadian tersebut melalui video yang beredar di media sosial.
"Saya kita yang pertama kita harus dorong pemerintah provinsi agar segera turun ke lokasi jembatan. Dinas PUPR Sumut jangan diperlama-lama, sangat berbahaya itu. Kemudian lakukan investigasi dulu, mengumpulkan data sejauh apa kondisinya," ujar Abyadi.
Eks Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumatera Utara ini menegaskan, dinas terkait harus mengambil langkah yang cepat, mengingat ini jembatan yang menghubungkan antar provinsi.
"Bila tidak segera diatasi, akan menimbulkan bahaya risiko besar. Jadi pemprov jangan menunda-nunda ini menurut saya. Dalam beberapa hari kedepan, harus ada respon cepat dari pemprov," kata Abyadi.
Tak hanya itu, Abyadi juga mengatakan, Jembatan Sei Batang Serangan.A harus diperbaiki, jangan menunggu harus ada anggaran.
"Karena ini sangat membahayakan pengendara. Apalagi itu jalan nasional, bukan kendaraan kecil yang melintas tapi juga kendaraan besar. Dan saya berharap Polres Langkat dan Polda Sumut segera menangkap orang-orang melakukan pencurian di jembatan, dan harus dipidana berat," ujar Abyadi.
"Oke lah dia cari makan, tapi caranya itu membahayakan orang lain. Itu sebetulnya pembunuhan yang sangat luar biasa. Kalau itu tumbang bagaimana? Dan tumbang itu akan menimbulkan risiko paling besar. Maka dari itu, ini harus segera diatasi. Dan saat ini menurut saya harus ada petugas dari kabupaten atau provinsi yang memonitor kondisi jembatan, mengingat air sungai lagi tinggi," sambungnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sumut, Mulyono saat dikonfirmasi belum memberikan komentarnya.
Pesan singkat WhatsApp yang dilayangkan wartawan, belum dibalasnya.
(cr23/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Ini Respons DLH Langkat seusai Pohon Tumbang Timpa 3 Pengendara Motor saat Angin Kencang |
![]() |
---|
Pengendara Sepeda Motor Terjatuh di Langkat saat Terjaring Razia, Ini Kata Kasatlantas |
![]() |
---|
Dinas PUTR Langkat Surati Pemprov Sumut soal 8 Jembatan yang Diduga Mangkrak |
![]() |
---|
BKSDA Stabat Pindahkan 4 Ekor Satwa Dilindungi yang Diterima dari Warga ke PPS Sibolangit |
![]() |
---|
Supriadi PPK Disdik Langkat Diperiksa Jaksa, Begini Modusnya pada Dugaan Korupsi Smartboard |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.