Berita Siantar Terkini
Banyak Mata Air Higienis, Siantar Jadi Daerah Pertama yang Bisa Minum Langsung dari Kran di Sumut
Pemko Pematangsiantar berharap air minum yang aman bisa segera dinikmati oleh seluruh pelanggan Perumda Air Minum Tirta Uli dan seluruh masyarakat.
Penulis: Alija Magribi | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR - Kota Pematangsiantar menjadi salah satu pilot project (proyek) percontohan Zona Air Minum Prima (ZAMP) bersama dua kota lainnya di Jawa yakni Kota Magelang dan Kota Salatiga. Keberadaan ZAMP memungkinkan masyarakat bisa minum air dari kran (tap water) langsung.
Adapun di Siantar, lokasi ZAMP berada di Perumahan Meranti Permai, Kelurahan Kahean, Kecamatan Siantar Utara. Sehingga dengan demikian masyarakat sekitar bisa memanfaatkan air minum yang ada di titik instalasi yang sudah dibangun Perumda Tirta Uli.
Wali Kota Susanti Dewayani dalam sambutannya mengatakan, terwujudnya ZAMP di Kota Pematangsiantar merupakan hasil kerja keras berbagai pihak.
ZAMP yang menghasilkan air yang minum aman, higienis dan minim limbah.
"Masyarakat mengucapkan terima kasih karena Kota Pematangsiantar menjadi pilot project Zona Air Minum Prima. ZAMP ini sudah digaungkan sejak dua tahun lalu. Tentunya beda dengan air kemasan yang menghasilkan limbah sebagai wadahnya," sebut dr Susanti.
Susanti menambahkan, Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar dan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Uli akan terus menyosialisasikan air minum aman. Apalagi selama ini masyarakat sudah terbiasa terlebih dahulu memasak air sebelum mengonsumsinya.
"Kami akan terus mengawasi keamanan air minum yang langsung diminum. Warga jangan khawatir," katanya seraya menjelaskan bahwa Kota Siantar memiliki banyak sumber mata air yang dinilai sangat jernih di Sumatra Utara.
Susanti menambahkan, Pemko Pematangsiantar berharap air minum yang aman bisa segera dinikmati oleh seluruh pelanggan Perumda Air Minum Tirta Uli dan seluruh masyarakat Kota Pematangsianțar.
"Terima kasih kepada Pemerintah Amerika Serikat hingga Kota Pematangsiantar menjadi tujuan program ini. Mohon bimbingannya selalu untuk proyek ZAMP ini," pintanya.
Sebelumnya, Direktur Utama (Dirut) Perumda Air Minum Tirta Uli Arianto mengatakan, proyek ZAMP telah dimulai sejak Februari 2024. Pematangsiantar dipilih menjadi salah satu kota sebagai pilot project selain Magelang dan Salatiga. Hal ini tentunya menjadi kebanggaan bagi Kota Pematangsiantar dan Perumda Air Minum Tirta Uli.
Penetapan ZAMP, katanya, wajib memenuhi beberapa kriteria. Di antaranya kontinuitas layanan air bersih selama 24 jam, dan potensi kehilangan air yang rendah. Namun mata air yang ada di Kelurahan Kahean dianggap mampu mengalir stabil hingga beberapa tahun ke depan.
"Kami akan terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Kota Pematangsiantar. Sekarang cakupannya 97,86 persen. Dan di tahun 2025 ditargetkan mencapai 100 persen," jelasnya.
Sementara itu, Deputi Mission Director United States Agency for International Development (USAID) Indonesia
Erin Nicholson mengucapkan terima kasih kepada dr Susanti, Pemko Pematangsiantar, warga Perumahan Meranti Permai.
"Kunjungan hari ini menyoroti ZAMP dalam memperluas akses air minum aman," kata Erin, dalam bahasa Inggris yang didampingi penerjemah.
"Melalui IUWASH Tangguh, kami senang bisa berperan memastikan air minum aman di rumah tangga. ZAMP menjadi bagian penting dari strategi pemerintah Indonesia dalam menyediakan air minum aman," sebutnya.
Erin mengatakan, Indonesia merupakan negara dengan salah satu prioritas di sektor
air bersih. Pihaknya siap membantu memperluas akses air dan sanitasi. Melalui ZAMP, USAID komit membantu Indonesia memperluas air minum aman hingga tahun 2030," ujarnya.
Koordinator Bidang Air Minum dan Sanitasi Direktorat Perumahan dan Kawasan Pemukiman/Bappenas Nuraisyah Nasution dalam sambutannya menyebutkan, air minum langsung harus bisa segera dituntaskan.
"Tapi butuh dukungan masyarakat. Kita harus punya air minum dari kran. Di luar Jawa, Pematangsiantar yang pertama. Semoga berlanjut terus dan bermanfaat," sebutnya.
Sedangkan Kasubdit Perencanaan Teknis Direktorat Air Minum Kementerian Pekerjaan Umum Dades Prinandes menyampaikan, pemerintah Indonesia ingin bertransformasi dalam penyediaan air minum dari layak menjadi aman.
"Ini menjadi salah satu bagian untuk mencapai visi Indonesia Emas, yaitu mendapat akses air siap minum," ujarnya.
ZAMP, lanjutnya, merupakan salah satu wujud implementasi pengamanan air minum. Upaya mitigasi pengelolaan air minum secara kontinyu atau berkelanjutan. Bersifat dari hulu sampai hilir.
"Pemerintah Indonesia menargetkan 34 BUMD air minum menerapkan ZAMP. Tahun 2030 ditargetkan menjadi 84 BUMD air minum. Ada 12 lokasi ZAMP yang telah diterapkan, ditambah tiga lokasi pilot project hari ini, salah satunya Pematangsiantar," terangnya.
Kemudian, setelah ZAMP beroperasi di Pematangsiantar, langkah selanjutnya perlu monitoring berkala dan rutin. Masyarakat sendiri menjadi faktor penting dalam perluasan ZAMP.
"Semoga ZAMP menjadi inspirasi dan contoh daerah lain di luar Pematangsiantar untuk mendukung tercapainya air minum aman," ucapnya.
Sedangkan Konsulat Amerika Serikat untuk Sumatera Bernard Uadan mengatakan dengan kerja sama bisa membuat kemajuan melalui air minum aman.
(alj/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Pemko Siantar Terbitkan Akte Kelahiran dan KIA lewat Kerja Sama Rumah Sakit Swasta |
![]() |
---|
Sepekan Julham Situmorang Ditahan, Wali Kota Wesley Belum Tunjuk Plt Kadis Perhubungan Siantar |
![]() |
---|
Kekurangan Banyak Murid SMP Negeri di Siantar, Kadisdik Hamdani Lubis Sebut Fenomena Nasional |
![]() |
---|
Warga Siantar Digemparkan Temuan Mayat RJ Sinaga dalam Kondisi Telungkup di Trotoar, Ini Penyebabnya |
![]() |
---|
Daftar Lengkap 4 Nama dan Jabatan Eselon III dan IV yang Dilantik Wali Kota Siantar Wesly Silalahi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.