Deli Serdang Terkini

Cara Licik Rudi Sihaloho Diduga Rencanakan Bunuh 3 Anak Tetangganya, Korban hingga Bergelimpangan

Willy Simarmata menceritakan kronologi dirinya dan dua orang saudaranya melihat tiga anak tetangganya bersimbah darah di depan rumah warga.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Tria Rizki

Rudi Sihaloho Diduga Sudah Rencanakan Bunuh 3 Anak Tetangganya, Korban Bergelimpangan Saat Warga Pergi Melayat

 

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - Suasana Gang Dahlia 7, Jalan Masjid, Desa Bandar Khalipah, Kecamatan Percut Seituan Kabupaten Deliserdang  Senin 9 Desember lalu sekira pukul 10:00 WIB begitu senyap.

Hampir semua warga yang bermukim di lorong selebar 1,5 meter itu pergi melayat ke gang sebelah, karena ada tetangga meninggal dunia.

Di dalam lorong padat pemukiman ini, hanya ada beberapa orang, diantaranya seorang pemilik kios jajanan di sebelah kiri ujung lorong, serta Rudi Sihaloho (41), yang duduk di depan rumahnya berwarna merah muda.

Di seberang rumah Rudi, ada Natan Simarmata (7) bersama dua adiknya Owen Simarmata (4 tahun) dan Daren Simarmata (2 tahun) yang kala itu ditinggal ayahnya Ronaldi Simarmata (29) bekerja sebagai sopir taksi online dan ibunya Hertawan Lawolo (31) sebagai perawat.

Sekira pukul 11:00 WIB, suasana yang awalnya senyap mendadak mencekam.

Willy Simarmata, bersama dua orang saudaranya yang baru saja pulang melayat melihat tiga orang anak bersimbah darah bergelimpangan di depan rumah warga.

Dari depan gang sisi sebelah kiri, Owen Simarmata (4) tergeletak paling awal, disusul adiknya, Daren Simarmata (2) kurang lebih cuma berjarak 1 meter.

Sedangkan kakak mereka, Natan Simarmata (7) tergeletak sekira 5 meter ke belakang di depan rumah warga.

Bau amis darah segar yang tergenang dibawah tubuh bocah malang ini menyeruak. Perut mereka robek, serta ususnya terburai.

Willy, bersama keluarganya saat itu kaget, panik dan tak tahu berbuat apa melihat tetangganya tergeletak mengenaskan.

Hanya beberapa menit, saat mereka melihat ke arah Natan yang tergeletak, bocah 7 tahun itu rupanya menoleh ke arah mereka.

Lemas tak berdaya, Natan mengerang, meringis kesakitan seolah-olah memohon kepada Willy dan yang lainnya supaya menolong.

Penuh rasa takut, gemetaran, akhirnya Willy memberanikan menolong Natan karena dilihatnya masih bernyawa.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved