Berita Viral
Tak Kalah Mentereng dari Ayah Lady Aurellia, Terkuak Latar Belakang Keluarga Dokter Koas Luthfi
Wahyu Hidayat rupanya bukan orang sembarangan. Ia memiliki jabatan penting di sebuah perusahaan ternama di Indonesia.
TRIBUN-MEDAN.com - Tak kalah mentereng dari ayah Lady Aurellia,terkuak latar belakang keluarga Dokter Koas Luthfi.
Ayah Muhammad Luthfi ternyata seorang pejabat di sebuah perusahaan ternama.
Bahkan Muhammad Luthfi juga disebut-sebut merupakan keponakan dari konsulen asal Palembang.
Baca juga: REMAJA 14 Tahun Bantai Keluarganya Sempat Main Petak Umpet Dengan Orangtua, Sang Ibu Sudah Memaafkan
Luthfi jadi korban penganiayaan Datuk, sopir Lady Aurellia, rekan sesama koas.
Penganiayaan itu terjadi di sebuah kafe, Jalan Demang Lebar Daun, Palembang, Kamis (12/12/2024).
Saat itu Luthfi diajak oleh ibunda Lady, Lina Dedy, untuk bertemu membicarakan jadwal piket tahun baru.
Namun dalam pertemuan itu, Luthfi malah dipukuli oleh pria berbaju merah yang merupakan sopir Lina Dedy.
Baca juga: Penjualan Brand Lokal dan UMKM Meningkat hingga 7x Lipat di Puncak Kampanye 12.12 Birthday Sale
Video penganiayaan itu pun viral di media sosial, dan Luthfi melaporkan Datuk ke Polda Sumsel.
Menurut kuasa hukum Datuk, Titis Rahmawati, kliennya naik pitam karena menurut pelaku respon korban saat itu tidak enak.
"Rupanya pas bertemu itu respon teman koas (korban) itu kurang seperti menghargai orang tua," kata Titis.
Padahal kata dia, saat itu, Lina Dedy hanya meminta Luthfi agar ke depannya bisa memberikan jadwal yang adil pada putrinya.

"Padahal anaknya sudah sekian kali jaga, tapi yang lain tidak sebanyak itu. jadi merasa ada ketidak adilan yang dia rasakan," ujarnya lagi.
Ia juga mengatakan, kliennya akan meminta maaf pada korban dan menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan.
Pihak pelaku ingin berdamai agar korban dan Lady sama-sama bisa menyelesaikan pendidikan dokter mereka.
Sementara itu, ayah Lutfhi, Wahyu Hidayat, menyerahkan kasus ini agar diproses secara hukum.
Baca juga: PREDIKSI Line-up Timnas Indonesia Vs Vietnam, Asnawi Starter, Vietnam Pakai Pemain Naturalisasi
"Kami merasa kecewa dengan peristiwa ini, dan keadilan harus ditegakkan," katanya dikutip dari Kompas.com, Sabtu.
Ia juga tidak ingin kasus sang anak diselesaikan secara damai.
"Belum ada yang menemui, dan kami juga belum bersedia. Biarkan proses hukum berjalan sebagaimana mestinya. Kami serahkan seluruhnya kepada polisi," tandasnya.
Menurut kakak Lutfhi, pada video itu adiknya tidak melawan karena menjaga nama baik profesi dan kampusnya.
"Saya sedih sekali, disitu posisi adik saya sama sekali tidak ada melawan pukul balik, karena lagi pakai atribut koas dan alamamater kampus," tutur Audi, kakak korban.
Sosok Wahyu Hidayat
Sementara itu, Wahyu Hidayat rupanya bukan orang sembarangan.
Ia memiliki jabatan penting di sebuah perusahaan ternama di Indonesia.
Pada akun linked in-nya, Wahyu Hidayat menjabat sebagai Head of Customer Development Jawa · PT Unilever Indonesia.

Wahyu juga merupakan lulusan Universitas Sriwijaya, Palembang.
Di media sosial, Luthfi juga disebut merupakan keponakan dari konsulen di Palembang.
Konsulen adalah dokternya pada dokter spesialis.
Luthfi disebut merupakan keponakan dr Yusuf, dan ia tinggal di rumah sang paman selama kuliah di Universitas Sriwijaya.
Datuk sudah tersangka
Sementara itu, Fadilla alias Datuk (38) saat ini sudah resmi ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan terhadap dokter koas Luthfi.
Pria yang berprofesi sebagai sopir itu pun langsung ditahan oleh penyidik di Polda Sumsel.
Dirkrimum Polda Sumsel, Kombes M Anwar Reksowidjojo mengatakan, Lina Dedy yang merupakan ibu Lady sempat mengintimidasi korban.
Teman korban dijadwalkan jaga malam tahun baru, sehingga pada saat itu ibu teman korban meminta ataupun intimidasi korban terhadap penjadwalan yang dianggap tidak adil,” kata Kombes M Anwar Reksowidjojo dikutip dari Sripoku, Sabtu (14/12/2024).
Namun permintaan Lina Dedy itu seperti tidak direspon oleh korban.
Sehingga hal itu membuat pelaku Datuk langsung emosi dan melakukan penganiayaan kepada korban.
Tersangka berada di lokasi karena diminta oleh Sri Meilina atau Lina Dedy, ibu dari Lady.
“Motifnya karena pelaku kesal korban seperti tidak respon ibu teman korban. Pelaku sudah kerja 20 tahun dengan ibu teman korban ini,” jelasnya.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.