Pembunuhan di Sergai

Wajah Nanang, Pria yang Merudapaksa dan Menghabisi Nyawa Siswi SMP di Serdang Bedagai, Kaki Ditembak

Semua perbuatan pelaku dilakukan di belakang rumah kosong yang jaraknya sekitar 100 meter dari rumah korban. 

|
Penulis: Indra Gunawan | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/INDRA GUNAWAN SIPAHUTAR
HFN alias Nanang (27) pelaku pembunuhan terhadap siswi SMP di Desa Lubuk Saban Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai AS (13) berjalan dengan tertatih-tatih ketika dihadapkan ke awak media dalam kegiatan pres rilis di Polres Serdang Bedagai, Senin (16/12/2024). 

CCTV dari satu rumah warga disebut-sebut menjadi salah satu petunjuk bagi kepolisian untuk memulai mengungkap kasus pembunuhan terhadap AS (13) warga Desa Lubuk Saban Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai.

Peristiwa pembunuhan terjadi pada, Kamis (12/12/2024). Jasad korban ditemukan dibelakang rumah kosong yang jaraknya hanya sekitar 100 meter dari rumah korban satu hari kemudian tepatnya Jumat (13/12/2024) sekira pukul 17.00 WIB. 

Pantauan Tribun Medan, rumah kosong ini pun sudah dipasangi garis polisi.

Termasuk area samping dan belakang rumah. Jasad korban saat pertama kali ditemukan dimasukkan dalam karung dengan kondisi tanpa busana. Diduga korban juga menjadi korban pemerkosaan. 

Saat Tribun Medan mau ke rumah duka, terlebih dahulu melintasi rumah kosong tersebut.

Rumah korban berada di dalam gang setapak yang belum tersentuh aspal.

Di lokasi sekitar rumah kosong tersebut tampak masih banyak pepohonan dan terasa begitu sepi. 

Hanya sesekali orang yang melintas dari jalan depan rumah kosong ini.

"Jadi dari CCTV nampaknya anakku sempat pulang sekolah. Dia bonceng temannya dan mengantarkan dulu ke rumah temannya itu. Baru kemudian masuk ke gang sini. Cuma CCTV nggak nampak lagi," ujar Rubiah ibu korban.

Jarak antara jalan besar dengan gang di depan rumah kosong tersebut hanya sekitar 70 meter.

Rubiah menceritakan pada saat itu anaknya mau pulang ke rumah sekitar pukul 10.00 lewat. Anaknya pulang lebih cepat dari biasa karena sedang mengikuti ujian di sekolah. 

"Hari Kamis itu kebetulan sepi kali memang daerah ini karena orang sini pada ke Lubuk Pakam ambil bantuan siswa dari pemerintah. Kalau nggak ya banyak juganya yang melintas-lintas. Kami nggak dengar suara apa-apa dari rumah," ucap Rubiah. 

Ayah korban, Supardi mengaku juga pada saat itu ikut pergi ke Lubuk Pakam mencairkan uang bantuan untuk anak sekolah.

Ia menyebut terakhir bertatap muka dengan anaknya pada pagi hari. Saat itu tidak ada gelagat aneh dari anaknya. 

"Masih sempat aku suruh dia beli bensin separuh ke kekedai. Kemudian sempat aku suruh sebelum pergi sekolah itu juga sekalian antar adiknya yang masih kelas 1 SD," katanya. 

Dari CCTV rumah warga inilah disebut-sebut polisi mengamati siapa-siapa saja orang yang sempat melintas di dekat lokasi. Kemudian baru Minggu sore (15/12/2024) mulai ada yang diamankan.

(dra/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved