Sumut Terkini
Demo Jalan Medan-Berastagi Sempat Ancam Kepung Kantor Gubsu, Pj Sekda Temui Massa
Massa sampaikan 3 turunan, mendesak pemerintah Provinsi Sumatera Utara segera tuntaskan beronjong Medan-Berastagi
Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Warga yang berdemo ke Kantor Gubernur Sumut sempat mengancam akan tidur dan menginap jika tuntutan tidak didengarkan.
Massa yang bergabung dalam Forum Masyarakat Nasional (Formanas) sempat memblokir jalan dengan 123 bus lintas Medan-Berastagi, Rabu (18/12/2024).
"Kepada pengambil keputusan di Kantor Gubernur Sumatera kami minta hadir menyelesaikan masalah hari ini. Kami minta hormati kami, kalau tidak kami akan menduduki institusi ini," kata Julianus orator aksi.
Massa sampaikan 3 tuntutan, mendesak pemerintah Provinsi Sumatera Utara segera tuntaskan beronjong Medan-Berastagi sebelum 25 Desember 2025.
Lalu segera wujudkan jalan layang Medan-Berastagi, dan memberikan jaminan rute Medan-Berastagi aman dijalani.
Aksi digelar setelah tragedi 27 November 2024 jalur lintas Nasional Medan-Berastagi longsor, dan memakan puluhan korban meninggal dunia.
Hingga saat ini infrastruktur belum pulih normal, tebing yang longsor belum diperbaiki dan dibangun.
Setelah orasi selama hampir 3 jam lebih, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Effendy Pohan akhirnya menemui massa.
Dia menyampaikan soal status jalan Medan-Berastagi yang rusak sedang dalam proses perbaikan.
"Bapak Pj gubernur sudah menginstruksikan kepada kita semua tentang penanganan dan antisipasi longsor, ini memang jalan spesifik, ini adalah jalan yang satu-satunya akses dari Sumut ke arah Aceh bagian selatan," katanya.
Effendy Pohan menegaskan status jalan Medan-Berastagi adalah jalan nasional, merupakan wewenang Kementerian.
Namun dirinya mengatakan Pemprov Sumut akan tetap melakukan koordinasi.
"Langkah ke depan saya akan laporkan dan sebenarnya sudah terencana bahwa penanganan ini sudah harus cepat, setahu kami ini yang mengerjakan adalah balai (kementerian PUPR) tapi akan terus koordinasi juga ke BPBD," ungkapnya.
Rusaknya jalan akibat bencana longsor berdampak pada masyarakat seperti kemacetan dan dampak ekonomi.
Effendy Pohan akan meneruskan hal tersebut kepada Pj Gubernur dan Forkopimda.
"Kita tahu memang macet, bisa berjam-jam karena macet. Masyarakat pasti akan terganggu, kita sepakat kita akan antisipasi ini dengan segera, kita akan sampaikan ke pak Pj Gubernur dan Forkopimda. Kita berharap aman lalu lintas saat Nataru ini, tapi kalau ada kejadian bencana alam tentu itu tidak kita harapkan," ungkapnya.

Kemudian menanggapi rencana pembangunan bronjong pada tebing-tebing yang ada di Jalan Medan-Berastagi, Effendy mengatakan pembangunan sudah mulai dilakukan dan diusahakan berlanjut lebih cepat.
Sudah ada dua titik dikerjakan, dan akan dilakukan percepatan ke 12 titik.
Longsor Sembahe Sibolangit di belasan titik menutup akses jalan Medan Berastagi sejak 26 November 2024 hingga 2 Desember 2024.
Kepala Basarnas Medan, Erikson, melaporkan 23 korban luka dan 10 korban meninggal.
Pj Gubernur Sumut, Agus Fatoni sudah meninjau langsung lokasi longsor di tikungan Sembahe-Tirtanadi yang memakan 10 korban longsor dan banjir. Pj Gubernur mendatangi titik terparah longsor di Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Senin (2/12/2024)
Agus Fatoni mengatakan, tikungan Sembahe-Tirtanadi merupakan titik paling rawan secara geografi. Jalur ini merupakan tikungan melintang dan melingkar yang bertingkat, artinya di atas jalan merupakan jalur lanjutan dengan sisi kanan dan kiri tebing-tebing, jurang.
"Ini jalur paling rawan karena jalannya melintang. Dari atas di bawahnnya ada jalan, jadi kalau longsor dari atas bisa putus jalannya ke bawah. Nah ini dari PU akan dirancang jalannya dibuka jalur Shortcut rencana jangka panjang," jelasnya.
Diketahui jalur Medan-Sibolangit merupakan satu di antara jalan lintas nasional, yang menghubungkan antar kabupaten dan kota.
Di antaranya, Medan, Sibolangit, Karo, Dairi, Aceh, Toba, Samosir, Simalungun, Siantar.

Untuk jangka pendek, langkah antisipasi yang akan dilakukan pemerintah adalah membangun tembok-tembok penahan tanah potensi longsor di tebing-tebing.
"Untuk anggaran tidak pakai dana yang normal, karena ini anggaran karena kondisi bencana jadi bisa lebih cepat," katanya.
Dia berharap menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 saat arus mudik kondisi tetap aman dari longsor dan banjir susulan.
"Kita harapkan saat menjelang Nataru curah hujan tidak tinggi, kita terus antisipasi dan langkah-langkah pencegahan agar tidak terjadi lagi longsor," katanya.
Agus Fatoni mengingatkan agar masyarakat tetap waspada. Karena selama Desember masih berpotensi hujan.
"Masyarakat yang melintas agar lebih memperhatikan kondisi cuaca. Kepada pengungsi juga diingatkan menjaga lingkungannya. Pemerintah pusat dan daerah serat TNI-Polri akan melakukan antisipasi siap siaga. Serta akan membangun tembok penahan longsor di titik potensi bencana," pungkasnya.
Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN), Stanley menjelaskan bahwa proses pembukaan akses jalan dengan pembersihan material longsor di 13 titik telah selesai dilakukan. Dimana terdata dua titik berlumpur sebagai prioritas akhir.
"Kami masih menyelesaikan pembersihan sisa lumpur, dan jika cuaca mendukung, akses jalan dapat digunakan kembali besok pagi dengan kondisi terbatas. Namun, jika hujan deras turun, jalan akan kembali ditutup," ungkap Stanley.
(Dyk/Tribun-Medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram, Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Sekda Sumut Togap Minta Bapenda Permudah Masyarakat untuk Bayar Pajak dengan Cara Jemput Bola |
![]() |
---|
Terekam CCTV Aksi Pria di Asahan Maling Motor di Masjid |
![]() |
---|
Timbul Lingga Difavoritkan Kembali Pimpin DPC PDIP Siantar, Berikut Rekam Jejaknya |
![]() |
---|
Jaksa Belum Tetapkan Tersangka pada Dugaan Korupsi Pengadaan Smartboard di Langkat, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Harimau Sumatera Keluar Hutan di Karo, Terekam Masuk ke Perladangan di Kecamatan Kutabuluh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.