Pria Diculik di Medan Ditemukan Tewas

RESPONS Kodam Bukit Barisan Terkait Serka Holmes Sitompul Diduga Culik dan Bunuh Mantan Tentara

Kodam I Bukit Barisan memastikan terus mendalami dugaan keterlibatan Serka Holmes Sitompul dalam kasus penculikan dan pembunuhan Andreas Sianipar

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Juang Naibaho
TRIBUN MEDAN/HO
Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan saat diwawancarai soal pengungkapan kematian mantan TNI bernama Andreas Sianipar (44), Sabtu (21/12/2024) malam tadi. Ia menyebut ada tiga warga sipil yang ditangkap dan satu prajurit TNI aktif terlibat. 

Sebelum dibuang ke kubangan bekas pohon kelapa sawit yang berisi air, jasad korban diberikan pemberat. Setelah itu, kubangan ditutup menggunakan daun pohon kelapa sawit di atasnya.

"Diakui Holmes sendiri, dia yang buang, melakukan itu sendiri di daerah Labuhanbatu Utara dengan cara ditenggelamkan. Kaki diikat, tangan diikat, mata korban dilakban, mulut juga dilakban. Lalu dikasih pemberat batu lalu ditimpa lagi sama tandan-tandan sawit," beber Anggito.

Usai ditemukan, jasad Andreas Sianipar dibawa ke RS Bhayangkara TK II Medan untuk dilakukan autopsi. 

Terpisah, Kepala Staf Kodam I/BB Brigadir Jenderal (Brigjen) Refrizal, saat diwawancarai, Jumat 20 Desember, mengatakan, Serka Holmes Sitompul sudah diamankan sejak Sabtu dan masih menjalani pemeriksaan.

Peran 3 Warga Sipil
Polrestabes Medan mengatakan telah menangkap tiga warga sipil terkait pembunuhan Andreas Sianipar.

Ketiganya yaitu, CJS (23), berperan menjemput korban dan MFIH (25) melakukan penganiayaan, serta FA (37) juga menganiaya korban, menendang, menebas kaki korban menggunakan sebilah parang panjang.

Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan, penetapan tersangka setelah penyidik melakukan rangkaian penyelidikan. Selain itu, ada juga satu terduga pelaku yang masih diburu.

Kemudian, untuk personel TNI bernama Serka Holmes Sitompul diserahkan penanganannya ke Pomdam I/BB karena statusnya sebagai personel TNI aktif.

"Kita berhasil membuka rangkaian peristiwa pidana yang terjadi dan kemudian kita sudah menetapkan 3 orang tersangka, dan satu orang tersangka lagi masih dalam proses pencarian," kata Kombes Gidion Arif, Sabtu (21/12/2024).

Gidion menyebut, Andreas Sianipar diculik dan disekap di rumah dinas Serka Holmes Sitompul di Asrama TNI Abdul Hamid Nasution di Jalan Binjai, Km 10, Kecamatan Sunggal pada Minggu 8 Desember lalu. Tapi Polisi baru menerima laporan resmi pada tanggal 11 Desember dari keluarga korban.

Setelah dibawa, korban dianiaya para pelaku di rumah dinas Serka Holmes, lalu dibawa ke kandang sapi dan kembali dianiaya. Selanjutnya, pada 18 Desember Polisi menangkap tiga orang tersangka berdasarkan keterangan saksi yang melihat.

Tiga warga sipil ini mengakui perbuatannya telah menganiaya korban hingga tewas diduga disuruh Serka Holmes Sitompul. Kemudian, bersama personel Polisi Militer memeriksa Serka Holmes Sitompul dan didapat pengakuan jasad korban sudah dibuang ke wilayah Kabupaten Labuhanbatu Utara.

Hasil Autopsi
Kombes Gidion mengungkap penyebab kematian Andreas Sianipar bukan akibat luka tusuk. Hasil autopsi awal, korban tewas kehabisan nafas akibat hidung dan mulutnya dilakban. Kemudian, lehernya dijerat diduga menggunakan kabel.

"Kesimpulan awalnya korban meninggal akibat kehabisan nafas akibat jeratan di leher, lalu pembekapan di hidung hingga tidak bisa bernafas," katanya.

Sedangkan luka yang dialami korban dan kondisi saat ditemukan yakni tangannya terikat kabel, kepala, mata, mulut, dan hidung ditutup. Pada bagian mulut, tangan, punggung korban memar akibat dihantam menggunakan benda tumpul.

"Luka pada tangannya karena terikat kabel telkom, kepala dilakban dan sudah terkelupas menutup mata, serta hidung. Tangan dan punggung mengalami luka memar akibat benda tumpul, kemudian di mulut ada luka memar," bebernya. (cr25/Tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved