Berita Viral
SOSOK Pepi, Dosen UIN Bandung Tewas Kecelakaan Maut di Tol Cipularang, Dikenal Multitalenta
Korban yang meninggal dunia adalah Pepi Siti Paturohmah, seorang dosen di UIN Bandung, sekaligus pengurus Muslimat Wilayah NU Jawa Barat.
TRIBUN-MEDAN.com - Inilah sosok Pepi, dosen UIN Bandung tewas kecelakaan maut di Tol Cipularang.
Pepi dikenal sebagai sosok yang multitalenta dan baik.
Kecelakaan tragis terjadi di ruas Jalan Tol Cipularang KM 86, tepatnya di wilayah Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Senin (23/12/2024) pagi, sekitar pukul 06.00.
Baca juga: Layar Pintar 100 Inci Xiaomi Hadir di Indonesia, Ini Harga dan Keunggulannya
Sebuah minibus Toyota Innova Zenix menabrak truk Hino yang sedang melaju di depannya, menyebabkan satu penumpang tewas dan dua lainnya mengalami luka-luka.
Korban yang meninggal dunia adalah Pepi Siti Paturohmah, seorang dosen di UIN Bandung, sekaligus pengurus Muslimat Wilayah NU Jawa Barat.
Kecelakaan ini terjadi ketika minibus yang mengangkut tiga orang, termasuk sopir, sedang dalam perjalanan dari Bandung menuju Bogor untuk menghadiri acara Muslimat.
Minibus yang melaju dengan kecepatan tinggi, tiba-tiba menabrak bagian belakang truk yang terparkir di jalan.
Baca juga: Buruh Unjuk Rasa ke Kantor Gubsu Minta Revisi UMSP dan UMSK, Ancam Aksi Rutin
Menurut keterangan Kanit Laka Polres Purwakarta, Ipda Istiyaningrum, Kemala Sari, kecelakaan ini mengakibatkan pengemudi dan satu penumpang mengalami luka-luka, sementara Pepi yang duduk di kursi penumpang depan tewas di tempat.
"Korban mengalami pendarahan parah di kepala akibat benturan keras," ujar Kemala Sari kepada wartawan, Senin (23/12/2024).
Sesaat setelah kejadian, petugas derek segera melakukan evakuasi terhadap kendaraan yang rusak parah.
"Untuk korban langsung dilarikan ke RS Abdul Radjak Purwakarta, sedangkan kendaraan yang terlibat dibawa ke pool derek di Exit Tol Jatiluhur," ucapnya.
Baca juga: HARVEY MOEIS Divonis 6 Tahun Penjara Kasus Korupsi Timah, Padahal JPU Tuntut 12 Tahun Penjara
Pantauan Tribunjabar.id, minibus tersebut mengalami kerusakan signifikan di bagian depan, dengan kaca depan hancur lebur. Sementara, truk hanya mengalami kerusakan ringan di bagian belakang.
Sosok Pepi Siti Paturohmah
Civitas akademika UIN Sunan Gunung Djati Bandung saat ini tengah berduka atas meninggalnya dosen sekaligus Pengurus Muslimat Wilayah NU Jawa Barat, Pepi Siti Paturamah, Senin (23/12/2024).
Pepi yang merupakan Sekretaris Prodi Tadris Bahasa Inggris di Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung itu meninggal akibat mengalami kecelakaan maut di di Ruas Jalan Tol Cipularang, KM 86 B, tepatnya di wilayah Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta.
Wakil Direktur III Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Dindin Solahudin mengatakan, pihaknya merasa kehilangan atas meninggalnya Pepi karena dia merupakan salah satu dosen terbaik yang peduli kepada mahasiswa dan rekan-rekannya.

"Beliau itu multitalent, beliau menguasai bahasa inggris, aktivis seni tari, juga aktivis di Muslimat NU. Ini menjadi kabar duka yang begitu mendalam untuk seluruh civitas akademika," ujarnya saat dihubungi, Senin (23/12/2024).
Selain itu, kata Dindin, Pepi juga termasuk dosen di UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang ramah dan dekat dengan semua orang, seperti kolega, pimpinan termasuk mahasiswanya, sehingga pihaknya sangat kaget saat mendengar Pepi meninggal dunia karena kecelakaan.
"Sekarang usia beliau itu 49 tahun, sekitar 10-15 tahun sudah mengajar. Infonya (sebelum kecelakaan) mau ke acara muslimat NU di Jakarta. Beliau dimakaman di Cikancung, Cicalengka, Kabupaten Bandung," kata Dindin.
Baca juga: Buruh Unjuk Rasa ke Kantor Gubsu Minta Revisi UMSP dan UMSK, Ancam Aksi Rutin
Sementara alumni mahasiswi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, jurusan Bahasa dan Sastra Inggris (BSI), Aghnia Nurfitriani (30) mengatakan, saat mengajar di kelas, Pepi sangat tegas kepada mahasiswa terutama untuk nilai dan absensi mahasiswa.
"Ibu pepi sosok dosen yang sangat baik, yang paling nyentrik terlihat adalah sosok dosen yang sangat modis soal penampilannya. Penampilannya selalu fashionable, sifatnya baik, tegas, tapi tetap ramah sama mahasiswa," ucap Aghnia.
Aghnia mangaku mengetahui betul sosok Pepi saat dia menjadi dosen mata kuliah Poetic Devices atau puisi di semester 4 tepatnya pada tahun 2013 lalu.
"Almarhumah juga ketika mengajar selalu menekankan kepada mahasiswa agar bisa menempatkan diri ketika memahami sebuah karya sastra, kebetulan almarhum mengajar matkul Poetic Devices," katanya.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.