TRIBUN WIKI
7 Januari Hari Natal Kristen Ortodoks, Didahului dengan Puasa 6 Minggu dan Ada Bakar Kemenyan
7 Januari kerap diperingati sebagai Hari Natal oleh umat Kristen Ortodoks. Hal ini berlaku karena Kristen Ortodoks menggunakan kalender Julian.
Bagi umat Kristen Ortodoks Koptik (Mesir), ini kemungkinan besar meliputi fatteh, nasi, roti dan hidangan daging, dan wara' einab (daun anggur).
Baca juga: Deretan Ucapan Selamat Hari Natal yang Cocok Dibagikan untuk Teman
Beberapa meja makan akan dihiasi dengan taplak meja putih atau bersulam pada Malam Natal, yang melambangkan kain yang membungkus bayi Yesus.
Beberapa penganut Kristen Ortodoks juga menyiapkan tempat di meja makan untuk orang-orang terkasih yang baru saja meninggal.
Di sudut ruangan, Anda mungkin menemukan seikat gandum yang disebut didukh (diucapkan “dee-dooh”) untuk melambangkan panen yang baik.
Pada Malam Natal, orang-orang berbagi makanan manis dengan tetangga dan keluarga sebagai simbol amal, perdamaian, dan komunitas.
Baca juga: 5 Toko Hampers dan Parcel di Kota Medan, Kado Untuk Hari Natal dan Tahun Baru
Garis waktu Natal Ortodoks
- Pencipta kalender Julian, 45 sebelum Masehi
Saat itu, Kaisar Romawi Julis Caesar menciptakan kalender Julian dan memberlakukan di semua negara yang diperintah oleh Kekaisaran Romawi.
- Kelahiran Yesus, 6 sebelum Masehi
Menurut sejarawan, kelahiran Yesus selama periode sebelum kematian Herodes dua tahun kemudian.
- Konsili Nicea Pertama, 325 Masehi
Para pemimpin Kristen bertemu dan memutuskan untuk penetapan Hari Natal dan acara Kristen menurtu kalender Julian.
- Kalender Gregorian, 1582
Saat itu, Paus Gregorius XIII membuat kalender baru untuk mengatasi ketidakkonsistenan dalam kalender Julian, kemudian menghasilkan tanggal Natal yang baru.(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.