TRIBUN WIKI
Profil Hasjim Djalal, Diplomat Senior Ahli Hukum Laut yang Kini Telah Tiada
Hasjim Djalal merupakan seorang diplomat senior dan ahli hukum laut dari Indonesia. Ia meninggal dunia pada usia 90 tahun, Minggu (12/1/2025).
Hasjim tumbuh di sebuah desa dan tidak pernah keluar dari Sumatera Barat hingga tamat Sekolah Menengah Atas (SMA).
Meski tinggal di desa, Hasjim kecil sudah bercita-cita menjadi diplomat.
Baca juga: Profil Dimansyah Laitupa, Calon Suami Salma Salsabil, Juara Indonesian Idol Season 12
Oleh karena itu, setelah lulus dari SMA pada 1956, dia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di Akademi Luar Negeri untuk meraih gelar BA.
Setahun kemudian, Hasjim Djalal mulai bekerja di Departemen Luar Negeri (Deplu) pada 1 Januari 1957.
Baru enam bulan bekerja, Hasjim mendapat beasiswa untuk sekolah ke University of Virginia.
Selama empat tahun, Hasjim menyelesaikan S2 dan S3. Topik untuk tesis adalah The Eisenhower Doctrine in Middle East (1959), sedangkan topik disertasi doktornya adalah The Limit of Territorial Sea in International Laws (1961).
Baca juga: Profil Brigjen Pol Mashudi, Eks Kapolres Deliserdang Jabat Dirjen Pemasyarakatan Kemenimpas
Hasjim tertarik dengan masalah kelautan ketika belajar di Amerika setelah melihat apa yang salah dengan negara tersebut.
Setelah PBB mengadakan konferensi pertama tentang hukum laut pada 1958, Hasjim mulai memikirkan tentang Wawasan Nusantara sebagai konsep untuk membina persatuan dan kesatuan nasional. Tujuannya adalah menghindari perpecahan seperti pemberontakan PRRI/Permesta itu.
Rekam jejak Hasjim Djalal
Setelah menamatkan pendidikan di Amerika Serikat, Hasjim kembali ke Tanah Air pada 1961.
Dia langsung terlibat aktif di bidang kelautan dengan mendirikan Panitia Hukum Laut Indonesia, di bawah koordinasi Dewan Maritim dan menghasilkan sejumlah keputusan penting dalam pengelolaan kelautan.
"Apalagi di Deplu saya ditempatkan di Direktorat Hukum, jadi memiliki kesempatan lebih luas lagi untuk mempelajari masalah-masalah hukum kelautan," kata dia.
Baca juga: Profil Nicke Widyawati, Eks Dirut Pertamina yang Diperiksa KPK, Segini Harta Kekayaannya
Pada 1964, Hasjim kemudian ditempatkan di Beograd (Yugoslavia) sebagai Sekretaris II Bidang Politik, selama dua tahun. Dia langsung ditugaskan ke Guinea, di bagian barat Benua Afrika sebagai orang kedua.
Hasjim mengaku tidak tahu mengapa ditempatkan di negara itu. Namun, Hasjim sempat dianggap sebagai ahli Afrika, sehingga sering kali mendapat tugas ke sana.
Pada 1969 sampai dengan 1972, dia diangkat menjadi Kepala Dinas Hukum Internasional dan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk urusan hukum laut.
Pada 1976, dia menjabat sebagai Direktur Perjanjian dan Hukum Departemen Luar Negeri Indonesia selama tiga tahun.
Baca juga: Profil AKBP Rossa Purbo Bekti yang Bikin Megawati Mencak-mencak Kasus Hasto Kristiyanto
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.