Breaking News

Berita Viral

LIHAINYA Hendri, Pecatan TNI AD, Dikepung Subdenpom dan Brimob, Bisa Lolos dan Tembak 1 Personel

Nasib pilu Serma Rendi, anggota TNI yang disandera dan ditembak oleh Sertu Hendri, desersi atau pecatan TNI AD yang kini menjadi DPO.

Editor: AbdiTumanggor
istimewa
Nasib pilu Serma Rendi, anggota TNI yang disandera dan ditembak oleh Sertu Hendri, desersi atau pecatan TNI AD yang kini menjadi DPO. (istimewa) 

Jejaknya terungkap berkat laporan istri sirinya, yang mengaku kerap diancam oleh Hendri.

Rasa takut mendorongnya melapor kepada aparat keamanan, membuka jalan bagi tim Subdenpom untuk melacak lokasi Hendri yang ternyata telah tiga minggu berada di Belitung.

Menurut Komandan Subdenpom Persiapan Belitung, Letda Cpm M Jaka Budi Utama, istri siri Hendri merasa terancam karena sering mendapat ancaman dari mantan prajurit itu.

“Istri sirinya takut karena sering diancam. Bahkan, Hendri sempat mencarinya ke rumah orang tuanya,” ujar Jaka.

Laporan ini menjadi titik awal perburuan Hendri di Belitung.

DPO Kasus Perampokan dan Penipuan di Palembang
 
Sertu Hendri, yang sebelumnya masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) karena pelanggaran berat, diduga melakukan perlawanan saat hendak ditangkap.

Vonis Mahkamah Militer menjatuhkan hukuman satu tahun penjara dan pemecatan dari dinas militer.

Namun, Hendri memilih melarikan diri, meninggalkan masa lalunya sebagai prajurit dan menjadi buronan yang berpindah-pindah lokasi.

Jejak Hendri pertama kali tercium di Desa Air Seruk, Kecamatan Sijuk, ketika ia meninggalkan mobil Toyota Fortuner bernomor polisi AD 1092 GM di halaman rumah seorang nenek bernama Nor. 

Kepala Desa Air Seruk, Prasetya Yoga, mengonfirmasi kejadian itu.

“Beliau warga kami, dan katanya Hendri hanya menitipkan kunci mobil di sana,” kata Yoga.

Namun, kehadiran Hendri di Belitung bukan sekadar urusan mobil yang ditinggalkan.

Penelusuran tim Subdenpom mengungkap bahwa ia terus mencari istri sirinya selama berada di daerah itu.

Ketika aparat keamanan mencoba menangkapnya, Hendri justru melawan, memicu insiden penembakan terhadap anggota Subdenpom, Serma Rendi, pada Senin (13/1/2025).

“Informasinya, sejak semalam hingga pagi ini tim masih mencoba membujuk Hendri agar menyerahkan diri secara baik-baik,” ujar seorang warga yang turut menyaksikan pengepungan di Jalan Anwar Aid.

Sebelum menjadi buronan, Hendri sempat berdinas sebagai Babinsa di Desa Aik Pelempang Jaya, Belitung, sebelum dipindahkan ke Korem 042/Gapu, Jambi.

Selama bertugas, ia juga diduga terlibat dalam kasus penipuan jual beli tanah di Belitung.

Pelanggaran demi pelanggaran akhirnya membawanya pada keputusan nekat untuk melarikan diri.

“Penyebab dia disersi itu karena kasus perampokan. TKP-nya di Palembang. Ia dijatuhi hukuman oleh Mahkamah Militer, tetapi malah kabur,” jelas Jaka.

Warga setempat, yang menyaksikan langsung drama penangkapan ini, berharap Hendri segera menyerahkan diri tanpa perlawanan lebih lanjut.

“Mudah-mudahan saja cepat ditangkap,” ujar Kepala Desa Air Seruk, Prasetya Yoga.

Sementara itu, suasana di lokasi pengepungan tetap tegang. Personel gabungan terus berjaga, sementara warga dan awak media mengamati setiap pergerakan.

Semua mata tertuju pada akhir kisah pelarian Sertu Hendri, yang berawal dari ancaman terhadap istri sirinya hingga menjadi buronan yang paling dicari di Belitung.

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved