Breaking News

Berita Viral

ROHMAD Pemutilasi Istri Sirinya Uswatun Khasanah Ternyata Punya Istri Sah, Motifnya Terkuak

Rohmad Tri Hartanto pelaku mutilasi istri sirinya Uswatun Khasanah mayat wanita tanpa kepala dalam koper merah di Ngawi ternyata sudah punya istri sah

KOLASE/TRIBUN MEDAN
ROHMAD Pemutilasi Istri Sirinya Uswatun Khasanah Ternyata Punya Istri Sah, Motifnya Terkuak 

TRIBUN-MEDAN.COM - Rohmad Tri Hartanto pelaku mutilasi istri sirinya Uswatun Khasanah mayat wanita tanpa kepala dalam koper merah di Ngawi ternyata punya istri sah.

Ternyata Rohmad Tri Hartanto pelaku mutilasi Uswatun Khasanah sudah punya istri sah asal Ngawi, Jawa Timur.

Kini motif Rohmad Tri Hartanto pun terkuak.

Sebelumnya Dirkrimsus Polda Jatim, Kombes Pol Farman mengatakan pelaku adalah orang terdekat korban yang belum bisa dipastikan statusnya antara pacar atau suami siri korban. 

Satu hal yang menjadi fakta adalah antara pelaku dan korban punya hubungan asmara. 

"Pengakuan sementara katanya suami siri," ungkap Kombes Pol Farman dilansir Tribun-medan.com dari SURYAMALANG,COM, Senin (27/1/2025).

Pelaku Rohmad warga asal Desa Gombang, Kecamatan Pakel, Tulungagung sudah memiliki istri sah asal Ngawi, Jawa Timur.

Sehari-hari RTH diduga menjadi makelar mobil bodong di Tulungagung.

Setelah kabar penangkapan RTH menyebar luas, akun Instagram miliknya @skipp3r_86 diserbu netizen.

RTH terakhir kali mengunggah videonya sedang ngegym pada 12 July 2023.

Baca juga: SOSOK Anak Bos Prodia Diduga Diperas AKBP Bintoro Rp20 M, Diimingi Tutup Kasus Bunuh Gadis Open BO

Sementara itu, RTH telah mutilasi Uswatun Khasanah menjadi beberapa bagian.

RTH membuang potongan-potongan tubuh perempuan pemandu lagu lepas itu di tiga kabupaten.

Potongan kepala dibuang di wilayah Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek. 

Tepatnya di wilayah Jurug Bang, Desa Slawe, Kecamatan Watulimo.

Kasatreskrim Polres Trenggalek, AKP Eko Widiantoro menuturkan kepala jenazah ditemukan pukul 08.00 WIB.

"Intinya tim jatanras (Polda Jatim) meminta bantuan untuk melakukan pencarian salah satu potongan tubuh ketemunya di wilayah Desa Slawe Kecamatan watulimo, termasuk beberapa barang buktinya," kata Eko, Minggu.

Potongan kepala korban dititipkan di Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal (IKF) RSUD dr Iskak Tulungagung, Minggu.

Bagian tubuh warga dibawa menggunakan mobil Unit Inafis Satreskrim Polres Trenggalek.

Personel yang membawa bagian jenazah ini tiba pukul 12.55 WIB, disambut personel Unit Inafis Satreskrim Polres Tulungagung.

Bagian kepala ini dibungkus dengan kantong jenazah berwarna oranye, langsung dibawa ke ruang pemulasaraan.

Sedangkan potongan kaki korban dibuang RTH di di Desa Sampung, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo.

Potongan kaki itu saat ini dititipkan di RSUD dr Harjono.

"Jam 05.00 kamar jenazah RSUD dr Harjono menerima bungkusan kresek dari Polsek Sampung dan Satreskrim Polres Ponorogo,” ungkap Humas RSUD dr Harjono Ponorogo, Sugiyanto, Minggu.

Bungkusan itu seperti paket dengan ukuran panjang 45 sentimeter dan lebar 28 sentimeter.

“Setelah diterima, bungkusan itu dimasukkan frezer jenazah di kamar jenazah RSUD dr Harjono Ponorogo,” kata Sugiyanto saat ditemui di RSUD dr Harjono Ponorogo.

Baca juga: SOSOK Nisan Penjual Siomay Racing Viral di Bekasi, Meninggal Tergeletak di Jalanan Sepulang Jualan

2 Dugaan Motif Korban Dihabisi

Ahli Viktimologi Heru Susety mengungkap 2 dugaan motif korban dihabisi.

Melansir dari Tribunnews.com, Minggu (26/1/2025)  Heru menduga ada dua motif pelaku tega memutilasi korban.

"Mungkin awalnya tidak berniat mutilasi, tapi kemudian ingin menghilangkan jejak lalu dimutilasi. Atau karena sudah ada perencanaan sejak awal, sudah kenal cukup lama, ada semacam emosi, ingin menghilangkan korban dengan cara cukup sulit tapi dianggap ini efektif karena tidak mudah mengidentifikasinya," ungkap Heru Susetya.

Baca juga: DUDUK Perkara AKBP Bintoro Diduga Peras Anak Bos Prodia Rp20 Miliar hingga Minta Harley Davidson

Lebih lanjut, Heru menyebut ada alasan tersendiri pelaku nekat memutilasi korban.Salah satunya adalah agar jejaknya lama terendus kepolisian.

"Ini pelakunya punya keinginan untuk menghilangkan jejak atau membuat cukup lama bisa diidentifikasi walaupun akhirnya bisa dilacak pihak kepolisian. Bisa spontan atau direncanakan," pungkas Heru.

Selain itu, Heru juga menyinggung perangai terduga pelaku yang merupakan psikopat.Sebab seseorang yang berani melakukan tindak mutilasi ada indikasi berdarah dingin layaknya Psikopat.

"Bisa dikatakan dia (pelaku) mungkin berdarah mungkin, agak psikopat. Karena kalau sekadar membunuh orang dibunuh saja enggak usah dimutilasi.

Kalau sampai dimutilasi, tentunya ada kehendak yang lain, itu termasuk berdarah dingin," pungkasnya.

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved