Berita Viral
SOSOK Febrini Wakepsek yang Bikin Ratusan Siswa SMA 1 Mempawah Tak Bisa Ikut SNBP, Sibuk Ngonten
Inilah sosok Febrini, Wakil Kepala SMAN 1 Mempawah yang bikin ratusan siswa tak bisa ikut mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025
Terkait dengan ucapan bu guru yang bak menyalahkan banjir atas gagalnya ratusan siswa ikut SNBP, seorang siswa SMA Negeri 1 Mempawah mengurai pembelaan.
Siswa bernama Muhammad Hafis itu mengaku kecewa dengan gurunya yang lalai tersebut.
Sebab kata Hafis, banjir tak bisa dijadikan alasan untuk telat menginput data karena waktu yang diberikan cukup panjang.
Hal yang paling membuat Hafis kesal adalah saat mengetahui sang guru lebih sibuk bermain media sosial ketimbang mengurusi data ratusan siswa yang ingin ikut SNBP.
Akibatnya, penginputan data SNBP di SMA Negeri 1 Mempawah tak bisa dilaksanakan tepat waktu.
"Kekecewaan kami itu pihak sekolah terutama waka kurikulum lalai terhadap tugasnya. Dari tahun ke tahun kan tugas itu memang diemban oleh waka kurikulum, tapi sekarang mengapa lalai? Bahkan di tengah banjir (sang guru) sempat-sempatnya buat video tiktok main sampan, jadi kami kesal," ungkap Hafis.
"Waktu cukup panjang, dari Desember sampai akhir Januari tidak selesai-selesai, dia (waka kurikulum) meminta siswa untuk cepat-cepat membuat akun dan sudah kami buat. Tapi malah dia yang telat buat akun, bagaimana kami tidak kesal," sambungnya.
Karenanya, para siswa sangat marah dengan perangai sang guru.
Tak cuma para murid, orang tua siswa juga ikut emosi saat mendatangi sekolah.
Seorang orang tua murid bahkan tegas meminta agar guru yang lalai tersebut dipindahtugaskan ke sekolah lain.
"Saya minta pindahkan gurunya dari Kabupaten Mempawai. Demi nama baik SMA 1 Mempawah biarpun berat," imbuh orang tua murid.
Kronologi Gagalnya SMAN 1 Mempawah Input Data
Kepala SMAN 1 Mempawah Hilir, Kalimantan Barat, Endang Superi Wahyudi mengakui pihaknya terlambat menginput data PDSS untuk beberapa siswa.
Akibatnya, finalisasi data tak bisa dilakukan karena waktu sudah habis.
Endang menyampaikan kronologi gagalnya input data hingga berdampak pada ratusan siswa tak bisa ikut seleksi perguruan tinggi negeri jalur SNBP.
"Kronologis pertamanya pada waktu penginputan finalisasi ada keterlambatan untuk beberapa siswa. Jadi ketika difinalisasi, karena waktu sudah habis, sehingga tidak bisa," ujarnya saat menerima audiensi orangtua siswa, Senin 3 Februari 2025.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.