Pengeroyokan Prajurit Arhanud

Pengeroyokan Prajurit Arhanud di Pancur Batu Berujung Damai, Kodam Maafkan Pelaku dan Cabut Laporan

Kepala Penerangan Kodam I Bukit Barisan Kolonel Doddy Yudha mengatakan, perdamaian dilakukan di Polsek Pancur Batu secara kekeluargaan

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
PENGEROYOKAN PRAJURIT: Kepala Penerangan Kodam I Bukit Barisan Kolonel Doddy Yudha (Tengah) Kapolsek Pancur Batu Kompol Krisnat (Kanan) dan Kepala Staf Resimen Arhanud II/SSM, Letkol Arip (Kiri) saat diwawancarai soal perdamaian antara personel TNI Arhanud dan pelaku penganiayaan, Jumat (7/2/2025). Kedua belah pihak sepakat berdamai dan TNI mencabut laporan Polisi. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kasus pengeroyokan terhadap personel resimen Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) 2/SSM, Kodam I Bukit Barisan yang dilakukan tiga warga sipil di Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancur Batu Deli Serdang berujung damai.

Kedua belah pihak sepakat berdamai dan tidak melanjutkan perkara ini ke jalur hukum.

Kepala Penerangan Kodam I Bukit Barisan Kolonel Doddy Yudha mengatakan, perdamaian dilakukan di Polsek Pancur Batu secara kekeluargaan, setelah pihak pelaku meminta maaf dan menyesali perbuatannya.

Setelah mendengar permintaan maaf, kedua belah pihak menandatangani kesepakatan perdamaian agar tidak ada perseteruan di kemudian hari.

Doddy menyebut, pihaknya juga telah mencabut laporan Polisi yang sebelumnya sudah dibuat ke Polsek Pancur Batu.

"Mediasi secara kekeluargaan ini kan setelah permintaan maaf yang diterima pihak Resimen Arhanud. Yang jelas, nanti dari pihak Resimen Arhanud akan mencabut laporan ke pihak kepolisian. Artinya setelah cabut laporan, berarti permasalahan sudah selesai,"kata Kodam I Bukit Barisan Kolonel Doddy Yudha, di Polsek Pancur Batu, Jumat (7/2/2025).

Kolonel Doddy melanjutkan, meski sudah berdamai, terhadap personel Arhanud yang diduga terlibat kericuhan hingga melanggar hukum maupun aturan akan tetap diproses.

Katanya, Kodam I BB tidak mentolerir sekecil apapun kesalahan yang dilakukan prajurit.

"kami di institusi TNI AD, bagi yang melanggar nanti ada pemeriksaan lebih lanjut, disesuaikan dengan aturan yang ada. Kami komitmen tidak mentolerir sekecil apapun pelanggaran oleh oknum TNI AD."

Kepala Staf Resimen Arhanud II/SSM, Letkol Arip mengatakan pihaknya menerima dengan lapang dada permintaan maaf pelaku pengeroyokan personelnya.

Ia memastikan, tidak akan ada konflik susulan yang dilakukan prajuritnya usai perdamaian.

"Kita pastikan, kita menerima permohonan maaf dari mereka dan kami yakinkan dari anggota saya tidak ada tindakan lanjut yang bisa berdampak tidak bagus dari perdamaian kita ini."

Di tempat yang sama, Kapolsek Pancur Batu Kompol Krisnat mengatakan tiga warga sipil pelaku pengeroyokan terhadap personel Arhanud sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Namun karena keduanya sepakat berdamai dan pihak Arhanud mencabut laporan, maka pihaknya akan menghentikan penyidikan.

Tiga tersangka berinisial BS (32), OT (23), dan JK (24), yang merupakan warga Desa Namo Riam, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang akan segera dikeluarkan dari tahanan, setelah sebelumnya diserahkan ke Polsek.

"kita sudah tetapkan tersangka dan kita tahan. Namun dengan adanya upaya damai berarti case close atau kasus ditutup,"kata Krisnat.

Sebelumnya, puluhan prajurit TNI AD dari Resimen Arhanud-2/SSM Kodam I Bukit Barisan, terlibat kerusuhan dan diduga menghancurkan sejumlah kendaraan serta sebuah warung di Dusun III, Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancur Batu, Deliserdang, pada Rabu (29/1/2025) kemarin.

Kapendam 1 Bukit Barisan, Kolonel Dody Yudha mengatakan, insiden itu bermula dari pengeroyokan seorang anggota TNI bernama Praka Darma Syahputra Lubis menegur tiga pemuda yang mengendarai sepeda motor berknalpot brong.

Teguran tersebut berujung cekcok yang menyebabkan Praka DS diduga mengalami pengeroyokan. 

Setelah kejadian tersebut, rekan-rekan Praka DS mendatangi lokasi kejadian dan menemukan barang bukti narkoba di sebuah warung yang diduga menjadi tempat berkumpulnya para pelaku.

"Personel Menarhanud 2/SSM antas nama Praka Darma Saputra Lubis melintas kemudian berpapasan dengan 3 orang pemuda yang mengendarai sepeda motor trail dengan knalpot racing dan menggeber-geber motornya disamping Praka Darma Saputra Lubis," kata Dody, Kamis (30/1/2025). 

Dody mengatakan, pemicu keributan itu adalah sikap tiga orang pemuda yang disebut memprovokasi anggota TNI. 

Hal itu yang kemudian membuat Praka Darma kemudian mengikuti tiga pemuda tersebut hingga berhenti disebuah warung. 

Di sana sebut Dody, terjadi cekcok antara Praka Darma dan sejumlah pemuda. 

Dody mengatakan, para pemuda yang terlibat keributan diduga merupakan anggota salah satu organisasi masyarakat. 

"Praka Darma Saputra Lubis merasa terganggu, lalu mengikuti pemuda tersebut hingga sampai ke sebuah warung milik Ibu Ika Ginting yang diduga sebagai tempat berkumpulnya salah satu Ormas karena warung tersebut dicat dengan warna loreng Ormas tersebut," kata Dody. 

"Praka Darma menegur tiga pemuda itu. Karena tidak diterima ditegur, terjadi cekcok mulut yang menyulut emosi membuat tiga pemuda tersebut bersama teman-teman yang lainnya kurang lebih 10 Orang melakukan pengeroyokan terhadap terhadap Praka Darma," kata Dody. 

Dody mengatakan akibat peristiwa itu Praka Darma mengalami luka luka lalu karena dikeroyok. 

Praka Darma kemudian meminta bantuan dengan mengirim pesan ke grup Resimen Arhanud.

Tak lama berselang, puluhan personel TNI kemudian mendatangi lokasi kejadian. 


(cr25/Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved