Berita Dairi Terkini

Roma Panggabean, Kader PMT di Desa Belang Malum Diberhentikan Sepihak, Diduga karena Kritikannya

Kader pemberian makanan tambahan (PMT) yang bertugas di posyandu Desa Belang Malum diberhentikan sepihak. Diduga karena sering kritik menu makanan.

|
TRIBUN MEDAN/ALVI SUWITRA
BUNTUT KRITIK: Kader PMT, Roma br Panggabean yang diberhentikan diduga karena mengkritik program PMT di Posyandu Desa Belang Malum Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi, Rabu (19/2/2025). (TRIBUN MEDAN/ALVI SUWITRA) 

TRIBUN-MEDAN.COM, SIDIKALANG - Kader pemberian makanan tambahan (PMT) yang bertugas di posyandu Desa Belang Malum Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi diberhentikan secara sepihak, Rabu (19/2/2025).

Salah satunya, Roma br Panggabean yang mengaku diberhentikan oleh salah seorang perangkat desa, dengan alasan instruksi dari camat dan pemerintah pusat pada bulan Desember 2024.

"Dia (perangkat desa) menyampaikan bahwa di tahun 2025, dimana jumlahnya ada 20 orang, akan ada pengurangan sebanyak 5 orang. Ini keputusan dari bapak camat, dan pemerintah pusat. Tapi kami lihat, karena ini dari camat, itu tidak ada suratnya, " ujarnya.

Saya pribadi, bertanya - tanya dan kemudian saya juga bertanya di grup posyandu, saya bertanya 'masih aktif kah grup kita ini? '. Lalu tidak ada jawaban. Dan setelah saya lihat, salah satu admin grup itu perangkat desa yang sebelumnya, sudah tidak ada lagi di grup itu, " tambahnya.

Roma mengaku tidak mengetahui alasan pasti mengapa dirinya dengan kader lainnya diberhentikan. Roma menduga, pemberhentian itu dilakukan karena kerap mengkritik menu makanan dalam program PMT tersebut.

"Setelah kami lihat saat ini, sudah ada kok wajah yang baru (menggantikan kami). Berarti tidak ada pengurangan, hanya saja kami memang diberhentikan, " jelasnya.

Roma kerap mengkritik menu makanan dalam program PMT bagi ibu hamil dan balita, dimana menu yang diberikan setiap bulannya hanya berupa telur, bubur, dan susu saja.

"Saya juga konsultasi dengan kader di desa lain , dan ternyata kita bisa memvariasikan menunya dengan makanan lain. Namun, setelah saya sampaikan hal itu, ibu PKK langsung marah - marah, " katanya.

Roma berharap agar pemerintah Desa Belang Malum menerima kritikan yang disampaikan oleh kader, maupun masyarakat.

"Kalau ada kritikan yang membangun, diterima. Kita kritik , bukan untuk merendahkan. Tapi menjadi satu masukan. Dan saya disini juga mau menyampaikan, berapa sih anggaran untuk posyandu? Kita tidak tahu. Kalau anggarannya hanya cukup untuk menu itu saja, bilang, " tutupnya.

Saat ini Tribun Medan masih berupaya mengkonfirmasi kepada Kepala Desa Belang Malum. Pesan singkat yang dilayangkan melalui whatsapp sampai saat ini belum mendapat balasan.

(cr7/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved