Berita Viral

MOTIF Kuli Bangunan Habisi dan Cor Bos Ruko di Jaktim, Sakit Hati Soal Gaji dan Sempat Ditampar

Inilah motif kuli bangunan berinsial ZA (35) tega habisi dan cor mayat bos ruko JS (69) di saluran air belakang tokonya di Rawamangun, Jakarta Timur

Tribunjakarta.com
EVAKUASI JENAZAH - Proses evakuasi jenazah korban bos Ruko korban dugaan pembunuhan berinisial JS di Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (26/7/2025), pelaku mengaku sakit hati dengan korban hingga sempat terlibat cekock. 

TRIBUN-MEDAN.COM – Inilah motif kuli bangunan berinsial ZA (35) tega habisi dan cor bos ruko JS (69) di Rawamangun, Jakarta Timur.

Adapun ZA  terduga pelaku pembunuhan pemilik ruko hingga mayat dicor di Pulogadung, Rawamangun, Jakarta Timur.

Mayat JS ditemukan dalam kondisi dicor di saluran air belakang tokonya di Rawamangun, Jakarta Timur jasad dicor pada Rabu (26/2/2025).

Setelah mencor jasad korban, ZA juga bahkan tega untuk menguras harta korban.

Kini motif ZA terkuak.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly, mengatakan, peristiwa dipicu karena terduga pelaku berinisial ZA sakit hati sehingga diduga membunuh korban, JS.

Menurut Kapolres, kejadian bermula pada Minggu (16/2/2025), saat korban datang ke proyek renovasi tokonya karena tukangnya mogok kerja.

"Korban datang ke proyek karena karyawan yang bekerja mogok, sehingga korban agak sedikit marah," kata Nicolas Ary Lilipaly dilansir Tribun-medan.com, Kamis (27/2/2025).

Baca juga: Oknum TNI Diadili Dugaan Pidana Penyalahgunaan Kekuasaan, Korban Rugi Rp 20,35 Miliar

Saat itu, korban mengajak terduga pelaku untuk melapor ke Polres Metro Jakarta Timur terkait indikasi pencurian peralatan proyek oleh karyawan.

Namun terduga pelaku menolak ajakan tersebut dan meminta gajinya sebesar Rp 900 ribu hingga memicu amarah korban.

Kapolres menambahkan, korban yang marah lantas menganiaya terduga pelaku di dalam tokonya.

"Awalnya dia (korban) menampar terduga pelaku, selanjutnya dia memukul dan akhirnya terduga pelaku menangkis dan mendorong, sehingga korban jatuh," kata Nicolas Ary Lilipaly.

Akibat insiden tersebut, terduga pelaku yang sudah naik pitam membalas perbuatan korban hingga berujung maut.

"Selanjutnya, terjadilah pembunuhan atau penganiayaan berat yang menyebabkan korban meninggal dunia," kata Nicolas Ary Lilipaly.

Setelah insiden tersebut, korban dipukul dan ditimpa menggunakan batu hingga dinyatakan meninggal dunia di dalam tokonya.

"Pada 18 Februari 2025, terduga pelaku memastikan korban telah meninggal dan panik," ucap Kapolres.

Baca juga: PADAHAL Gaji Riva Siahaan Jadi Dirut Pertamina Rp1,8 M Per Bulan, Tapi Masih Juga Oplos Pertamax

Selanjutnya, terduga pelaku menyeret korban dan menaruhnya di saluran air, kemudian ditutup dengan semen dan batu bata.

Kasudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, Muchtar Zakaria mengatakan saat proses evakuasi jasad JS ditemukan dalam keadaan tertimbun coran setinggi satu meter.

"Kita dapat permintaan bantuan dari kepolisian. Meminta bantuan untuk evakuasi jenazah di dalam coran beton. Tinggi coran kurang lebih 1 meter," kata Muchtar.

Dalam evakuasi jasad JS tersebut jajaran Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur mengarahkan empat unit rescue berikut 20 personel.

Evakuasi dilakukan dengan cara membongkar beton coran menggunakan sejumlah perkakas perlengkapan Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur.

"Kita mulai evakuasi pukul 17.25 WIB, selesai pukul 20.45 WIB. Setelah dievakuasi jenazah kita serahkan ke pihak kepolisian untuk dibawa ke RS Polri Kramat Jati," ujar Muchtar.

Kini jenazah korban masih berada di Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Kramat Jati untuk proses autopsi memastikan penyebab kematian untuk keperluan penyidikan.

Kabid Yandokpol RS Polri Kramat Jati, Kombes Hery Wijatmoko menuturkan pihaknya masih melakukan autopsi dan nanti hasilnya akan diserahkan ke penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur.

Sementara untuk identitas, tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati tidak melakukan proses identifikasi karena saat dibawa ke Instalasi Kedokteran Forensik jenazah sudah memiliki identitas.

"Pagi ini kita autopsi. Dalam permintaan autopsi sudah ada identitas," tutur Hery.

Sementara disisi lain, kuasa hukum keluarga korban Enjel mengatakan keluarga mencurigai bahwa pelaku adalah seorang tukang yang sedang melakukan renovasi di toko JS.

Bahkan sebelumnya korban dan pekerjanya terlibat saling cekcok.

Baca juga: Bu Guru Salsa Ternyata Lulus Seleksi Berkas PPPK, Viral Dijebak Pacar Online Bikin Video tak Senonoh

Sebelum Dicor, Mayat Bos Ruko di Jaktim Dibiarkan Selama 2 Hari

Disisi lain, polisi mengungkap fakta baru terkait dengan pembunuhan bos ruko yang mayatnya dicor di saluran air di Rawamangun, Jakarta Timur.

Mayat korban inisial JS (69) itu sempat dibiarkan ZA (35), terduga pelaku, selama dua hari sebelum akhirnya dicor.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan, terduga pelaku adalah seorang kuli yang bekerja di proyek renovasi tersebut dan bertugas menjaga lokasi. 

"Jadi dia (ZA) karena (korban) sudah pastikan dua hari meninggal, dan sudah mulai dikerumuni oleh lalat, selanjutnya (korban) dia masukkan ke dalam saluran air berupa got dan dia tutup dengan semen, dengan batu bata," kata Nicolas di tempat kejadian perkara, Rabu (26/2/2025) malam. 

ZA diduga membunuh korban karena sakit hati.  

Kejadian ini bermula pada Minggu (16/2/2025), saat korban datang ke proyek renovasi tokonya karena tukangnya mogok kerja. 

"Korban datang ke proyek setelah di proyek, karena karyawan yang bekerja di sini mogok kerja, sehingga korban agak sedikit marah," ucap Nicolas. 

Saat itu, korban mengajak terduga pelaku untuk melapor ke Polres Metro Jakarta Timur terkait indikasi pencurian peralatan proyek oleh karyawan. 

Terduga pelaku menolak ajakan tersebut dan meminta gajinya sebesar Rp 900.000. 

Hal itu memicu amarah korban dan langsung menganiaya terduga pelaku di dalam tokonya. 

"Awalnya dia (korban) menampar terduga pelaku. Selanjutnya, dia memukul dan akhirnya terduga pelaku menangkis dan mendorong, sehingga korban jatuh," ujar Nicolas. 

Baca juga: USAI Viral, Kades Malah tak Terima Mbah Tasem Dievakuasi ke Panti Jompo, Bantah Hidupnya Terlantar

Akibat insiden tersebut, terduga pelaku yang sudah naik pitam membalas perbuatan korban hingga berujung maut. 

"Selanjutnya, terjadilah apa yang dinamakan pembunuhan atau penganiayaan berat yang menyebabkan korban meninggal dunia," pungkasnya. 

Setelah insiden tersebut, korban dipukul dan ditimpa menggunakan batu hingga dinyatakan meninggal dunia di dalam tokonya.

"Pada 18 Februari 2025, terduga pelaku memastikan bahwa korban telah meninggal dan panik. Selanjutnya, terduga pelaku menyeret korban dan menaruhnya di saluran air, kemudian ditutup dengan semen dan batu bata," tutur Nicolas. 

Saat ini, pelaku telah ditangkap oleh Polres Metro Jakarta Timur. 

(*/tribun-medan.com)

Artikel ini telah tayang di Tribun Sumsel

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved