Berita Viral
TERKUAK Profesi Orangtua Riezky Kabah TikToker Ditangkap Usai Hina Guru, Pantas Tak Takut
Terkuak profesi orangtua Riezky Kabah TikToker yang bikin konten hina guru dan kini berakhir ditangkap Polda Kalimantan Barat
TRIBUN-MEDAN.COM – Terkuak profesi orangtua Riezky Kabah TikToker yang bikin konten hina guru.
Profesi orangtua Riezky Kabah kini tengah menjadi sorotan.
Seperti diketahui, Riezky Kabah akhirnya ditangkap setelah membuang konten menghina profesi guru.
Riezky resmi ditangkap Polda Kalimantan Barat.
Hal itu buntut konten penghinaan Riezky terhadap profesi guru.
Dimana dalam kontennya, Tiktokers yang karib disapa Iky itu terang-terangan menyebut bahwa semua guru korupsi dan penjahat.
Beberapa hari setelah viral, Iky pun akhirnya ditangkap penyidik Polda Kalbar setelah mendapat laporan dari Persatuan Guru Republik Indonesia PGRI Pontianak.
Iky dijemput paksa di kediamannya pada Senin (3/3/2025) dan langsung dibawa ke Polda Kalbar.
"Saat ini ybs (Riezky Kabah) sedang diperiksa di Direktorat Krimsus Polda Kalbar," ujar Kabid Humas Polda Kalbar Kombes Pol Bayu Suseno usai penangkapan Iky.
Momen penangkapan Iky yang dilakukan pada malam hari itu sontak jadi sorotan.
Publik belakangan dibuat penasaran dengan sosok Iky yang tega menghina profesi guru.
Baca juga: Profil Hartono Soekwanto, Presiden Zen Nippon Airinkai yang Viral Lakukan Aksi Koboi di Jalanan
Hingga akhirnya sebuah akun konten kreator bernama Kamiludin membongkar fakta mengejutkan soal sosok orang tua Iky.
Akun tersebut menyebut bahwa Iky memiliki orang tua yang profesinya adalah mantan anggota DPR RI.
Namun orang tua Iky yang diduga adalah sang ayah kini telah meninggal dunia.
Hal itulah yang disinyalir membuat Iky merasa berani koar-koar di media sosial hingga melakukan penghinaan terhadap orang lain.
"Faktanya sih orang tua Iky Kabah ini adalah mantan anggota DPR RI. Tapi beliau udah meninggal.
Nah mungkin Iky kabah belom move on sehingga ia berani mengatakan seperti itu," tulis akun Kamiludin.
Terkait dengan profesi orang tuanya, Iky sejak dulu tidak pernah terbuka kepada publik di media sosial.
Namun diketahui oleh khalayak bahwa Iky hanya tinggal bersama ibu dan adiknya.
Resmi ditangkap, Iky kembali jadi sorotan lantaran dilaporkan oleh mantan guru dan kepala sekolahnya ke polisi.
Hari ini, Rabu (5/3/2025) kepala sekolah dan puluhan guru SMAN 9 Pontianak resmi melaporkan Riezky Kabah ke Polda Kalbar.
Usai melapor ke Direskrim Polda Kalbar, mantan kepala sekolah yang mengenal sosok Iky pun membongkar fakta.
Bahwa semua tudingan Iky yang menyebut guru-guru di sekolah tersebut pernah membully Iky adalah tidak benar.
"Kepala Sekolah SMA Negeri 9 Pontianak, Krisnawati Purnama Sari mengatakan, konten tuduhan yang dibuat oleh eks alumninya tersebut tidaklah benar," tulis postingan akun Instagram @tkppontianak.
Tak cuma itu, dalam rekaman video saat konferensi pers, Krisnawati mengungkap fakta soal rekam jejak Iky saat bersekolah di SMAN 9 Pontianak.
Ternyata Iky pernah terjerat beberapa kasus di sekolah yang berkaitan dengan kenakalan remaja.
Namun kata Krisnawati kala itu permasalahan Iky tidak ada yang besar.
"Tidak ada masalah ya sebenarnya. Cuma biasa lah kasus kenakalan anak-anak kami tangani biasa saja, tidak ada marah-marah," ujar Krisnawati dalam video yang dibagikan akun konten kreator Wahaksara.
Baca juga: Sosok Eks Pembalap Fitra Eri Diperiksa Kejagung terkait Korupsi Pertamax Oplosan, Pengakuan Terkuak
"Bahkan pernah (Iky) menghadap saya karena suatu kasus, dia keluar dari ruangan saya dengan gembira," sambungnya.
Diwartakan sebelumnya, Riezky Kabah sempat meminta maaf kepada publik setelah videonya menghina guru viral.
Namun dalam klarifikasinya itu, Iky membela diri soal alasannya tega menghina guru.
Diungkap Iky, ia adalah korban perundungan guru semasa sekolah.
"Halo saya Riezky Kabah Nizar, alumni siswa (SMAN * Pontianak) sejak tahun 2020 - 2023 dan (SMAS M Pontianak) sejak tahun 2018 - 2019.
Izinkan saya terlebih dahulu menjelaskan mengapa saya menjadi content creator dengan personal branding anak sekolah yang suka cerita berlatar sekolah dan guru yang negatif," ungkap Iky dalam klarifikasinya dilansir Tribun-medan.com dari Tribun Bogor, Kamis (27/2/2025).
"Info yang beredar cukup keliru, SMAS M Pontianak adalah sekolah lama saya yang terpaksa saya mengambil keputusan untuk putus sekolah karena faktor bullying terhadap diri saya yang terjadi di sekolah itu," sambungnya.
Diungkap Iky, ia sempat dibully di sekolah pertamanya.
Penyebabnya karena Iky berperangai seperti perempuan alias kemayu.
"Faktor saya putus sekolah dikarenakan lingkunan di sekolah saya dulu sangat over religius hingga buta akan kemoralan manusiawi.
Pada tahun 2018 saya hadir sebagai siswa yang terlihat kemayu, namun kemayunya hanya saat saya sedang berteman dengan para perempuan," ujar Iky.
Gara-gara kemayu, Ia mengaku sampai mendapatkan penyiksaan dari guru di sekolah.
"Puncaknya saya dibawa ke ruangan BK dan dicambuk menggunakan rotan seperti hukuman di Aceh yang sesuai dengan syariat islam kata para oknum (guru)," imbuh Iky.
"Dulu saya merasa saat itu hukuman cambuk terhadap saya sangatlah pantas dikarenakan para oknum bilang hukuman tersebut sesuai dengan syariat islam untuk membuat saya jera di usia saya masih 15 tahun," sambungnya.
Tak kuat, Iky akhirnya pindah sekolah SMA di tahun 2019.
"Satu tahun saya menganggur hingga di tahun 2020 tepat di saat Covid melanda saya kembali menjalani takdir saya sebagai pelajar di usia pada umumnya," akui Iky.
Awalnya tidak dibully, namun di tahun 2022 Iky mengaku kembali mendapatkan perundungan dari gurunya.
"Terkadang para oknum dengan sadar terang-terangan memperlakukan saya seperti siswa yang hina karena terlihat kemayu dan menjijikan di mata para oknum,"
Baca juga: Ucapan Lukman Terima Masa Lalu Bu Guru Salsa, Kini Sah Jadi Suami Istri: Dia Ditipu dan Dimanfaatkan
Namun karena sudah duduk di kelas 3, Iky menahan amarahnya dan tetap melanjutkan sekolah.
Hingga akhirnya lulus, Iky pun mulai berani bercerita di media sosial tentang pembully-an yang ia alami.
Tak disangka, konten Iky tersebut meledak dan disukai netizen.
Iky akhirnya meneruskan konten tersebut dan rutin membuat video soal cerita guru-guru yang membully-nya namun tanpa identitas.
"Tanpa disangka semua video saya viral hingga membuat saya menemukan personal branding saya yang kini sudah membawa diri saya hingga di titik ini dengan followers 2,5 juta.
Jadi begitulah faktor utama yang membuat saya berkonten negatif tentang guru dan sekolah," pungkasnya.
(*/tribun-medan.com)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun Bogor
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.