Berita Viral
PEMBELAAN Pihak Proyek Ketahuan Bikin Patung Penyu Pakai Kardus, Ngaku Anggarannya Cuma Rp30 Juta
Inilah pembelaan pihak proyek setelah ketahuan bikin patung penyu pakai kardus di Alun-alun Gadobangkong, Jabar padahal disebut anggaranya capai Rp15M
TRIBUN-MEDAN.COM – Inilah pembelaan pihak proyek setelah ketahuan bikin patung penyu pakai kardus di Alun-alun Gadobangkong, Jawa Barat.
Setelah viral karena rusaknya patung penyu hingga terungkap pembuatannya pakai kardus, kini pihak proyek buka suara dan beri pembelaan.
Terlebih disebutkan pembuatan patung penyu itu menghabiskan anggaran mencapai Rp15 M.
Sehingga banyak yang mempertanyakan kualitas serta transparansi anggaran proyek, terlebih pembuatan patung penyu tersebut diduga mencapai Rp15 miliar.
Bahkan tidak sedikit yang menandai akun Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk memperhatikan permasalahan tersebut.
Menanggapi viralnya isu patung penyu berbahan kardus, pihak rekanan proyek, Imran Firdaus akhirnya angkat bicara.
Ia menegaskan bahwa anggaran untuk ornamen patung penyu tidak mencapai miliaran rupiah, melainkan hanya sekitar Rp30 juta.
"Kami tegaskan bahwa biaya pembuatan ornamen penyu ini sekitar Rp 30 juta, sesuai spesifikasi yang telah ditetapkan dalam proyek," ujar Imran dilansir Tribun-medan.com, Jumat (7/3/2025).
Baca juga: SOSOK Ribut Uripah TKW Hilang 19 Tahun Ditemukan di Hutan Malaysia, Keluarga Sempat Gelar Tahlilan
Terkait material yang tampak seperti kardus dalam video, Imran menjelaskan bahwa patung tersebut sebenarnya dibuat dari resin dan fiberglass, bukan kardus.
Material kardus yang terlihat hanyalah alat bantu dalam proses pencetakan.
"Ornamen ini dibuat dari resin dan fiberglass, yang memang umum digunakan untuk patung luar ruangan karena ketahanannya terhadap cuaca ekstrem."
"Kardus yang terlihat dalam video hanyalah media cetak sebelum bahan utama dikeringkan dan diperkuat," jelasnya.
Lebih lanjut, Imran menyebutkan bahwa jika patung tersebut benar-benar berbahan kardus, tentu tidak akan mampu bertahan lama di lingkungan terbuka.
Apalagi dengan kondisi cuaca pesisir yang ekstrem.
"Kalau benar terbuat dari kardus, tentu sejak awal sudah hancur terkena hujan dan panas," ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.