Polres Dairi

Berkah dan Kebersamaan di Senja Ramadhan, Kapolres Dairi dan Jajaran Berbagi Takjil di Jalanan

Di bawah cahaya senja yang mulai meredup, Kapolres Dairi, AKBP Faisal Andri Pratomo, S.H., S.I.K., M.M., M.Si., menyerahkan takjil

Editor: Arjuna Bakkara
IST
Di bawah cahaya senja yang mulai meredup, Kapolres Dairi, AKBP Faisal Andri Pratomo, S.H., S.I.K., M.M., M.Si., tersenyum hangat saat menyerahkan sebungkus takjil kepada seorang pengendara, Rabu (5//3/2025). Di sekelilingnya, para personel Polres Dairi turut membagikan makanan berbuka dengan tangan yang penuh keikhlasan, membawa kehangatan bagi mereka yang masih dalam perjalanan. 

TRIBUN-MEDAN.COM, DAIRI-Senja merayap perlahan di atas langit Dairi. Di sepanjang jalan depan Mapolres, lalu lintas masih padat, Rabu (5/3/2025).

Sebagian besar pengendara tampak bergegas, ingin segera tiba di rumah untuk berbuka puasa.

Namun di tengah kesibukan itu, ada tangan-tangan yang terulur dengan penuh kehangatan—tangan yang bukan hanya memberi sebungkus makanan, tetapi juga menghadirkan rasa kepedulian.

Kapolres Dairi, AKBP Faisal Andri Pratomo, S.H., S.I.K., M.M., M.Si., memimpin langsung kegiatan pembagian takjil sore itu, didampingi oleh jajaran pejabat utama Polres Dairi. Dengan senyum ramah, ia menyapa satu per satu pengendara yang melintas, menyerahkan takjil dengan pesan sederhana: "Selamat berbuka, semoga berkah."

Seorang pengemudi ojek online yang menerima takjil tampak lega. "Alhamdulillah, tadi belum sempat beli makanan buat berbuka. Ini benar-benar membantu," ujarnya sambil tersenyum.

Di sudut lain, seorang ibu yang tengah membonceng anaknya mengucapkan terima kasih dengan mata berbinar. "Di perjalanan kadang sulit cari makanan saat waktu berbuka tiba. Ini sangat berarti," katanya lirih.

Kapolres Dairi menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar berbagi makanan, tetapi juga sebagai wujud kedekatan kepolisian dengan masyarakat. "Kami ingin berbagi kebahagiaan dengan mereka yang masih dalam perjalanan. Semoga ini menjadi berkah bagi kita semua," tuturnya.

Di balik kesederhanaan sebungkus takjil, terselip makna yang lebih dalam—kehangatan, kebersamaan, dan kepedulian. Ketika adzan maghrib akhirnya berkumandang, para pengendara melanjutkan perjalanan dengan hati yang lebih ringan, membawa pulang bukan hanya makanan, tetapi juga rasa syukur yang mendalam.(Jun-tribun-medan.com).

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved