Berita Asahan Terkini

Puluhan Emak-emak di Asahan Bakar Barak dan Usir Bandar Narkoba dari Kampung

Tak hanya membakar barak yang dijadikan sebagai sarang narkoba, puluhan emak-emak ini juga mendatangi rumah bandar sabu dan mengusirnya.

|
Facebook/Santi Butar-butar
BAKAR BARAK NARKOBA: Emak-emak di Desa Teladan, Kecamatan Tinggi Raja, Kabupaten Asahan membakar barak narkoba serta mengusir bandar sabu dari kampung. Aksi ini telah membuat masyarakat resah dan berulang kali menegur sang bandar, namun tidak dihiraukan. (Facebook/Santi Butar-butar) 

TRIBUN-MEDAN.COM, KISARAN - Puluhan emak-emak di Desa Teladan, Kecamatan Tinggi Raja, Kabupaten Asahan membakar barak narkoba yang berlokasi di tengah perkebunan sawit.

Tak hanya membakar barak yang dijadikan sebagai sarang narkoba, puluhan emak-emak ini juga mendatangi rumah bandar sabu dan langsung mengusirnya dari kampung tersebut.

Dengan berjalan kaki, emak-emak ini mendatangi barak dengan membawa bahan bakar serta pemantik api. 

Dalam postingan akun Facebook bernama Santi Butarbutar terpampang video yang direkam warga, memperlihatkan dua buah pondok yang diduga kerap digunakan sebagai tempat mengonsumsi dan transaksi narkoba.

Kepala Dusun 3, Desa Teladan, Tinggi Raja, Kabupaten Asahan, Tugino membenarkan kejadian tersebut.

Menurutnya aksi tersebut sudah mendapat restu dari pemerintah desa maupun dusun.

"Kami sudah mediasi warga dengan yang diduga bandar sabunya, saudara Bagur. Warga meminta agar dia tidak berjualan lagi," ujar Kepala Dusun 3, Tugino, Sabtu (15/3/2025).

Kala itu, permintaan masyarakat tersebut disanggupi oleh Bagur dan anggotanya bernama Bajang.

Namun pada kenyataannya, Bagur dan Bajang tetap melakukan aktivitas jual beli narkotika jenis sabusabu.

"Kami, dari pemerintah pasti mendukung apa yang dilakukan masyarakat untuk kebaikan bersama," ujarnya.

Ia mengaku, sebelum warga melakukan aksi tersebut, sudah berkoordinasi kepada pemerintah desa dan yang diduga bandar tersebut sudah berulang kali diperingati masyarakat.

"Bukan cuma sekali atau dua kali diperingati. Namun, tetap buka. Sehingga, gabungan masyarakat dari dusun 1 Sampai 9 berkumpul. Bukan hanya ibu-ibu, bapak-bapak, dan tokoh agama juga ikut," ungkapnya.

Katanya, polisi sudah berulang kali melakukan penggerebekan di tempat tersebut. 

Teranyar, pada Jumat (28/2/2025) lalu.

"Malam magang (malam sehari sebelum puasa) itu ada polisi masuk menggerebek (lokasi) ini. Diamankan satu orang pria dari sini," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved