Deliserdang Terkini

Pemkab Deli Serdang Gelar Pasar Murah Selama 3 Hari, Khusus untuk Warga Miskin yang Sudah Terdata

Dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri, Pemkab Deli Serdang serentak membuka kegiatan pasar murah subsidi mulai hari ini, Selasa (18/3/2025).

Penulis: Indra Gunawan | Editor: Abdan Syakuro

TRIBUN-MEDAN.com, LUBUKPAKAM - Dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri, Pemkab Deli Serdang secara serentak membuka kegiatan pasar murah subsidi mulai hari ini, Selasa (18/3/2025).

Kegiatan dilaksanakan selama tiga hari di 20 Kecamatan karena 2 Kecamatan lagi seperti Sibolangit dan Gunung Meriah dilaksanakan saat menyambut Natal dan Tahun Baru.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya untuk tahun ini pasar murah ini tidak lagi dijual kepada masyarakat umum karena hanya ditujukan untuk warga miskin yang sudah terdata dalam daftar Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Hal ini sesuai dengan instruksi dari Bupati, dr Asri Ludin Tambunan agar bisa tepat sasaran.

Produk yang dijual pun tidak lagi banyak seperti dulu.

Tidak ada yang namanya sirup, minyak goreng, gula maupun tepung untuk membuat kue.

Yang ada hanya beras dan telur ayam saja. Masing-masing Kepala Keluarga (KK) diberi batasan pembelian maksimal dimana untuk beras hanya boleh 20 kg dan telur 4 papan.

Pantauan www.tribun-medan.com di kantor Camat Lubuk Pakam masyarakat miskin tampak begitu antusias datang ke pasar murah ini.

Mereka datang dengan membawa fotocopy KTP. Meski rata-rata banyak yang membeli produk dengan jumlah maksimal namun ada saja yang tampak membeli hanya satu karung beras ukuran 5 kg dan 1 papan telur.

Susi salah satu warga mengatakan sangat bersyukur dengan kegiatan pasar murah ini.

Disebutnya harga beras yang dijual pun jauh dibawa harga pasar.

Untuk beras 5 kg dijual hanya Rp 55 ribu dan telur satu papan dijual Rp 24 ribu.

"Ya senang kali lah bang terbantu kita. Harapan kalau bisa sering-sering. Anak saya 5 dapat harga beras segini ya senang. Baru kali ini saya beli di pasar murah. Ini mau buat kuelah telurnya," ujar Susi warga Desa Sekip.

Murahnya produk beras dan telur yang dijual di tempat ini beberapa warga juga sempat ada yang ingin membeli dengan jumlah dari batas maksimal.

Meski stok barang di kantor Kecamatan masih banyak namun saat itu pihak Kecamatan pun melarangnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved