Berita Viral

ISAK TANGIS Diana Terima Jenazah Anaknya dari Kamboja, Curiga Jahitan di Perut: Ginjal Diambil

Jenazah Saleh Darmawan telah tiba di kampung halamannya di Bekasi. Saleh Darmawan merupakan TKI yang bekerja di Kamboja. 

TikTok
GINJAL DIAMBIL - Potret tangkapan layar viralnya kasus kematian Saleh Darmawan yang jasadnya tiba-tiba diterima keluarga dengan jahitan di bagian perutnya, (3/4/2025). Saleh Darmawan kini menyisakan kesedihan mendalam bagi keluarganya. 

TRIBUN-MEDAN.com - Jenazah Saleh Darmawan telah tiba di kampung halamannya di Bekasi. Saleh Darmawan merupakan TKI yang bekerja di Kamboja

Kedatangan jenazah Salah membuat sedih yang mendalam bagi keluarga. Apalagi sang ibu tak kuasa menahan tangis melihat kondisi jasad Saleh. 

Namun yang membuat hati miris, jenazah Salah tiba tanpa ginjal

Organ ginjal Saleh sudah tidak ada di tubuh. 

Awalnya, keluarga mengira jasad anaknya tak apa-apa, tetapi keluarga kaget menemukan jahitan aneh di bagian tubuh anaknya.

Keluarga menduga ada kejanggalan dalam kematiannya dan mencurigai ginjalnya diambil.

Berikut poin-poin penting terkait kasus ini:

Saleh berangkat pada 16 Februari 2025.

Namun, tanpa sepengetahuan keluarga, ia justru dikirim ke Kamboja untuk bekerja sebagai operator situs judi online.

Kabar Duka: Keluarga mendapat kabar Soleh meninggal dunia pada 3 Maret 2025. Jenazahnya tiba di Indonesia pada 15 Maret 2025 dan dimakamkan keesokan harinya.

Baca juga: Timnas U-17 Indonesia Tinggal Kalahkan Yaman Menuju Piala Dunia U-17, Nova: Perjalanan Masih Panjang

Baca juga: Lirik Lagu Karo Singetken Gelarku Dipopulerkan oleh Antha Pryma Ginting

Pada Minggu (2/3/2025) malam, Diana (43) ibunda Saleh sempat menerima video call dari rekan kerja Saleh.

Saat itu, teman kerja Saleh memperlihatkan kondisi korban yang sudah tidak berdaya dan tidak merespons saat ditegur. 

"Terus saya ditanya sama temannya, 'Ibu, apakah Saleh punya riwayat kejiwaan?' Ya, saya ngebantah. Emang anak saya nggak ada riwayat kejiwaan," katanya. 

Tidak lama kemudian, rekannya kembali menelepon Diana dan memberitahu bahwa Saleh sudah meninggal pada Senin (3/3/2025).

Setelah anaknya meninggal, Diana pun baru mengetahui bahwa anaknya berada di Kamboja dan bekerja sebagai operator judi online (Judol). 

"Pas tahu-tahunya udah meninggal, tahunya dia judol. Bilangnya ke Thailand, tapi pas udah meninggal adanya di Kamboja," ujarnya.

Saat itu, ia juga sempat melihat kondisi jasad anaknya.

Dia juga melihat, ada bekas jahitan di bagian pinggang kanan korban. 

"Iya, ada luka (sebelah kanan) jahitan (panjangnya sekitar 5 centimeter)," katanya. 

Dia mengaku sempat ikhlas saat anaknya meninggal.

Meski begitu, Diana berharap pemerintah dapat memberitahu apa yang sebenarnya terjadi terhadap anaknya.

"Ya, saya kemarin sih sempat ikhlas, cuma saya pengennya nggak ada lagi yang kejadian kayak anak saya," tuturnya.

Sementara itu, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengimbau masyarakat agar tidak mudah tergiur terhadap tawaran pekerjaan bergaji tinggi di sejumlah negara seperti Myanmar, Kamboja, dan Thailand. 

Pasalnya, ada banyak tawaran kerja di sejumlah negara yang cenderung mengarah pada kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Karding menegaskan, Indonesia sejauh ini belum memiliki perjanjian kerja sama mengenai penempatan pekerja migran Indonesia dengan Pemerintah Myanmar, Kamboja, dan Thailand.

“Kita sebenarnya belum punya kesepakatan penempatan [pekerja migran] dengan beberapa negara itu,” kata Karding dalam keterangannya, dikutip Rabu (2/4/2025).

Dia mengatakan, tawaran pekerjaan di negara-negara tersebut cenderung mengarah pada kasus TPPO.

Untuk itu, dia melarang keras masyarakat yang ingin berangkat ke Myanmar, Kamboja, dan Thailand, apalagi secara ilegal dan dengan iming-iming upah tinggi.

Kisah lainnya, tiga orang perempuan yang nyaris menjadi korban kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Kabupaten Sampang, Madura telah dipuangkan ke kampung halamannya. 

Para korban tersebut merupakan warga Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Diantaranya, bernisial S (39), D (32), dan P (38). 

Kapolres Sampang AKBP Hendro Sukmono mengatakan bahwa, ke tiga korban telah diantatakan Kanit PPA Sat. Reskrim Polres Sampang ke Bandara Juanda.

"Para korban terbang dengan penerbangan pesawat Lion air JT-642 tujuan Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat," ujarnya, Kamis (5/12/2024).

Selain memberikan tiket pesawat secara gratis, Kapolres Sampang AKBP Hendro Sukmono juga memberikan uang saku kepada ketiga korban selama perjalanan menuju kampung halaman.

Sementara, salah satu korban TPPO berinisial S menyampaikan rasa terimakasih kepada Polres Sampang telah menyelamatkan, mengingat sudah 5 bulan ditampung oleh tersangka F.

"Saya tidak tau akan dipekerjakan di luar negeri secara ilegal, untung saja kami tidak berangkat, kalau berangkat tidak tau nasib kami di negeri orang, dan kami sampaikan terima kasih telah dibelikan tiket pulang," tutupnya.

Untuk diketahui, tersangka kasus TPPO tersebut merupakan pria berinisial F (47) asal asal Kelurahan Gunung Sekar, Kecamatan/Kabupaten Sampang, Madura yang kini telah mendekam di sel tahanan Polres setempat. 

Ketiga korban rencananya dijual ke negera Arab Saudi dengan harga Rp 40 juta per orang untuk dijadikan asisten rumah tangga

(*/tribun-medan.com)

Artikel sudah tayang di tribun-jatim

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved