Berita Viral
ISAK TANGIS Diana Terima Jenazah Anaknya dari Kamboja, Curiga Jahitan di Perut: Ginjal Diambil
Jenazah Saleh Darmawan telah tiba di kampung halamannya di Bekasi. Saleh Darmawan merupakan TKI yang bekerja di Kamboja.
TRIBUN-MEDAN.com - Jenazah Saleh Darmawan telah tiba di kampung halamannya di Bekasi. Saleh Darmawan merupakan TKI yang bekerja di Kamboja.
Kedatangan jenazah Salah membuat sedih yang mendalam bagi keluarga. Apalagi sang ibu tak kuasa menahan tangis melihat kondisi jasad Saleh.
Namun yang membuat hati miris, jenazah Salah tiba tanpa ginjal.
Organ ginjal Saleh sudah tidak ada di tubuh.
Awalnya, keluarga mengira jasad anaknya tak apa-apa, tetapi keluarga kaget menemukan jahitan aneh di bagian tubuh anaknya.
Keluarga menduga ada kejanggalan dalam kematiannya dan mencurigai ginjalnya diambil.
Berikut poin-poin penting terkait kasus ini:
Saleh berangkat pada 16 Februari 2025.
Namun, tanpa sepengetahuan keluarga, ia justru dikirim ke Kamboja untuk bekerja sebagai operator situs judi online.
Kabar Duka: Keluarga mendapat kabar Soleh meninggal dunia pada 3 Maret 2025. Jenazahnya tiba di Indonesia pada 15 Maret 2025 dan dimakamkan keesokan harinya.
Baca juga: Timnas U-17 Indonesia Tinggal Kalahkan Yaman Menuju Piala Dunia U-17, Nova: Perjalanan Masih Panjang
Baca juga: Lirik Lagu Karo Singetken Gelarku Dipopulerkan oleh Antha Pryma Ginting
Pada Minggu (2/3/2025) malam, Diana (43) ibunda Saleh sempat menerima video call dari rekan kerja Saleh.
Saat itu, teman kerja Saleh memperlihatkan kondisi korban yang sudah tidak berdaya dan tidak merespons saat ditegur.
"Terus saya ditanya sama temannya, 'Ibu, apakah Saleh punya riwayat kejiwaan?' Ya, saya ngebantah. Emang anak saya nggak ada riwayat kejiwaan," katanya.
Tidak lama kemudian, rekannya kembali menelepon Diana dan memberitahu bahwa Saleh sudah meninggal pada Senin (3/3/2025).
Setelah anaknya meninggal, Diana pun baru mengetahui bahwa anaknya berada di Kamboja dan bekerja sebagai operator judi online (Judol).
"Pas tahu-tahunya udah meninggal, tahunya dia judol. Bilangnya ke Thailand, tapi pas udah meninggal adanya di Kamboja," ujarnya.
Saat itu, ia juga sempat melihat kondisi jasad anaknya.
Dia juga melihat, ada bekas jahitan di bagian pinggang kanan korban.
"Iya, ada luka (sebelah kanan) jahitan (panjangnya sekitar 5 centimeter)," katanya.
Dia mengaku sempat ikhlas saat anaknya meninggal.
Meski begitu, Diana berharap pemerintah dapat memberitahu apa yang sebenarnya terjadi terhadap anaknya.
"Ya, saya kemarin sih sempat ikhlas, cuma saya pengennya nggak ada lagi yang kejadian kayak anak saya," tuturnya.
Sementara itu, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengimbau masyarakat agar tidak mudah tergiur terhadap tawaran pekerjaan bergaji tinggi di sejumlah negara seperti Myanmar, Kamboja, dan Thailand.
Pasalnya, ada banyak tawaran kerja di sejumlah negara yang cenderung mengarah pada kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Karding menegaskan, Indonesia sejauh ini belum memiliki perjanjian kerja sama mengenai penempatan pekerja migran Indonesia dengan Pemerintah Myanmar, Kamboja, dan Thailand.
“Kita sebenarnya belum punya kesepakatan penempatan [pekerja migran] dengan beberapa negara itu,” kata Karding dalam keterangannya, dikutip Rabu (2/4/2025).
Dia mengatakan, tawaran pekerjaan di negara-negara tersebut cenderung mengarah pada kasus TPPO.
Untuk itu, dia melarang keras masyarakat yang ingin berangkat ke Myanmar, Kamboja, dan Thailand, apalagi secara ilegal dan dengan iming-iming upah tinggi.
Kisah lainnya, tiga orang perempuan yang nyaris menjadi korban kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Kabupaten Sampang, Madura telah dipuangkan ke kampung halamannya.
Para korban tersebut merupakan warga Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Diantaranya, bernisial S (39), D (32), dan P (38).
Kapolres Sampang AKBP Hendro Sukmono mengatakan bahwa, ke tiga korban telah diantatakan Kanit PPA Sat. Reskrim Polres Sampang ke Bandara Juanda.
"Para korban terbang dengan penerbangan pesawat Lion air JT-642 tujuan Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat," ujarnya, Kamis (5/12/2024).
Selain memberikan tiket pesawat secara gratis, Kapolres Sampang AKBP Hendro Sukmono juga memberikan uang saku kepada ketiga korban selama perjalanan menuju kampung halaman.
Sementara, salah satu korban TPPO berinisial S menyampaikan rasa terimakasih kepada Polres Sampang telah menyelamatkan, mengingat sudah 5 bulan ditampung oleh tersangka F.
"Saya tidak tau akan dipekerjakan di luar negeri secara ilegal, untung saja kami tidak berangkat, kalau berangkat tidak tau nasib kami di negeri orang, dan kami sampaikan terima kasih telah dibelikan tiket pulang," tutupnya.
Untuk diketahui, tersangka kasus TPPO tersebut merupakan pria berinisial F (47) asal asal Kelurahan Gunung Sekar, Kecamatan/Kabupaten Sampang, Madura yang kini telah mendekam di sel tahanan Polres setempat.
Ketiga korban rencananya dijual ke negera Arab Saudi dengan harga Rp 40 juta per orang untuk dijadikan asisten rumah tangga
(*/tribun-medan.com)
Artikel sudah tayang di tribun-jatim
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Saleh Darmawan
jenazah Salah tiba tanpa ginjal
ibunda Saleh
bekerja di Kamboja
Kamboja
Tribun-medan.com
SILFESTER Matutina Buron atau Dilindungi? Drama Hukum yang Membusuk, Mahfud MD: Jebloskan Dulu! |
![]() |
---|
Viral Anggota DPRD Ngaku Habiskan Uang Negara Bareng Selingkuhan, PDIP Bersikap Tegas Langsung Pecat |
![]() |
---|
Kapolsek N Resmi Dicopot Jabatannya, Nyelinap ke Rumah Janda dan Digerebek |
![]() |
---|
PNS Asal Cirebon Gugat UU ASN, Tuntut Kesetaraan Batas Usia Pensiun Agar Berpeluang Promosi Jabatan |
![]() |
---|
VADEL Senang Ketemu Nikita Mirzani di Ruang Tunggu PN Jaksel: Alhamdulillah Bisa Sidang Bareng |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.